Madu yang dipanaskan akan berubah warna dan berbuih, namun akan kembali ke tekstur semula saat kembali dingin.
Lalu saat ditarik dengan lidi, madu asli tidak akan membentuk benang yang keras. Sebaliknya, madu palsu akan membentuk benang keras.
Cara yang kedua adalah dengan meneteskan madu pada koran. Bila madu tidak merembes lebar dan menembus koran, maka itu adalah madu asli.
Sebaliknya, bila madu dapat menembus koran, bahkan menetes ke lantai, maka itu adalah madu palsu.
Yang ketiga adalah menuangkan madu ke air hangat. Masukkan madu ke air hangat dan biarkan sebentar. Jika madu tidak langsung larut dan air tetap jernih sebelum diaduk, maka madu tersebut kemungkinan asli.
Namun jika air langsung keruh sebelum diaduk, bisa jadi madu yang Anda miliki adalah madu palsu.
Keempat, kita akan mengandalkan indra penciuman. Dalam hal ini, madu asli pasti memiliki aroma khas bunga yang dijadikan bahan nektar, misalnya bunga rambutan, kapuk, kelengkeng, akasia, dan lain-lain.
Kelima adalah dengan menyiram madu dengan air putih.
Hal ini dapat dilakukan dengan menuang dua sendok makan madu di atas piring datar, kemudian siram dengan air putih dan goyangkan ke kanan dan kiri.
Madu asli akan membentuk seperti sarang lebah, sedangkan madu palsu akan menyebar bahkan bercampur dengan air tersebut.
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul, Madu Bisa Jadi Petaka Jika Dikonsumsi Berlebihan, Ini Penjelasannya