Para peneliti masih terus menyelidiki bagaimana daging merah dapat menyebabkan kanker.
Salah satu penjelasan yang mungkin yaitu karena adanya senyawa yang disebut haem, yakni senyawa yang mengandung zat besi dan memberikan warna merah pada daging.
Senyawa ini telah terbukti dapat merusak lapisan dinding usus manusia.
Peneliti juga telah mengetahui bahwa ketika kita mengonsumsi daging merah, senyawa kimia yang disebut nitrosamin terbentuk, dimana senyawa tersebut dapat merusak DNA sel kita dan dapat menyebabkan kanker.
Meskipun ada banyak bukti tentang risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari asupan daging merah, penting untuk diketahui bahwa daging merah juga mengandung nutrisi yang tinggi.
Sebagai contoh, 100 gram daging sapi mengandung sekitar 25 persen vitamin B3 dan 32 persen zink dari jumlah total yang dibutuhkan tubuh setiap harinya.
Daging merah juga tinggi akan zat besi, vitamin B6, selenium, serta vitamin dan mineral lainnya.
Namun, berdasarkan bukti sampai saat ini, pedoman kesehatan tetap merekomendasikan untuk membatasi asupan daging merah.
Institusi penelitian kanker Amerika, merekomendasikan konsumsi daging merah tidak lebih dari 1,8 kilogram setiap minggunya untuk mengurangi risiko kanker.
Sementara daging olahan harus dihindari sama sekali.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.