SajianSedap.com - Saat ini semakin banyak orang yang mencari madu.
Apalagi saat pandemi begini.
Bukan tanpa alasan, madu disebut-sebut bagus untuk kesehatan.
Apalagi untuk menjaga imunitas tubuh.
Namun, jika Anda memang ingin beli madu baiknya lebih berhati-hati.
Karena ada saja pedangan nakal yang menjual madu palsu.
Maka itu agar tak tertipu oleh para pedagang nakal baiknya Anda jangan sampai beli madu dengan ciri-ciri ini.
Jangan Beli Madu dengan Ciri-Ciri Ini
Harga madu yang beredar di pasaran sangat variatif sesuai dengan jenis madu yang ditawarkan.
Karenanya, wajib berhati-hati agar jangan sampai terkecoh bila ingin membeli madu agar tidak tertipu dengan maraknya madu oplosan.
Melansir Nakita.ID, ada 3 cara membedakan madu asli dan palsu yang bisa dilakukan secara mandiri.
Cara ini dibagikan oleh Guru Besar di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS.
Tiga cara tersebut di antaranya dengan melakukan uji buih, uji larut dan uji keruh.
Diberitakan Kompas.com, cara melakukan uji buih adalah dengan memasukkan 30 ml sampel madu ke dalam botol atau gelas kecil.
Kocok sampel tersebut sebanyak 10-15 kali, kemudian didiamkan selama lima menit dan amati.
Jika terdapat buih yang berbentuk kecil-kecil dan lama menghilangnya, maka madu dianggap asli.
Selanjutnya cara melakukan uji larut dengan melarutkan sampel madu sebanyak 30 ml ke dalam gelas beisi air dingin dengan ketinggian dari mulut gelas 5-10 sentimeter.
Pengamatan dilakukan dengan cara melihat keadaan madu sesaat setelah mencapai dasar gelas.
Jika segera terjadi pencampuran, maka madu dianggap palsu.
Namun jika madu tidak langsung bercampur dengan air maka madu dianggap asli.
Sementara cara melakukan uji keruh adalah mencampur 30 ml sampel madu dengan 200 ml air di dalam gelas kaca bening, lalu aduk hingga tercampur merata.
Sampel yang telah dicampur dengan air kemudian diamati, apakah berwarna keruh atau tidak.
Baca Juga: Jangan Lagi Pakai Odol! Ini 5 Makanan untuk Obat Luka Bakar, Dijamin Aman dan Ampuh
Letakkan kertas berwarna putih di belakang gelas agar lebih mudah diamati.
Bila warna larutan tersebut keruh, maka madu dianggap asli, tapi jika berwarna bening, maka madu dianggap palsu.
Selain dengan 3 cara uji itu, madu yang baik memiliki kadar air maksimal 22 persen.
Pengukuran kadar air madu dapat dilakukan menggunakan alat refraktometer dengan brix 50-100.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Di samping itu melansir NDTV Food, cara membedakan madu murni dan campuran atau oplosan bisa dengan membalurkan sedikit madu di ibu jari.
Madu murni memiliki tekstur kental dan lengket sehingga tak mudah menetes meskipun dibalurkan ke ibu jari.
Mengetes keaslian madu juga bisa dilakukan dengan cara membakarnya.
Ambillah sebatang korek api kering lalu celupkan ke dalam madu.
Nyalakan korek api tersebut dengan menyulutnya ke api.
Jika korek tersebut menyala, maka selamat karena madu yang kamu miliki adalah madu murni.
Cara terakhir yakni dengan mencampurkan satu sendok makan madu dengan 2-3 tetes larutan cuka.
Jika campuran berbusa, ada kemungkinan besar madu tersebut adalah madu campuran.
Waktu Terbaik Minum Madu
Madu seringkali dikonsumsi sebagai obat maupun untuk menjaga daya tahan dan kondisi tubuh.
Cara mengonsumsi madu tak bisa sembarangan. Ada waktu khusus dan juga takaran yang disarankan untuk mengonsumsi madu agar khasiatnya bisa maksimal.
“Biasanya kalau untuk konsumsi madu itu pagi sebelum makan, terus malam sebelum tidur. Dua kali sehari,” kata Ketua Kelompok Tani (KTH) Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni Iyan Supriyadi, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
Iyan yang juga seorang peternak lebah madu di Eduwisata Lebah Madu Desa Bojongmurni, di kaki Gunung Pangrango ini menyarankan waktu konsumsi madu tersebut bukan tanpa alasan.
Mengonsumsi madu sebelum sarapan dan tidur malam berkaitan dengan metabolisme tubuh.
Ketika mengonsumsi madu di pagi hari sebelum makan misalnya, kondisi perut yang masih kosong memungkinkan kita untuk menyerap nutrisi madu secara maksimal.
“Kita menyerap nutrisi yang ada di madu dulu. Saya sering mengalami pagi hari itu justru kadang-kadang saya pengganti sarapan itu cukup dengan madu,” imbuh Iyan.
Ia mencontohkan bahwa dirinya mengonsumsi madu dalam takaran yang cukup banyak di pagi hari. biasanya sekitar tiga sampai lima sendok makan.
“Itu saya sampai siang hari stamina masih oke. Enggak merasa lapar, masih segar terus,” tambahnya.
Hal serupa juga berlaku untuk waktu konsumsi madu di malam hari sebelum tidur. Biasanya, Anda akan bisa tidur lebih nyenyak. Badan pun akan terasa lebih segar ketika bangun tidur di pagi hari.
Takaran madu yang disarankan
Terkait takaran konsumsi madu, Iyan menyarankan satu sendok makan setiap kali minum untuk orang dewasa.
Sementara untuk anak-anak, bisa mengonsumsi madu sebanyak satu sendok teh.
Namun sebenarnya, Iyan menyebut bahwa tidak ada takaran pasti untuk konsumsi madu. Ia sendiri sering mengonsumsi dalam takaran yang relatif banyak.
“Tapi balik lagi, ketika kita mendapatkan madu yang murni itu selalu berbenturan dengan harga (yang terlalu mahal). Rata-rata sih keluhannya seperti itu,” tutur Iyan.
Maka dari itu, sesuaikan saja dengan selera dan juga kemampuanmu dalam menyediakan madu setiap harinya.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, Wajib Berhati-hati! Jangan Sampai Terkecoh dengan Harga Murah, Begini Cara Bedakan Madu Asli dan Oplosan dengan Mudah