SajianSedap.com - Selama ini madu memang dikenal memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Bahkan karena kebaikan madu, madu sering dipilih sebagai pemanis alami.
Maka itu, orang yang sedang menghindari gula pasti bakal memilih untuk mengonsumsi madu.
Di balik rasa manisnya, madu juga disebut bagus untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
Namun ternyata di balik khasiatnya, madu bisa jadi bahaya untuk beberapa orang.
Ya, orang dengan kondisi ini ternyata dilarang keras untuk minum madu.
Karena jika orang dalam kondisi ini minum madu, yang ada malah bisa datangkan efek buruk untuk tubuh.
Orang dengan Kondisi Ini Dilarang Keras Minum Madu
Ternyata walau bermanfaat baik untuk tubuh, ada beberapa orang yang lebih baik tidak mengonnsumsi madu.
Karena rupanya madu malah bisa memberikan efek buruk untuk sebagian orang.
Madu Berbahaya untuk Bayi dan Penderita Diabetes
Meski baik dikonsumsi oleh orang dewasa, madu rupanya berbahaya jika dikonsumsi oleh bayi.
Baca Juga: Mulai Malam ini Coba Minum Madu dan Susu Sebelum Tidur, Penderita Insomnia Langsung Geger!
Ini disebabkan karena madu mengandung spora bakteri yang disebut clostridium botulinum.
Ketika bakteri ini dikonsumsi oleh bayi, bisa menyebabkan keracunan makanan langka yang berpotensi penyakit fatal.
Alasan lainnya karena memberi pemanis seperti madu atau gula kepada bayi adalah karena berpotensi merusak gigi yang baru tumbuh.
Dikutip dari Kompas, segala jenis madu, termasuk madu murni, madu yang sudah dipasteurisasi, difilter, sampai madu lokal tidak disarankan untuk bayi terutama di bawah usia satu tahun.
Selain pemberian madu secara langsung, bayi di bawah usia satu tahun juga dilarang diberi produk mengandung madu baik makanan maupun minuman.
Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, madu tidak disarankan untuk anak di bawah usia satu tahun karena risikonya bisa membahayakan bayi.
"Walaupun dalam jumlah kecil, risikonya bisa alergi," jelas Tan ketika berbincang dengan Kompas.com (14/7/2020).
Selain pada bayi pemberian madu kepada penderita diabetes juga tidak disarankan.
Menurut ahli gizi, madu seperti halnya gula karena memiliki rasa manis.
"Madu jangan, itu sama dengan gula," kata Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD- KEMD ditemui di Perpustakaan Nasional RI, Senin (1/7/2019). dikutip dari Kompas.com.
Madu merupakan jenis makanan yang termasuk golongan gula dengan kandungan karbohidrat sebesar 12 gram dalam satu sendok makan.
Dalam satu sendok makan, madu memberikan 50 kilo kalori.
Selain itu madu juga mempunyai indeks glikemik sekitar 87 (termasuk jenis makanan dengan indeks glikemik tinggi).
Karenanya, madu tetap tak boleh dikonsumsi berlebihan oleh penderita diabetes.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Cara Bedakan Madu Asli dan Oplosan
Di luar sana memang banyak pedagang yang menjual madu.
Namun, jangan sampai Anda malah beli madu oplosan.
Melansir Nakita.ID, ada 3 cara membedakan madu asli dan palsu yang bisa dilakukan secara mandiri.
Cara ini dibagikan oleh Guru Besar di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS.
Tiga cara tersebut di antaranya dengan melakukan uji buih, uji larut dan uji keruh.
Diberitakan Kompas.com, cara melakukan uji buih adalah dengan memasukkan 30 ml sampel madu ke dalam botol atau gelas kecil.
Kocok sampel tersebut sebanyak 10-15 kali, kemudian didiamkan selama lima menit dan amati.
Jika terdapat buih yang berbentuk kecil-kecil dan lama menghilangnya, maka madu dianggap asli.
Selanjutnya cara melakukan uji larut dengan melarutkan sampel madu sebanyak 30 ml ke dalam gelas beisi air dingin dengan ketinggian dari mulut gelas 5-10 sentimeter.
Pengamatan dilakukan dengan cara melihat keadaan madu sesaat setelah mencapai dasar gelas.
Jika segera terjadi pencampuran, maka madu dianggap palsu.
Namun jika madu tidak langsung bercampur dengan air maka madu dianggap asli.
Sementara cara melakukan uji keruh adalah mencampur 30 ml sampel madu dengan 200 ml air di dalam gelas kaca bening, lalu aduk hingga tercampur merata.
Sampel yang telah dicampur dengan air kemudian diamati, apakah berwarna keruh atau tidak.
Letakkan kertas berwarna putih di belakang gelas agar lebih mudah diamati.
Bila warna larutan tersebut keruh, maka madu dianggap asli, tapi jika berwarna bening, maka madu dianggap palsu.
Selain dengan 3 cara uji itu, madu yang baik memiliki kadar air maksimal 22 persen.
Pengukuran kadar air madu dapat dilakukan menggunakan alat refraktometer dengan brix 50-100.
Di samping itu melansir NDTV Food, cara membedakan madu murni dan campuran atau oplosan bisa dengan membalurkan sedikit madu di ibu jari.
Madu murni memiliki tekstur kental dan lengket sehingga tak mudah menetes meskipun dibalurkan ke ibu jari.
Mengetes keaslian madu juga bisa dilakukan dengan cara membakarnya.
Ambillah sebatang korek api kering lalu celupkan ke dalam madu.
Nyalakan korek api tersebut dengan menyulutnya ke api.
Jika korek tersebut menyala, maka selamat karena madu yang Anda miliki adalah madu murni.
Cara terakhir yakni dengan mencampurkan satu sendok makan madu dengan 2-3 tetes larutan cuka.
Jika campuran berbusa, ada kemungkinan besar madu tersebut adalah madu campuran.
Artikel ini telah tayang di Gridpop.id dengan judul, Nikmatnya Tak Setara Bahayanya, Siapa Sangka Madu Dilarang Keras Dikonsumi Orang Dengan Kondisi Ini, Efeknya Sungguh Ngeri