"Jadi kita memang bikin kantor itu namanya virtual office."
"Virtual office itu kita memberikan domisili kantor di sini dan sebagainya, orangnya bisa mobile ke mana-mana."
"Ini kurang lebih ada seribu perusahaan di sini," tuturnya.
"Ini yang kerja kita enggak bisa lihat orangnya deh, kayak sebenarnya ada kan?," sangsi Nikita.
"Mas Eko kayaknya melihara tuyul deh," tudingnya.
Mendengar hal tersebut, Eko Patrio sontak emosi.
"Itu yang namanya virtual office kayak begitu," seru Eko Patrio.
"Gue jadi emosi."
"Itu virtual office kayak begini. Sediain tempat, entar kalau dia rapat tuh tempat rapat besar ada."
"Terus ada ruangan rapat kecil, ruang kantor, office segala macam," jelasnya. (*)