Emak-Emak Pasti Nyesel! Ternyata Menggoreng Ikan Terlalu Kering Bisa Merugikan Bagi Kesehatan Tubuh, Anda Melakukannya?

By Marcel Mariana, Jumat, 15 Oktober 2021 | 11:25 WIB
Cara benar menggoreng ikan agar tidak kering (Sajian Sedap)

Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu penggemar ikan?

Jika iya, maka artikel ini wajib diketahui oleh anda.

Ikan memang dikenal sangat baik untuk kesehatan.

Kandungan yang paling penting dari ikan adalah asam lemak omega 3.

Kandungan ini sangat bermanfaat khususnya bagi jantung.

Banyak yang masih belum tahu cara benar menggoreng ikan.

Biasanya akan digoreng sampai kering.

Baca Juga: Satu Indonesia Salah Besar, Kasih Kucing Makan Ikan Mentah Justru Bisa Berubah Jadi Musibah, Bahayanya Tidak Main-main

Nah, hal ini salah besar loh.

Berikut ini cara benar menggoreng ikan untuk anda.

Cara Mengolah Ikan yang Paling Aman

Ikan goreng memang bisa jadi sangat menggoda.

Apalagi saat dimakan, kriuknya terasa sangat nikmat di mulut dan pasti ingin tambah terus.

Belum lagi kalau disajikan dengan sambal kesukaan, wah, bisa tidak berhenti mengunyah!

Tapi menurut pakar kesehatan, cara menggoreng ikan hingga benar-benar kering bisa merusak kandungan nutrisinya, terutama omega 3.

Apalagi jika akan disajikan untuk anak dan ibu hamil, ikan yang terlalu kering bisa jadi tidak ada nutrisinya.

Karena omega 3 tidak hanya bagus untuk perkembangan otak, tapi juga menutrisi otak anak hingga tua nanti.

Baca Juga: Pantas Tetangga Sebelah Selalu Sehat, Ternyata Rahasianya Cuma Modal Makan Nasi dengan Ikan Teri, Efeknya Sungguh Menakjubkan!

Selain itu omega 3 juga mengandung antioksidan yang bisa mencegah peradangan.

Aliran pembuluh darah pun akan jadi lebih lancar.

Beragam penyakit seperti stroke dan yang berhubungan dengan pembuluh darah pun jadi berkurang.

Lalu bagaimana solusinya?

Kita bisa mengolah ikan dengan sajian lain seperti pepes, sop, kukus, atau pindang untuk menjaga nutrisi kandungannya.

Kalau masih suka ikan goreng, gunakan api sedang dan masukkan ikan saat minyak sudah panas sehingga proses masak tidak perlu terlalu lama dan ikan pun tidak benar-benar kering.

Soalnya, ikan termasuk bahan yang mudah matang sehingga tidak perlu dimasak dengan api kecil dalam waktu lama.

Dengan begitu, makan tetap lahap dan nutrisi ikan pun tetap terjaga.

Baca Juga: Resep Tumis Udang Goreng, Sajian Nikmat Namun Tetap Hemat Di Kantong

Disarankan juga mengonsumsi 2 sampai 3 kali seminggu.

Apapun jenis ikannya, semua baik untuk tubuh, kok!

Yuk, rajin makan ikan!

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

Hal Buruk dari Ikan Asin yang Memicu Kanker

Dalam sebuah acara bertajuk Patient Journey in Oncology Total Solution yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk di Bogor, Selasa (7/10/2019), Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, menyebut bahwa ikan asin juga menjadi salah satu bahan makanan yang dapat memicu kanker.

Aru menyebutkan ada dua hal jelek atau tidak baik dari ikan asin dan menjadi racun pemicu kanker tersebut.

1. Kandungan garam tinggi

Untuk menjadikan ikan segar menjadi ikan asin, prosesnya akan melewati penggaraman supaya awet.

Hal itu garam dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.

Baca Juga: Kuburan Bisa Penuh! Jangan Beli Ikan Tongkol dengan Ciri-ciri Ini Jika Tak Mau Mati Muda, Ternyata Mengandung Racun Mematikan

Proses penggaraman ikan pada umumnya dilakukan dalam tiga cara yaitu penggaraman kering (dry salting), penggaraman basah (wet salting), dan kench salting.

“Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali. Garam dalam dosis tinggi itulah yang dapat memicu sel kanker. Meski daging ikannya awalnya tidak apa-apa,” kata Aru.

2. Proses penjemuran ikan asin

Setelah dilakukan penggaraman, ikan asin biasanya akan dijemur di sebuah halaman yang tersinari langsung terik matahari.

“Pada proses penjemuran, ada perubahan pada sel-sel daging ikannya, sehingga muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamin tadi,” tuturnya.

“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA), nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” imbuhnya.

Lalu berpotensi penyebab kanker apa?

Baca Juga: Resep Sup Tahu Ikan Gulung Enak, Inspirasi Menu Sederhana Dengan Tampilan yang Mewah

Kanker karsinoma nasofaring (KNF) menjadi salah satu penyakit kanker yang dapat terjadi akibat terlalu sering mengkonsumsi ikan asin.

“Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, makanya yang biasa kena esofagus dan lambung,” kata dia.

Tidak hanya itu, kombinasi mengonsumsi bahan karsinogen lewat cara lain, seperti kebiasaan merokok, juga meningkatkan faktor risiko terkena kanker tersebut.

Kebiasaan lainnya adalah mengonsumsi makanan yang masih panas dengan terburu-buru.

Baca Juga: Resep Jus Sayur Apel, Minuman Sehat Dari Perpaduan Buah Dan Sayur

Kombinasi panas yang mengenai tenggorokan, dosis garam tinggi dari ikan asin dan karsinogen dari rokok bila menghisap rokok setelah makan bisa meningkatkan risiko kanker.

“Biasanya kebiasaan itu terjadi bertahun-tahun begitu, makanya itu kanker esofagus sekarang tinggi, lambung juga,” ucap dia.

Baca Juga: Agar Ngobrol Jadi Lebih Seru, Hadirkan Resep Bakso Cilok Ayam Pedas Ini