Satu Indonesia Nyesel Gak Tahu! Dikira Sehat, Tahu Justru Tak Boleh Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Ini, Bisa Jadi Racun nan Berbahaya

By Virny Apriliyanty, Sabtu, 3 Juli 2021 | 10:25 WIB
Tahu Putih atau Tahu Sutera (Tribunnews.com)

SajianSedap.com - Di Indonesia, tahu sudah jadi makanan pokok sehari-hari.

Rasanya, banyak sekali olahan makanan yang menggunakan tahu sebagai bahan utamanya.

Tapi, tahukah kamu kalau tahu tak selamanya menyehatkan.

Baca Juga: Satu Indonesia Wajib Banget Mengunyah Makanan Sampai 32 Kali, Kalau Tidak Bahaya Mengerikan ini Bisa Mengintai Tubuh

Betul kalau tahu tergolong rendah kalori dan kaya vitamin, tapi tahu juga bisa jadi racun jika dikonsumsi orang dengan kondisi ini.

Efeknya bahkan jauh lebih mengerikan daripada manfaatnya.

Yuk, cari tahu.

Baca Juga: Jenis-Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Paru-Paru

Tahu Tak Selamanya AmanMeski dianggap bergizi, beberapa makanan ternyata tidak boleh dimakan secara berlebihan oleh penderita asam urat.Melansir Health Line seperti dikutip dari Kompas.com, dalam banyak kasus, penyebab pasti penyakit asam urat atau hiperurisemia tidak diketahui.Dokter percaya kondisi itu mungkin terjadi karena kombinasi faktor keturunan, hormonal, dan makanan.Nah, melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.Pada seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit asam urat atau pada kasus penderita asam urat, kandungan purin pada makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.

Resep Tahu Goreng Bumbu Manis Ini Memang Sederhana, Namun Rasanya Juara

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Langsung Minum Teh Setelah Makan, Efeknya Perlahan-lahan Bisa jadi MalapetakaBerikut ini beberapa makanan yang mengandung purin tinggi (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang patut diwaspadai karena bisa menjadi makanan penyebab asam urat: alkohol, bebek, angsa, ikan sarden, makarel, kerang, kepiting, jeroan, dan masih banyak lagi.Nah, kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu ternyata memiliki kadar purin sedang yang yaitu sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.

Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tahu bisa berubah jadi mengandung purin tinggi. Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.

Jangan Beli Tahu dengan Ciri Ini

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu! Dikira Sehat, Ternyata Minum Air Hangat dan Lemon di Pagi Hari Ternyata dapat Timbulkan Bahaya yang Tidak Main-Main

Formalin tersebut digunakan agar tahu bisa bertahan lebih lama.

"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).

Cara membersihkan tahu (ilustrasi tahu putih)

Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.

Masyarakat bisa menandai tahu yang diberi formalin dengan memegang tahu tersebut.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Bila terasa lebih kenyal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.

Konsumen juga bisa mengetahui apakah tahu tersebut berformalin atau tidak dengan mendiamkannya selama semalam.

Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.

"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.

Baca Juga: Nyesel Dari Dulu Gak Tahu! Jangan Pernah Makan Roti Tawar dengan 2 Topping Ini Kalau Tak Mau Rumah Sakit Menunggu Anda

Rabu pagi Sudin KPKP Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar di Jakarta.

Pasar tersebut yaitu Pasar Senen Blok III, Pasar Gondangdia, Pasar Cikini, serta pasar modern di daerah Menteng dan Gajah Mada.

Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung formalin, boraks, dan penggunaan pewarna pakaian khususnya pada tahu, daging ayam, dan kerupuk.

Baca Juga: Mohon Perhatian! Jangan Makan Nanas Lagi Jika Alami Kondisis Ini, Efek Mengerikan Bisa Terjadi