SajianSedap.com - Siapa yang suka banget makan ceker dan sayap ayam?
Ya, dua bagian ini terkenal punya penggemarnya masing-masing.
Tapi ternyata, ceker dan sayap ayam tidak sepenuhnya aman dikonsumsi, lo.
Bahkan menurut ahli, keduanya bahaya kalau sering-sering dimakan.
Waduh!
Coba intip dulu seluruh artikelnya, ya.
Bahaya Sering Makan Ceker dan Sayap Ayam
Salah satu bagian yang jadi favorit sebagian kalangan adalah ceker.
Biasanya dimasak setelah terlebih dahulu dibuang ujung-ujung jarinya (dimana cakar ayam tumbuh).
Ceker ayam disukai karena rasanya yang unik. Kulit empuk-empuk legit dengan daging yang terdiri dari otot-otot halus.
Jika dimasak sup, semur, atau gulai, isapan pada ceker menghadirkan sensasi tersendiri.
Namun tahukah Anda bahwa sering-sering mengkonsumsi ceker dapat membahayakan bagi kesehatan?
Ancaman ini terutama kepada kaum perempuan.
Ceker bisa mengakibatkan terjangkit Endometriosis atau sering disebut juga kista coklat.Kenapa?
Seorang dokter Ginekolog di Tiongkok, yang pernah menangani pengobatan artis penyanyi Taiwan, Xia Yi, yang menderita penyakit serupa, mengatakan bahwa hal ini diakibarkan oleh banyaknya growth-hormone atau hormon pertumbuhan dan antibiotik pada bagian tersebut.
"Ayam-ayam yang dijual di pasaran dan dikonsumsi orang banyak sekarang adalah ayam-ayam peternakan modern. Bukan lagi ayam yang hidup di alam bebas atau diternak dengan cara tradisioal (ayam kampung). Ayam peternakan tumbuh dengan bantuan zat kimia," ujarnya seperti dikutip jeccr.com.
Zat-zat kimia ini selalu disuntikkan pada bagian kaki dan sayap ayam, dan "ekstraknya" menumpuk di sana.
Maka semakin sering Anda mengkonsumsi ceker, maka zat tersebut akan berpindah ke tubuh Anda.
Bagi perempuan, zat menjadi lebih reaktif karena akan menambah sekresi hormon, yang kemudian akan terakumulasi menjadi racun, yakni karsinogen.
Selain kista coklat, penyakit lain yang potensial menjangkiti adalah Kanker Rahim, Kanker Cervix, dan Kanker Payudara.
Sangat berbahaya bukan?
Terkecuali Anda memelihara sendiri ayam-ayam Anda, dan menjauhkannya dari zat kimia, sebaiknya hindarilah mengkonsumsi ceker dan sayap ayam terlalu sering.
Ceker Sebenarnya Mengandung Kolegan
Dilansir Healthline, sekitar 70 persen kandungan protein dalam ceker adalah kolagen.
Kolagen merupakan protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, serta ketahanan terhadap kulit, tendon, otot, tulang, dan ligamen.
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa asupan kolagen dapat meningkatkan hidrasi, kekasaran, elastisitas, dan kepadatan kulit.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Medicinal Food pada 2015 meneliti 105 perempuan dengan selulit selama enam bulan sedang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penelitian tersebut menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur dapat secara signifikan mengurangi selulit dan kerutan kulit dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Lebih lanjut, tinjauan 11 penelitian pada 805 orang menemukan bahwa asupan kolagen menunjukkan hasil jangka pendek dan jangka panjang yang menjanjikan untuk penyembuhan luka dan penuaan kulit.
Tak hanya itu, sejumlah penelitian pada hewan mencatat bahwa kolagen dapat meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi pembentukan kerutan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet B (UVB).
UVB sendiri merupakan jenis sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kulit terbakar.
Kolagen dapat bekerja dengan meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang dipercaya dapat membantu mencegah penuaan kulit.
Sementara itu menurut Nextshark, selain menjadi sumber kolagen yang baik, ceker juga kaya akan asam hialuronat yang berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit, yang pada akhirnya mampu membantu mencegah penuaan kulit.
Meski begitu, manfaat ceker tentu tidak sebatas pada kemampuannya dalam menjaga tampilan kulit.
Kolagen yang terkandung di dalam ceker ayam juga bisa meredakan nyeri sendi.
Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis.
Jenis artritis ini dapat merusak atau merusak tulang rawan kita, memungkinkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan rasa sakit, bengkak dan kesulitan bergerak.
Kandungan kolagennya juga dapat meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang pada perempuan pasca-menopause.
Meski memiliki sejumlah manfaat, terutama karena kandungan kolagen yang tinggi di dalamnya, namun berhati-hatilah dalam mengolah dan mengonsumsinya.
Ceker ayam sering kali diolah dengan metode masak deep-fried (digoreng dengan banyak minyak).
Metode tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Metode ini, apalagi digoreng hingga kering seperti keripik ceker, juga dapat menghilangkan kandungan nutrisi di dalamnya.
Selain itu, perhatikan higienitas dalam hal pengolahan dan penyajiannya.
Jika kamu mengolahnya sendiri, jangan lupa untuk mencuci bersihnya terlebih dahulu sebelum dimasak.
Tulang-tulang kecil pada ceker juga berpotensi membuat tersedak, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.