Sajiansedap.com - Seperti yang diketahui, pandemi corona sudah mau hampir 2 tahun berada di tengah-tengah kita.
Protokol kesehatan pun masih terus diterapkan pemerintah agar menekan angka kematian akibat virus mematikan ini.
Masyarakat juga dihimbau untuk selalu rajin cuci tangan setiap hari, menggunakan masker dan menjaga jarak aman dengan sesama masyarakat lain.
Namun pasti ada kalanya kita tidak dapat mencuci tangan menggunakan sabun.
Hand sanitizer jadi salah satu solusi terbaik jika kita sedang sangat jauh dari kamar mandi.
Walaupun tetap ampuh membunuh kuman dan bakteri yang ada di tangan, ada hal penting yang perlu diketahui.
Jika kita berlebihan dalam menggunakan hand sanitizer malah bisa jadi bahaya yang tidak main-main loh.
Kira-kira apakah yang akan terjadi?
Berikut ulasan lengkapnya untuk anda.
Dampak Penggunaan Hand Sanitizer yang Berlebihan
Iritasi Kulit
Penggunaan pembersih tangan yang berlebihan, yang mengandung bahan kimia seperti alkohol, klorheksidin, kloroksilenol, dan triclosan, dapat menyebabkan iritasi karena menghilangkan minyak alami kulit.
Ketika kelembapan alami kulit terganggu, kulit justru akan menjadi lebih rentan terhadap bakteri.
Kulit Kering dan Pecah-Pecah
Alkohol yang terkandung dalam pembersih tangan, termasuk isopropil, etanol, dan n-propanol, dapat mengeringkan dan merusak sel-sel kulit.
Bila ini terjadi, risiko terkena dermatitis kontak lebih tinggi.
Baca Juga: STOP Dari Sekarang, Menaruh Hand Sanitizer di Dalam Mobil Ternyata Bisa Sebabkan Bahaya Luar Biasa!Resistensi Antibiotik
Ada bahan aktif dalam pembersih tangan yang disebut triclosan, yang bertanggung jawab atas perkembangan bakteri resisten antibiotik.
Ketika anda menggunakan pembersih tangan terlalu sering, bakteri dan patogen lainnya mulai membangun resistensi terhadap antibiotik, membuat anda lebih berisiko terkena infeksi.
Bahan Berbahaya yang Tidak Diketahui
Banyak pembersih tangan dibuat dengan wewangian kimia, yang tidak disebutkan oleh beberapa produsen pada labelnya.
Wewangian ini dapat mengiritasi anda yang memiliki kulit sensitif dan menyebabkan reaksi alergi, serta menyebabkan gangguan hormon dalam tubuh.
Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tubuh manusia yang terpapar lingkungan bersih sejak dini dapat memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah di kemudian hari.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar triclosan yang tinggi pada anak-anak dan remaja membuat mereka rentan terhadap alergi dan demam.
Cara Membedakan Handsanitizer Palsu dan Asli
Seperti yang diketahui, sejak merebaknya Virus Corona (Covid-19), banyak masyarakat yang memburu hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangannya.
Saat inipun, berbagai produk hand sanitizer beredar di pasaran.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Tak hanya dari pabrik resmi, banyak pula oknum yang turut menjual hand sanitizer tanpa mengerti takaran dan kandungan di dalamnya.
Seorang pria yang mengaku sebagai karyawan percetakan menyebutkan pihaknya banyak menerima pesanan desain stiker untuk produk hand sanitizer.
Menurut pria tersebut, kebanyakan pemesan tampak tidak betul-betul mengerti mengenai aturan dalam pembuatan hand sanitizer yang aman.
Pada penulisan komposisi di botol hand sanitizer yang mereka jual, pria itu menceritakan, pemesan hanya menirukan komposisi pada produk hand sanitizer lain.
Melalui akun Twitter pribadinya, pria itu pun mengimbau warganet untuk lebih berhati-hati saat membeli hand sanitizer.
"Temen2 yang mau beli hand sanitizer hati2 ya. Aku kerja dipercetakan.
Dalam 1 minggu ini udah beberapa orang minta desainin stiker buat produk hand sanitizer mereka.
'Mas, tulisan komposisinya ikut yg merk ini aja,' ujar ibu2 sembari menunjukan skrinsutan (tangkapan layar) di galeri hpnya," ungkap pemilik akun @MBHeryasa di Twitter, Sabtu (28/3/2020).
Nah, agaknya lantaran hal ini coba perhatikan kembali kemasan serta merek dagang hand sanitizer yang Anda beli.
Apabila stiker terlihat palsu, sebaiknya jangan membelinya.
Dokter Umum di RSUD Pandan Arang, Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris menyebutkan terdapat cara untuk memilih hand sanitizer yang aman.
Cara paling mudah untuk membedakannya adalah mengecek nomor BPOM.
"Pertama, mengecek nomor BPOM dan pastikan nomor BPOM di kemasan sesuai dengan di website," kata Fiarry saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (30/3/2020).
"Karena banyak yang cantumkan nomor BPOM palsu atau punya produk lain," terangnya.
Selanjutnya, untuk memastikan hand sanitizer aman, Fiarry menyarakan untuk mencari tahu pabrik yang membuatnya.
"Cari tahu pabrikan atau brand yang membuat, apakah sudah berpengalaman atau trusted (terpercaya) di bidang pembuatan alat medis," tutur Fiarry.
Menurut Fiarry, pembuatan hand sanitizer yang tidak sesuai takaran dapat berdampak pada kulit.
Selain itu, dikhawatirkan, kadar alkohol yang tidak sesuai justru tidak efektif membunuh virus.
"Risiko hand sanitizer yang tidak sesuai standar yaitu iritasi kulit hingga terbakar, karena alkohol yang non food grade atau kadar alkohol terlalu tinggi di atas 85 persen," kata Fiarry.
"Kedua, bakteri dan virus tidak mati karena kadar alkohol dibawah 60% tidak efektif untuk membunuh mikroba," tambahnya.
Lebih lanjut, Fiarry pun mengimbau masyarakat untuk membeli hand sanitizer yang terdaftar di BPOM dan memiliki kualitas terpercaya.
"Belilah yang sudah terdaftar di BPOM dan terpercaya kualitasnya," kata Fiarry.
"Kalaupun tidak ada atau terlalu mahal, tetap gunakan air dan sabun sebagai pilihan utama," sambungnya.
Artikel telah ditayangkan di idea dengan judul, Jangan Pakai Hand Sanitizer secara Berlebihan, Bukannya Makin Bersih, Justru Berbahaya!