"(Umi) marah-marahin dokter karena (badan) Abi masih hangat," tambahnya.
Abidzar dan adik-adiknya hanya bisa melihat Uje terbaring kaku dari balik kaca UGD hingga akhirnya ia sadar ayahnya meninggal saat dipindah ke kamar jenazah.
Tangis Abidzar seketika langsung pecah, ia tak menyangka akan kehilangan sang ayah yang jadi teladan dalam hidupnya secepat itu.
Tak hanya itu, Abidzar juga rupanya merasa bersalah karena malam itu ia pergi ke mall setelah merengek minta sepatu.
Menurutnya peristiwa kecelakaan tak akan terjadi jika ia di rumah dan bisa mencegah ayahnya pergi motoran.
"Abi nangis kenceng, ngerasa nyalahin diri sendiri. Nih andai gue gak beli sepatu masih bisa ikut Almarhum," kata Abidzar.
"Setidaknya gue bisa larang naik motor, atau paling gak gue ikut. Kalo gue ikut pasti bokap mikir 'di rumah aja ah'," jelasnya.
Pasca meninggalnya Uje, Abidzar secara otomatis merasa dirinya harus menggantikan sang ayah menjaga ibu dan kakak adiknya.
Bahkan ia rela putus sekolah demi bisa terus syuting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga membantu Umi Pipik.