Sajiansedap.com - Orang Indonesia pasti menjadikan nasi sebagai makanan pokoknya.
Kalau tidak makan nasi, maka akan ada yang kurang.
Nasi bisa berikan kita energi karena mengandung karbohidrat yang baik untuk tubuh.
Namun belakangan, ada yang bilang, nasi tinggi kalori sehingga membuat tubuh jadi gemuk.
Ada juga yang bilang kalau nasi menjadi penyebab penyakit diabetes nomor satu.
Tapi, tahukah Anda kalau ada fakta yang menyebutkan konsumsi nasi dalam keadaan dingin jauh lebih sehat untuk tubuh?
Baca Juga: Resep Assorted Seafood Goreng, Menu Serba Seafood Nikmat Untuk Lengkapi Hidangan Akhir Pekan
Benarkah hal itu?
Yuk kita simak ulasan lengkapnya bersama.
Nasi Dingin Lebih Baik?
Mengonsumsi nasi memang paling nikmat dalam keadaan panas atau hangat.
Tapi tahukah kamu kalau ternyata makan nasi yang sudah dingin justru lebih bagus bagi sebagian orang?
Hal ini seperti yang dilansir dari TribunStyle melalui Smith Sonian Mag.
Ternyata, makan nasi dingin sangat disarankan untuk para penderita diabetes.
Alasannya, kandungan karbohidrat yang terdapat pada nasi yang dingin ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi yang masih panas.
Sehingga ketika dikonsumsi maka glukosa yang masuk dalam tubuh akan jauh lebih sedikit.
Jadi penderita diabetes tidak perlu khawatir kadar gula akan naik.
Namun, pada orang dengan kondisi kesehatan normal, nasi dingin atau panas tidak akan jadi masalah.
Nasi panas pun tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang terlalu berlebihan.
Jadi, kebenaran isu ini tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing orang, ya.
Cara Masak Nasi dengan Mengurangi Kalori
Kabar baik untuk yang sedang diet namun masih ingin makan nasi.
Tim peneliti dari College of Chemical Sciences di Sri Lanka yang dipimpin oleh Sudhair James menemukan cara memasak nasi yang bisa mengurangi kalorinya hingga 50 persen.
Baca Juga: Resep Nasi Bakar Cakalang Pedas, Menu Makan Siang Lezat yang Bisa Meriahkan Momen Akhir Pekan Kita
Dipaparkan oleh James dalam National Meeting and Exposition of the American Chemical Society pada bulan Maret 2015, metode memasak nasi ini sangat sederhana.
Anda hanya perlu sepanci air mendidih.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Lalu, masukkan satu sendok teh minyak kelapa untuk setiap setengah cangkir beras yang dimasak sebelum Anda memasukkan berasnya.
"Setelah matang, kita biarkan dingin di kulkas selama 12 jam. Begitu saja,” ujar James kepada Washington Post 25 Maret 2015.
Nasi yang lebih rendah kalori ini kemudian hanya perlu dipanaskan di dalam microwave untuk dikonsumsi.
Anda mungkin heran, bagaimana mungkin metode ini bisa mengurangi kalori nasi hingga 50 persen?
Seperti yang diketahui, pati terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu pati tercerna (digestible starch) dan pati resistan (resistant starch).
Pati tercerna adalah tipe yang dengan cepat dikelola oleh tubuh menjadi glukosa dan disimpan menjadi lemak bila tidak dibakar.
Sementara itu, pati resistan tidak dipecah menjadi glukosa dan melewati usus seperti serat sehingga memiliki kalori yang lebih rendah.
Nasi dan kentang pada awalnya mengandung banyak pati resistan.
Namun, cara memasak kita sering kali mengubah pati di dalam kentang dan nasi menjadi pati tercerna.
Nah, dalam penelitian-penelitian sebelumnya, para ahli menemukan bahwa nasi goreng dan nasi pilaf mengandung lebih banyak pati resistan daripada nasi yang dikukus atau direbus biasa.
Sebuah studi pada tahun 2014 juga menemukan bahwa mendinginkan pasta sebelum dipanaskan kembali dan dimakan juga meningkatkan kandungan pati resitan di dalamnya.
Berbekal pengetahuan tersebut, James dan pembimbingnya Pushparajah Thavarajah melakukan berbagai eksperimen untuk menurunkan kandungan kalori di dalam nasi.
Mereka menguji coba delapan metode memasak nasi menggunakan 38 jenis beras di Sri Lanka, dan menemukan bahwa metode di atas adalah yang paling efektif.
Dengan menambahkan lemak, seperti minyak kelapa, dan langsung mendinginkan nasi, kandungan pati di dalamnya berubah menjadi lebih banyak yang resistan.
Dalam siaran persnya, James menjelaskan, mendinginkan (nasi) dengan cepat selama 12 jam menyebabkan formasi ikatan hidrogen antara molekul amilosa yang berada di luar butiran nasi sehingga mengubahnya menjadi pati resistan.
Lalu, memanaskan kembali rupanya tidak mengubah pati resistan ini menjadi pati tercena.
Menanak Nasi dengan Air Teh
Penelitian ini bermula dari penelitian sebelumnya bahwa kafein dalam teh dapat membantu dalam mengurangi risiko terkena diabetes.
Maka, teh yang mengandung kafein ini kemudian diteliti untuk digunakan dalam menanak nasi.
Penelitian kemudian membuktikan, kadar jenis polifenol yang terkandung dalam teh lebih bermanfaat, setelah polifenol meresap ke dalam tubuh dan mempercepat pengeluaran cairan pencernaan dalam tubuh kita.
Polifenol juga terbukti bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah karena polifenol dalam teh cenderung menghambat penyerapan gula dalam darah.
Studi tersebut juga menyatakan, teh dapat secara signifikan mampu mengurangi glukosa darah pada orang dewasa, sehingga mencegah datangnya diabetes.
Temuan ini dilansir di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. Disebutkan, polifenol secara signifikan mengurangi jumlah glukosa pada orang dewasa, yang diberi minuman sarat sukrosa sebelumnya.
Sebelumnya, menanak nasi dengan air teh sudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari masyarakat Cina sejak ribuan tahun lalu.
Sejak masa Dinasti Tang, dalam buku ilmu kedokteran sudah terdapat catatan tentang menanak nasi dengan air teh.
Berikut 5 keunggulan menanak nasi dengan air teh yang mengandung polifenol menurut hasil studi, dari menyusutkan lemak, menyegarkan bau mulut, hingga lancar buang air besar;
1. Mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskular
Polifenol merupakan senyawa utama yang terkandung di dalam teh, suatu zat antioksidan yang memiliki kemampuan untuk menyingkirkan radikal bebas.
Bukti ilmiah menyebutkan, bahwa polifenol dapat meningkatkan ketahanan dan mencegah dinding mikrovaskuler pecah atau berdarah.
Selain itu, polifenol juga dapat menurunkan kolesterol darah, menghalau aterosklerosis, melembutkan pembuluh darah, menurunkan lemak darah, dan mencegah penyakit kardiovaskular.
2. Mencegah tumor saluran cerna
Polifenol adalah salah satu antioksidan alami yang paling kuat. Polifenol dapat menonaktifkan karsinogen, menghambat dan memutuskan nitrosamin (karsinogenik) dalam tubuh, sehingga dapat mencegah tumor saluran cerna.
3. Mencegah stroke
Anda ingin terhindar dari stroke?
Salah satu faktor terjadinya stroke, adalah terbentuknya lipid peroksida yang membuat dinding pembuluh darah kehilangan elastisitasnya.
Sementara itu, asam tanin merupakan suatu senyawa polifenol, yang berfungsi menghambat pembentukan lipid peroksida dan sebagai antioksidan, mendorong penguraian enzim lemak.
Dengan demikian, menanak nasi dengan air teh bisa secara efektif mencegah stroke.
4. Membantu sistem pencernaan
Catatan tentang menanak nasi menggunakan air teh sudah ada dalam buku medis Tiongkok kuno “Compendium of Materia Medica”.
Selain itu, cara ini juga dapat memperlancar sistem pencernaan, yang secara efektif dapat mengurai lemak dalam tubuh, memperlancar buang air besar, dan membuat kita memiliki tubuh yang langsing.
5. Mencegah karies gigi
Fluoride dalam teh merupakan zat dentin yang sangat diperlukan tubuh. Fluoride dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan gigi melawan asam, sehingga dapat mencegah karies gigi (penyakit infeksi yang merusak struktur gigi) yang menyebabkan bau mulut.
Lantas, bagaimana cara menanak nasi dengan air teh? Seperti menanak nasi dengan air biasa, cuci beras lebih dulu dengan air biasa di wadah rice cooker atau panci arona.
Setelah dicuci bersih, kemudian masukkan air teh (tanpa daunnya) ke dalam beras. Takaran air teh seperti pada penggunaan air biasanya.
Teh yang umum digunakan untuk menanak nasi dengan air teh adalah teh hitam (black tea) dan teh hijau (green tea).
Baca Juga: Resep Daging Bakar Kalasan, Menu Akhir Pekan Nikmat yang Selalu Bikin Gagal Diet