SajianSedap.com - Anda pasti sudah tahu bahwa cabai tumbuh dari sebuah tanaman seperti layaknya buak jeruk.
Nah, cabai kemudian dipetik lalu dikonsumsi untuk keperluan memasak dan bahan makanan lain.
Namun, pasti Anda baru tahu bahwa selain cabai, daun dari tanaman cabai rupanya bisa dimanfaatkan.
Bahkan daun cabai ini bisa bermanfaat bagi kesehatan lho.
Siapa sangka sjika selama ini daun cabai yang ekrap berakhir menjadi sampah bisa dimanfaatkan untuk mengatasi diabetes hingga membantu menurunkan berat badan.
Bagaimana bisa? simak ulasannya.
Manfaat Daun Cabai
Jika selama ini tanaman cabai hanya dimanfaatkan cabainya saja, anda pasti menyesal.
Pasalnya daun cabai memiliki khasiat yang tak kalah dengan obat.
Daun cabai memiliki rasa pahit dan tekstur berserat.
Baca Juga: Tidak Sengaja Minum Campuran Cabai dan Kunyit Tiap Hari, Wanita Ini Ketagihan Saat Rasakan Khasiat Luar Biasa Pada TubuhnyaMereka mengandung vitamin (A, B dan C) dan mineral (natrium, kalsium, dan zat besi), serat makanan, phytochemical, serta asam fenolik.Uji klinis pada manusia membuktikan bahwa daun cabai dapat menurunkan kadar LDL, mengurangi rasa sakit kronis, dan melindungi lapisan perut dari infeksi H.pylori, dan mengendalikan kontaminasi mikroba makanan.
Berikut 8 manfaat daun cabai sebagaimana dilansir dari drfarrahmd.com:1. Membantu mengobati artritisArthritis ditandai dengan pembengkakan dan nyeri sendi.Nyeri sendi akan semakin memburuk seiring bertambahnya usia.Jenis radang sendi yang paling umum adalah osteoartritis dan rheumatoid arthritis.Ketika mengalami ini, daun cabai dapat menjadi pilihan yang bagus.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Ia memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu memberikan bantuan dari gejala radang sendi.2. Membantu menurunkan berat badanDaun cabai mengandung kalori dan lemak dalam jumlah rendah.Mereka dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif penurunan berat badan.Untuk manfaat ini, kita hanya perlu memiliki tiga hingga empat daun cabai kering, rebus dalam air dan tambahkan dengan air jeruk nipis atau lemon.Minumlah langsung di pagi hari.
Baca Juga: Tidak Sengaja Minum Campuran Cabai dan Kunyit Tiap Hari, Wanita Ini Ketagihan Saat Rasakan Khasiat Luar Biasa Pada Tubuhnya3. Memiliki sifat antioksidanDaun memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan yang dapat diberikan pada tubuh oleh radikal bebas - kerusakan sel dan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf.Mereka adalah sumber vitamin A dan C yang bertindak sebagai antioksidan yang memerangi radikal bebas dalam tubuh.Mereka dapat membantu menurunkan risiko kanker, katarak, penyakit jantung, asma bronkial, dan osteoartritis.
4. Mengatasi kram perutKram perut bisa dialami oleh banyak wanita setiap bulan.Dengan daun cabai, masalah dengan kram perut dapat dihilangkan.
Seduh saja daunnya, tambahkan garam, dan minum selagi masih hangat.
5. Mengelola diabetesDaun cabai telah ditemukan bermanfaat pada penderita diabetes.
Daunnya mengandung phytochemical yang dapat membantu meningkatkan sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin.6. Membantu mengurangi gatal gigitan seranggaKetika diterapkan pada gigitan serangga, daun cabai menghasilkan kesan hangat yang membantu mencegah gatal.
Hancurkan saja daunnya dan oleskan ke seluruh area yang sakit.
Baca Juga: Pasti Nyesel Baru Tahu! Coba Taburkan Garam ke Minyak Sebelum Goreng Cabai, Efeknya Bikin Pedagang Pecel Lele Ketagihan7. Mengurangi demamDemam adalah ketika suhu tubuh manusia naik di atas kisaran normal 36-37 ° Celcius.Untuk secara efektif mengurangi panas pada tubuh, daun cabai dapat dihaluskan dan kemudian dicampur dengan minyak selada dan oleskan di dahi.8. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuhDaun cabai sumber yang kaya phytochemical dan asam fenolik yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita dan mengurangi tekanan darah.Dengan menambahkannya ke dalam makanan kita, kita akan dapat menurunkan risiko berbagai penyakit.
Artikel telah ditayangkan di Intisarionline.com dengan judul 8 Manfaat Daun Cabai yang Harus Anda Ketahui, Ternyata Dapat Mengelola Diabetes Loh, Apa Lagi Ya?