Habis Jajan di Pinggir Jalan, Tolong Perhatikan Gejala yang Muncul Ini, Pertanda Penyakit yang Bisa Sebabkan Kematian!

By Idam Rosyda, Rabu, 17 November 2021 | 09:40 WIB
waspada demam tifoid akibat makanan tidak higienis (pixabay/Tho-Ge)

SajianSedap.com - Bagi anda penggemar street food atau makanan pinggir jalan, tentu sensasi makan pinggir jalan ini memang begitu nikmat.

Apalagi dengan lalu lalang kendaraan dan orang, sensai makan di pinggir jalan ini kerap jadi favorit banyak orang.

Namun, Anda patut waspada jika Anda sering melakukan kebiasaan ini.

Baca Juga: Jangan Ditahan Sakitnya, Mending Makan Makanan untuk Obat Gastritis ini, Nyeri di Lambung Bisa Tertasi dengan Cepat

Baca Juga: Se-Indonesia Jangan Cuma Diam, Bukan Cuma Benjolan Di Leher, Bahan yang Biasa Dibeli Dari Pasar ini Bisa Jadi Penyebab Meninggalnya Ria Irawan Hingga Ustaz Arifin Ilham

Meski tidak semua, makanan pinggir jalan kerap terpapar kotoran dan debu yang ternyata bisa membayakan nyawa.

Anda tentu pernah bukan, membeli makanan kemudian meraskaan mual, ataupun muntah dan diare.

Rupanya hal tersebut bisa menjadi gejala Anda terserang demam tifoid yang mengancam nyawa.

Bahaya Serangan Demam Tifoid karena Makanan Tidak Higienis

Jika Anda pernah merasakan gjala diare ataupun muntah setelah makan makanan tertentu, baik dari pinggir jalan maupun restoran, Anda harus waspada.

Jika berlangusng terus menerus, hal ini bisa jadi merupakan gejala demam tifoid.

Melansir HelloSehat.com, demam tifoid adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Baca Juga: Para Suami Harus Catat! Belajar Dari Meninggalnya Istri Chrisye Karena Stroke, Makanan di Meja Makan Ini Jadi Salah Satu Penyebabnya

Baca Juga: Waduh! Rasakan 2 Hal ini Setelah Bangun Tidur Ternyata Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi! Cepat Makan Makanan ini Kalau Tak Mau Berakhir di Rumah SakitBakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi.Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.

waspada makanan yang bisa sebabkan demam tifoid
Demam tifoid yang juga dapat disebut tifus abdominalis termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ.

Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.Sering disalahartikan, tipes berbeda dengan tipus.Tipus disebabkan oleh beberapa jenis bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii.Penyakit tipus dibawa oleh ektoparasit, seperti kutu, tungau, dan caplak, kemudian menyerang manusia.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

 

Demam tifoid juga termasuk foodborne disease, sebutan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus, justru menular melalui makanan.Mengutip Kompas.com, hal itu disampaikan langsung oleh dr Suzy Maria Sp.PD, K-AI. Dokter Spesialis Penyakit Dalam di acara peluncuran kampanye #SantapAman oleh Sanofi Pasteur Indonesia (11/11/2021).Demam Tifoid Bisa Sebabkan kematianSuzy mengatakan, penyakit yang diinfeksi melalui saluran cerna ini bisa ditandai dengan gejala ringan, gejala berat, atau tanpa gejala."Nanti dia membuat gejala, bisa ada diare, atau bisa jadi sulit buang air besar (BAB), sakit perut, kemudian dia akan masuk ke aliran darah sehingga terjadilah gejala demam," kata Suzy."Jadi masuknya lewat saluran cerna dulu tetapi gejalanya bisa satu badan," kata Suzy lagi.

Baca Juga: Para Suami Harus Catat! Belajar Dari Meninggalnya Istri Chrisye Karena Stroke, Makanan di Meja Makan Ini Jadi Salah Satu PenyebabnyaSementara gejala berat demam tifoid bisa menimbulkan komplikasi yang menyebabkan kebocoran di saluran cerna seseorang."Jadi bocor di ususnya atau bisa juga menyebabkan zat-zat racun sampai ke otak, orangnya jadi gak sadar," tuturnya.Gejala berat demam tifoid yang tidak cepat ditanggapi bisa berdampak lebih jauh, yaitu dapat menyebabkan kematian."Kalau seandainya pengobatannya tidak kuat ya komplikasinya bisa sangat fatal dan bisa sampai kematian dan faktanya ada jadi bukan hanya teori, tercatat juga di Indonesia ada kematian akibat komplikasi tifoid," ujar Suzy.Lain hal dengan gejala berat, penderita demam tifoid tanpa gejala memiliki potensi sebagai carrier atau "penyebar" Salmonela typhi.

Menurut Suzy, carrier typhi atau penderita demam tifoid tanpa gejala, bisa menciptakan penyebaran lebih luas jika orang tersebut bekerja sebagai pengolah, penyaji, atau pengantar makanan."Dia kesannya sehat tetapi dia membawa penyakit dan kemudian itu menginfeksi orang lain," kata Suzy."Jadi itu bisa dari tangan yang mengontaminasi, bisa dari bahan makanan yang terkontaminasi, tempat penyimpaannya mungkin terkontaminasi juga," sambungnya.Suzy mengakui bahwa sulit untuk memastikan apakah sebuah industri pembuat makanan sudah melakukan standar kebersihan yang tepat atau tidak.Namun, ia menganggap bahwa suatu makanan tidak mungkin steril, tak sama alat kedokteran di rumah sakit.

Baca Juga: Selama Ini Kita Gak Sadar, Konsumsi Makanan Ini Tiap Malam Ternyata Bisa Bikin Terhindar dari Serangan Jantung Seketika, Ahli Medis Ini Sudah Membuktikan!"Kalau yang namanya makanan minuman, itu wajar ada bisa terkontaminasi gitu ya, terkontaminasi oleh baik bakteri atau virus yang kalau ditelan oleh kita akan bisa menjadi penyakit," jelasnya.Cara Mencegah Demam TifoidItu sebabnya, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena demam tifoid adalah dengan memperkecil kemungkinan penyebaran penyakit menular ini.Beberapa kiat meminimalisir kemungkinan terkena demam tifoid yang disarankan oleh Suzy adalah menjaga kebersihan pribadi, kebersihan makanan, dan mendapatkan vaksin tifoid.Kebersihan pribadi dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun, sedangkan kebersihan makanan dapat dipastikan melalui proses pemanasan hingga 70 derajat celsius.

"Meyakinkan bahwa makanan tersebut sudah dimasak hingga matang karena kalau kurang matang, apalagi kalau yang raw food, mentah ya, bakteri yang terkontaminasi tadi utuh dan langsung mengundang kontaminasi kalau tertular oleh kita," ucap Suzy.Cara mencegah penyakit demam tifoid lainnya, yang dianggap optimal, adalah dengan melakukan vaksinasi.Vaksin tifoid bisa didapatkan oleh anak usia dua tahun hingga orang dewasa di beberapa rumah sakit atau klinik.Nantinya, vaksin tifoid akan berfungsi menjaga kekebalan tubuh selama tiga tahun ke depan.

Baca Juga: Tolong Cek Sekarang Juga! Belajar dari Meninggalnya Aktor Sinteron Ini, Ibu-ibu STOP Masak Ini Jika Ada yang Asam Urat, Bahaya Banget

"Setelah tiga tahun kekebalannya memang biasanya menurun, kita ulang lagi vaksinasinya. Jdi begitu terus untuk menjaga kita supaya tidak tertular demam tifoid," kata Suzy."Balik lagi supaya kita, seandainya nih kita ingin menikmati makanan, antara kita sudah punya kekebalan, setidaknya kekhawatirannya bisa diminimalkan. Jadi kita bisa enjoy benar-benar untuk menikmati makanan yang kita suka," pungkasnya.

Ingat, pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.

Semoga informasi ini bisa menjadi pengingat Anda agar tetep waspada.

Baca Juga: Gak Nyangka Minum Obat Asam Urat Selama Ini Sia-sia, Sayur Murah di Meja Makan Malah Bikin Kambuh Terus, Ibu-ibu Jangan Masak Lagi

Artikel ini telah tayang di GridHype dengan judul Buat Kamu yang Doyan Makan, Waspada Demam Tifoid Mengincar Tubuh Lewat Makanan, Bahayanya Bisa Kehilangan Nyawa