Dikutip dari Kompas .com, melansir Verywell Health, bakteri dapat tumbuh pada pembalut atau tampon yang tak kunjung diganti.
Lebih lama pembalut digunakan, bakteri yang berkembang di sana semakin banyak.
Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui vagina.
Lalu menyerang aliran darah, melepaskan racun, dan menyebabkan penyakit yang berdampak fatal.
Bakteri yang berpotensi fatal terkait sindrom syok toksik menstruasi adalah jenis S
taphylococcus aureus atau streptococcus grup A.
Setiap wanita yang sedang haid perlu memahami gejala sindrom syok toksik.
Gejala penyakit ini umumnya muncul dalam waktu tiga sampai empat hari sejak haid dimulai. Tanda dan gejalanya antara lain:
- Demam, terkadang sampai menggigil
- Detak jantung cepat
- Tekanan darah rendah, terkadang sampai pusing saat berdiri setelah duduk
- Kulit berubah warna seperti terbakar sinar matahari
- Muncul kemerahan pada jaringan mulut, mata, atau vagina
Gejala sindrom syok toksik yang kurang umum lainnya yakni muntah, diare, dan nyeri otot.
Jika wanita mengalami gejala di atas saat haid, segera dapatkan perawatan medis.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, Cara Menyimpan Pembalut yang Salah Bisa Membahayakan Miss V, Seperti Apa sih Cara yang Benar?