Tolong Mulai Hari Ini Jangan Lagi Makan Ayam Goreng Dicampur 2 Bahan Ini, Efeknya Bisa Sebabkan Penyakit Ganas yang Bikin Mati Muda

By Virny Apriliyanty, Rabu, 7 Juli 2021 | 09:05 WIB
Ilustrasi Ayam Goreng (Shutterstock/Mitna Maimunah)

SajianSedap.com - Semua pasti setuju kalau ayam goreng jadi salah satu hidangan paling favorit semua orang.

Rasanya, dari tua sampai muda suka pada hidangan yang satu ini.

Ayam goreng paling enak disajikan dengan sambal pedas dan sepiring nasi putih hangat.

Baca Juga: Satu Indonesia Wajib Banget Mengunyah Makanan Sampai 32 Kali, Kalau Tidak Bahaya Mengerikan ini Bisa Mengintai Tubuh

Nikmat dunia banget!

Tapi tahukah kamu kalau ayam goreng bisa jadi berbahaya kalau makannya dicampur 2 bahan ini?

Bisa sebabkan mati muda karena kanker berbahaya, lo.

Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam saat Diet

1. Sambal dengan Terasi Oplosan

Ya, ayam goreng paling sering ditemani dengan sambal terasi nikmat.

Rasanya, keduanya sudah jadi teman baik sejak lama.

Tapi, tahukah kamu kalau sambal terasi bisa jadi berbahaya kalau kita tak tahu asal muasalnya?

Soalnya, belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya banget bagi tubuh.

Tahun 2017 lau, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Langsung Minum Teh Setelah Makan, Efeknya Perlahan-lahan Bisa jadi Malapetaka

Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.

Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.

Beginilah salah satu ciri terasi yang mengandung rhodamin atau pewarna pakaian yang sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia

Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.

Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan. 

Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya.

Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.

"Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang. Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.

 

Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual tersebut berwarna coklat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.

"Keras untuk melempar kaca pecah ini," kata Suherman sambil memegang terasi berhodamin yang sudah lama.

Karena itu, proses pemilihan terasi juga penting Anda lakukan di pasaran, lo. 

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu! Dikira Sehat, Ternyata Minum Air Hangat dan Lemon di Pagi Hari Ternyata dapat Timbulkan Bahaya yang Tidak Main-Main

Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya.Terasi yang berkualitas baik adalah terasi yang aromanya segar.

Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.

Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.

Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.

Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.

Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.

Ilustrasi ayam goreng kremes. Yuk, cari tahu cara membuat tepung kremes ayam yang renyah tahan lama!

 

2. Digoreng dengan Minyak Jelantah

Ayam goreng juga bisa jadi tak sehat kalau sering sering dimakan jika digoreng dengan minyak jelantah, lo.

Artinya, minyak telah digunakan berulang kali sehingga kandungan di dalam minyak jadi berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga: Nyesel Dari Dulu Gak Tahu! Jangan Pernah Makan Roti Tawar dengan 2 Topping Ini Kalau Tak Mau Rumah Sakit Menunggu Anda

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak trans akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan.

Seperti meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), dan meningkatkan rasio total kolesterol.

Kolesterol LDL ini merupakan kolesterol jahat.

Ketika jumlah LDL ini sudah terlalu banyak beredar akan mengakibatkan penumpukkan LDL di dinding bagian dalam arteri yang memberi nutrisi ke jantung dan otak.

Bersama dengan zat lainnya, LDL dapat membentuk plak yang dapat mempersempit arteri.

Kondisi ini dikenal sebgai aterosklerosis. Jika gumpalan darah terbentuk dan menyumbat arteri yang menyempit, serangan jantung atau stroke dapat terjadi.

Baca Juga: Mohon Perhatian! Jangan Makan Nanas Lagi Jika Alami Kondisis Ini, Efek Mengerikan Bisa Terjadi

Dengan berbagai dampak yang dapat ditimbulkan, maka sebaiknya penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang harus dihindari.

Pemakaian minyak goreng sampai tiga kali, masih dapat ditoleransi dan dianggap baik atau tidak membahayakan bagi kesehatan manusia.

Akan tetapi, jika pemakaian minyak goreng dilakukan lebih dari tiga kali serta sudah terjadi perubahan fisik pada minyak, maka hal tersebut tidak baik dan harus dihindari penggunaannya.

Baca Juga: Astaga! Selama Ini Dikira Sehat, Ternyata Air Kunyit Menyimpan 5 Bahaya Bagi Kesehatan, HATI-HATI