Kabar Buruk Buat Anak Kos, Mi Instan dengan Kemasan Cup Jauh Lebih Berbahaya dari Bentuk Kemasan Plastik, Hati-hati

By Raka, Senin, 6 September 2021 | 18:25 WIB
Mi instan dengan kemasan cup lebih berbahaya dari kemasan (Kolase Nakita.id)

 

SajianSedap.com - Semua pasti suka dengan mi instan.

Bahkan mi instan selalu jadi solusi disaat kita kebingungan ingin makan apa.

Tak jarang mi instan jadi jawaban dari anak-anak kos di tanggal tua.

Beragam merek mi instan pun dengan mudah didapatkan bahkan di samping rumah.

Mi instan pun tersedia dalam kemasan cup dan juga plastik.

Baca Juga: Novotel Tangerang Banten and Its Simple Reasons Why Guests Will Likely To Return In the Future

Meski murah dan rasanya enak, mi instan bisa berubah jadi mematikan kalau dikonsumsi terlalu sering.

Belum lagi mi instan dengan kemasan cup jauh lebih berbahaya dari plastik.

Ini yang jadi alasannya.

Bungkus Plastik vs Cup

Mie Instan Cup Bahaya Karena Wadahnya

Kemasan yang sudah jelas berbeda dan cara pengolahan yang juga berbeda, menyebabkan adanya perbedaan yang cukup besar antara mi instan bungkus plastik dan cup.

Mi instan bungkus plastik memerlukan proses memasak yang lebih lama dan lebih rumit dari pada mi instan cup yang tinggal disiram dengan air panas.

Selain itu, jenis mi yang digunakan juga berbeda karena cara memasak yang berbeda pula.

Mii instan bungkus plastik memiliki tekstur mi yang cenderung gepeng sehingga memerlukan waktu yang lebih panjang untuk memasaknya.

Sedangkan, mi instan cup memiliki tekstur mi sebaliknya agar lebih mudah matang walaupun hanya diseduh dengan air panas saja.

Baca Juga: Bak Kena Karma Instan, Nama Bintang Iklan Mi Instan ini Langsung Tenggelam Usai Tak Mengakui Ibu Kandungnya Sendiri

Aman Mana? Bungkus Plastik atau Cup?

Bahaya mengenai konsumsi mi instan tentu sudah diketahui hampir oleh semua orang.

Mi instan merupakan makanan yang banyak mengandung pengawet karena sifatnya sebagai makanan jangka panjang.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Karena tuntutan untuk tetap tahan lama ini, proses pengolahan mi instan menjadi panjang.

Sedangkan dalam dunia pengolahan makanan, semakin panjang produk makanan diolah, semakin berbahaya juga makanan tersebut dikonsumsi.

Hal ini dikarenakan proses pengolahan makanan yang panjang sebenarnya dapat menambah tingkat keawetan suatu makanan, tapi sayangnya juga mengurangi nutrisi yang dikandung oleh makanan tersebut.

Tidak hanya itu, dilansir dari NDTV, mi instan juga sebenarnya tidak terlalu aman untuk dikonsumsi karena kandungan sodiumnya yang sangat tinggi.

Baca Juga: Tanpa Sadar Mematikan, Jangan Lagi Makan Mi Instan Ditambah 2 Bahan Favorit Ini, Enak tapi Efeknya Bisa Bikin Mati Muda Seisi Rumah

Kalori yang ada di dalam mi instan juga tidak didampingi oleh nilai gizi karena sudah hilang pada proses pengolahan, sehingga disebut sebagai kalori kosong yang mengandung banyak risiko.

Namun, Dr. Sunil Sharma, kepala UGD Rumah Sakit Madan Mohan Malviya di Delhi, India mengatakan bahwa mi instan cup ternyata lebih berbahaya dari mi instan bungkus plastik.

Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan untuk wadah pembungkusnya.

Mi bungkus plastik cenderung lebih aman untuk dikonsumsi karena sangat sedikit orang yang menggunakan bungkus mi sebagai wadah makan, melainkan pasti menggunakan piring atau mangkok untuk memakannya.

Sementara itu, mi instan cup yang sudah disediakan wadahnya, menyebabkan konsumsi mi pasti langsung dilakukan di wadah yang kebanyakan terbuat dari bahan styrofoam.

Styrofoam terbuat dari unsur kopolimer styrene yang dapat menyebabkan penyakit Endocrine Distruption.

Penyakit ini bisa menjadi awal bibit-bibit kanker dan tumor tumbuh dalam tubuh manusia.

Tidak hanya itu, styrofoam juga mengandung benzema, yaitu unsur yang dapat mengaktifkan sel kanker.

Baca Juga: Doyan Makan Mi Instan di Malam Hari Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan? Ini Penjelasan Lengkap Ahli

Mengonsumsi mi instan sebenarnya tidak langsung menimbulkan penyakit, karena makanan ini masih tergolong sebagai bahan pangan yang boleh dikonsumsi.

Namun, jika dikonsumsi secara belebihan, tentu kerugian-kerugian yang disebabkan oleh bahan-bahan pembuatnya akan menumpuk dan berubah menjadi penyakit.

Jadi, mulai sekarang harus diatur benar kapan boleh mengonsumsi mi instan, dan kapan konsumsi ini harus dibatasi.