Sejak zaman Belanda, tempe bongkrek sudah menyebabkan keracunan pada masyarakat.
Pada tahun 1895, wabah keracunan tempe bongkrek pertama kali dicatat oleh Belanda.
Ilmuwan asal Belanda, Adolf G. Voderman mengatakan bahwa tempe bongkrek dapat menyebabkan keracunan yang fatal.
Keracunan tempe bongkrek juga terjadi pada 1931 hingga 1937.
Saat itu, depresi ekonomi yang melanda Hindia Belanda mendorong penduduk desa untuk membuat tempe bongkrek sendiri.
Hal ini menyebabkan keracunan pada banyak orang.
Kandungan yang menyebabkan beracunnya tempe bongkrek ini pun diteliti oleh W.K. Mertens dan A.G. van Veen dari Eijkman Institute di Batavia.
Pada 1933, mereka menemukan bahwa penyebab munculnya racun pada tempe bongkrek adalah bakteri Pseudomonas cocovenenans.
Bakteri inilah yang menghasilkan asam bongkrek dan toksoflavin.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.