Mulut Pedagang Memang Manis, Jangan Sampai Bawa Beras dengan Ciri-ciri ini Masuk Ke Dalam Rumah, Putih Warnanya Tapi..

By Raka, Selasa, 19 Oktober 2021 | 11:50 WIB
Jangan sampai beli beras dengan ciri-ciri seperti ini kalau masih sayang nyawa (Tribun Palu - Tribunnews.com)

SajianSedap.com - Orang Indonesia pasti tak bisa lepas dari beras.

Beras jadi sembako dan bahan yang paling selalu dicari.

Sehingga makan pasti terasa kurang tanpa nasi putih yang berasal dari beras.

Meski banyak dijual bahkan di warung depan rumah, membeli beras jangan sembarangan.

Sekarang banyak dijual beragam jenis beras dan juga harganya.

Baca Juga: Park Hotel Cawang-Jakarta: A Textbook Business Hotel That Has Done Things More Than Necessary

Tapi jangan sampai tergiur beras dengan ciri-ciri seperti ini.

Warnanya memang putih, tapi bisa membahayakan nyawa seisi rumah.

Ciri-ciri beras yang jangan dibeli

Kini banyak beredar beras dengan campuran pemutih di pasaran. 

Para pedagang menambahkan zat klorin untuk membuat beras yang butek jadi tampak putih kembali. 

Padahal zat ini merupakan bahan kimia yang tak bisa dimakan alias tidak food grade, lo. 

Baca Juga: Emak-emak Susah Dibilangin, Cuci Beras dengan Wadah Rice Cooker Bisa Membawa Bahaya ini Masuk ke Dalam Rumah

Klorin biasanya digunakan dalam proses pemutihan air atau biasa kita temukan dalam pembalut. 

Ngeri banget, kan?

Pemakaian klorin, menurut Prof.Djoko Said Damardjati dari Pusat Riset dan Pengembangan Tanaman Pangan Bidang Litbang Pertanian, dalam acara diskusi yang diadakan oleh PT.TPS Food di Solo, Selasa (4/11/14), biasanya dilakukan oleh petani atau pedagang yang nakal untuk mengakali beras yang sudah apek atau jelek.

"Mereka mencampurkan klorin saat beras digiling," katanya.

Dengan mengenali ciri fisik beras berkualitas, sebenarnya kita bisa membedakan beras yang warna putihnya tidak alami.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

 

"Pada dasarnya tidak sulit membedakannya, antara lain dari baunya yang tajam. Kita juga perlu curiga kalau warna berasnya putih sekali atau putih pucat. Beras yang bagus putihnya alami dan tampak mengkilat," kata Prof.Djoko Said Damardjati dari Pusat Riset dan Pengembangan Tanaman Pangan Bidang Litbang Pertanian, dalam acara diskusi yang diadakan oleh PT.TPS Food di Solo, Selasa (4/11/14).

Beras yang berkualitas ditentukan oleh dua hal, yakni kualitas beras, misalnya bentuk fisik beras, kadar air, panjang beras, dan kualitas gilingannya.

Produk beras yang bagus biasanya hanya memiliki sedikit beras patah dan juga kotoran seperti batu.

Selain itu, beras yang berkualitas juga bisa kita nilai dari mutu nasi, yakni rasanya setelah dimasak.

Baca Juga: Ibu-ibu Sekomplek Pasti Girang Kalau Tahu, Cuma Ulek Beras Di Atas Cobek, Besok Pasti Langsung Pada Malas Ke Pasar

Sebagian besar orang yang tinggal di Pulau Jawa pada umumnya menyukai beras yang pulen, sementara di wilayah Sumatera lebih menyukai yang sedikit pera.

Yang menarik, ternyata banyak orang yang ingin mendapatkan beras yang bagus dan pulen tapi kurang memerhatikan kualitas.

"Dari survei kami, ternyata ibu-ibu kurang memikirkan kualitas beras saat membeli beras, tetapi mereka sangat memerhatikan kualitas air yang dimasak. Biasanya air yang dipakai untuk masak besar adalah air galon," kata Chris Oey, Marketing Director Beras Cap Ayam Jago, dalam acara yang sama.

Padahal, lanjut Chris, untuk mendapatkan nasi yang enak, tentu bahan bakunya, yakni beras itu sendiri, harus yang bermutu.

Salah satu cara untuk mengetahui beras yang kita beli terjamin mutunya, bisa dilihat pada kemasan.

Produk yang sudah memiliki label SNI (standar nasional Indonesia) mutunya lebih terjamin.

Jadi hati-hati saat membeli ya Sase lovers.

Baca Juga: Setahun Kedepan Gak Perlu Beli Skincare! Cukup Cuci Muka pakai Air Cucian Beras Tiap Hari, Siap-siap Kaget Lihat Perubahaan Ini dalam Seminggu