Bukannya Awet Malah Jadi Racun, Jangan Lagi Simpan Kentang Di Kulkas Kalau Tak Mau Hal Buruk Ini Terjadi, Bisa Nyesel Seumur Hidup!

By Gusthia Sasky T, Senin, 25 Oktober 2021 | 07:40 WIB
kentang (phanasitti)

SajianSedap.com - Kentang nampaknya sudah menjadi salah satu makanan favorit banyak orang.

Sebab kentang memang bisa diolah menjadi berbagai macam makanan.

Mulai dari cemilan seperti kentang goreng atau bahkan untuk teman makan nasi, kentang balado.

Saking sukanya keluarga di rumah dengan kentang, saat belanja bahan makanan kita tak pernah lupa untuk membeli kentang.

Baca Juga: Iseng Tiru Pedagang Warteg Sebelah Rumah, Seorang Wanita Berhasil Bikin Kering Kentang yang Renyah dan Tidak Gumpal, Bahan Tambahan Ini Jadi Kuncinya

Nah, jika Anda habis belanja kentang jangan pernah simpan di dalam kulkas ya.

Karena menyimpan kentang di kulkas bukannya jadi awet malah bisa datangkan hal buruk loh.

Cara Simpan Kentang

Kentang adalah bahan pangan yang awet lama alias tak mudah rusak.

Namun jika tak tepat dalam menyimpannya, struktur kentang bisa rusak. Seperti misalnya timbul bercak-bercak kehijauan atau yang dinamakan solanin.

Solanin bisa muncul jika kentang terpapar cahaya terlalu banyak dalam jangka waktu lama. Dan solanin yang ada, adalah bahan berbahaya yang sebaiknya tak terkonsumsi oleh manusia.

Selain muncul solanin, jika tak disimpan dengan benar, kentang juga bisa layu tak lagi segar. Ketika kentang hilang kesegarannya, maka citarasanya pun akan berubah.

kentang

Baca Juga: Resep Roti Kentang Smoked Beef, Serba Serbi Kudapan Dari Roti yang Layak Untuk Disajikan

Nah agar kesegaran kentang bisa awet bertahan hingga satu bulan lamanya, lakukan enam langkah penyimpanan berikut ini:

1. Seleksi kentang terbaik

Sebelum menyimpan kentang, pilih dulu kentang terbaik untuk disimpan dalam jangka waktu lama.

Sisihkan kentang yang sudah memiliki bercak, noda, atau lubang. Dilansir dari The Spruce Eats, kentang yang sudah memiliki cacat ini biasanya tak bisa bertahan lama, apalagi hingga satu bulan.

2. Simpan dalam kondisi kotor

Jangan mencuci kentang jika belum hendak mengolahnya menjadi sajian. Simpan kentang sesuai kondisi aslinya, yaitu dengan kulit yang mungkin ditempeli debu dan tanah.

Ketika kentang dicuci, maka akan ada kelembaban yang menempel di permukaan kulitnya. Kandungan air ini akan memicu kentang lebih mudah membusuk jika disimpan dalam waktu lama.

3. Letakkan kentang di tempat kering dan gelap

Syarat pertama menyimpan kentang adalah jauhkan dari paparan cahaya, baik cahaya matahari atau cahaya buatan dari lampu.

Baca Juga: 30 Menit Saja Untuk Bisa Menghadirkan Resep Perkedel Kentang Jamur Enak Ini Di Meja Makan

Tempatkan kentang di keranjang terbuka dan letakkan di pojok dapur yang kering, sejuk dan dilalui aliran udara lancar.

Lemari dapur atau lantai garasi yang cenderung dingin dan gelap adalah pojok yang juga tepat untuk menyimpan kentang.

Jika kentang terpapar suhu hangat atau panas, kentang bisa lebih cepat membusuk atau terlalu matang.

4. Tempatkan di keranjang daripada plastik tertutup

Seperti dicukil dari The Kitchn, jangan menyimpan kentang di plastik yang tertutup rapat. Tak adanya sirkulasi udara bisa memicu kelembaban, dan kelembaban bisa membuat kentang cepat membusuk.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Lebih baik tempatkan kentang di keranjang atau kontainer terbuka yang aliran udaranya bisa mengalir lancar.

5. Jangan menyimpan kentang di kulkas

Lemari pendingin memang bisa mengawetkan bahan makanan. Tapi tak semua bahan makanan bisa diawetkan di dalam kulkas, salah satunya adalah kentang.

Jika disimpan di dalam kulkas, kentang malah lebih mudah membusuk. Selain itu, suhu dingin bisa mengubah struktur kentang dari tepung menjadi gula.

Jika dikonsumsi, tentu ini berbahaya bagi mereka yang sudah memiliki kadar gula dalam darah cukup tinggi.

Baca Juga: Resep Tater Tots Enak, Camilan Anti Repot Dari Kentang yang Rasanya Bikin Nagih!

6. Jauhkan dari bahan pangan yang memproduksi etilen

Syarat keenam menyimpan kentang adalah jauhkan dari berbagai bahan makanan yang memproduksi etilen seperti pisang, bawang, dan apel.

Etilen adalah hormon pertumbuhan berbentuk gas yang bisa mempercepat pematangan buah-buahan. Hormon etilen ini ada pada daun atau buah yang sudah mengalami penuaan atau pematangan.

Jika diletakkan di dekat pisang dan apel yang sudah mengandung etilen, maka kentang bisa lebih cepat matang dan membusuk

Jangan Konsumsi Kentang dengan Ciri-Ciri Ini

Kentang yang dibiarkan terlalu lama biasanya akan menumbuhkan tunas.

Ternyata, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas sangat berbahaya bagi tubuh.

Dikutip dari Healthline, kentang mengandung dua senyawa glycoalkaloid.

Dalam kadar rendah, glycoalkaloids bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya bersifat antibiotik, menurunkan kolesterol, serta menjaga kadar gula darah.

Baca Juga: Resep Kering Kentang Sambal Ebi, Menu Pelengkap Harian yang Rasanya Jempolan

Namun, glycoalkaloids justru berbahaya bila dikonsumsi dalam kadar tinggi.

Kadar glycoalkaloids yang tinggi justru bersifat toksik bagi manusia.

Saat kentang bertunas, kandungan glycoalkaloidsnya mulai meningkat.

Oleh karena itu, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas dapat menyebabkan Anda menelan glycoalkaloids secara berlebihan.

Biasanya efek negatif mengonsumsi kentang yang sudah bertunas muncul dalam beberapa jam hingga satu hari kemudian.

Bila sedikit mengonsumsi kentang bertunas maka gejala yang bisa muncul adalah muntah, diare, dan sakit perut.

Ketika kentang bertunas dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka bisa menyebabkan tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, demam, sakit kepala, kebingungan, bahkan kematian.

Penelitian lain memaparkan bahaya mengonsumsi kentang yang bertunas pada ibu hamil.

Ibu hamil yang mengonsumsi kentang bertunas bisa meningkatkan resiko bayi mengalami cacat lahir.

Oleh karena itu, ibu hamil sebisa mungkin menghindari kentang yang bertunas.

Baca Juga: Ngapain Buang Duit Ke Salon, Masalah Utama Di Wajah ini Bisa Minggat Cuma Modal Pepaya, Gak Nyangka!

Lalu, bagaimana cara menghilangkan kandungan racun pada kentang bertunas?

Kadar glycoalkaloids terkonsentrasi pada bagian daun, bunga, mata, serta kecambah/tunas pada kentang.

Selain tunas, tanda kentang memiliki kadar glycoalkaloids tinggi adalah kerusakan fisik pada kentang, kentang berwarna hijau, dan rasa pahit.

Maka dari itu, cara mengurangi kadar glycoalkaloids adalah dengan membuang bagian tunas, mata, kulit hijau, serta bagian yang memar atau rusak pada kentang.

Mengupas dan menggoreng kentang dapat membantu menurunkan kadar glycoalkaloids pada kentang.

Meski demikian, ahli tetap menyarankan untuk tidak mengonsumsi kentang bertunas demi keselamatan.

Anda bisa mencegah kentang agar tidak bertunas dengan cara segera menggunakan kentang tanpa menyimpannya lama.

Apabila ingin menyimpan kentang dalam waktu lama, Anda perlu memastikan kentang benar-benar kering kemudian menyimpannya di tempat yang sejuk, kering, dan gelap tidak terpapar sinar matahari.

Sebaiknya hindari meletakkan kentang berdekatan dengan bawang bombay karena akan mempercepat kentang bertunas.

Baca Juga: Bukan Menakut-Nakuti, Kebiasaan Makan Kentang Goreng Bisa Membahayakan Kesehatan, Mengundang Penyakit ini Masuk ke Tubuh

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Cara Tepat Menyimpan Kentang agar Tetap Segar dalam Sebulan