SajianSedap.com - Haus merupakan salah satu mekanisme tubuh, untuk memberi peringatan bahwa tubuh kekurangan cairan.
Hal ini biasanya disertai dengan kondisi tenggorokan kering ataupun tubuh yang kerap mengantuk.
Namun, rasa haus yang terus menghampiri nampaknya harus mulai Anda waspadai.
Pasalnya, terlalu sering haus padahal kerap minum bisa menjadi gejala penyakit berbahaya.
Alih-alih menjadi segar kembali, semakin Anda minum justru semakin Anda haus.
Lalu gejala penyakit apa saja yang ditandai rasa haus berlebih? simak ulasannya agar Anda bisa waspada.
Sering Haus Bisa Jadi Pertanda Penyakit Berbahaya
Jika Anda terserang rasa haus yang berlebih, mulai hari ini Anda harus waspada.
Pasalnya, sering haus padahal sudah minum air bisa menjadi gejala penyakit mematikan sedang menyerang tubuh.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sering haus yang perlu diwaspadai:
1. Dehidrasi
Gangguan kesehatan ini paling lazim terjadi karena tubuh kekurangan cairan.
Dehidrasi berarti tubuh tidak memiliki cukup air untuk melakukan tugas-tugas normal, dan rasa haus adalah gejala utamanya.
Melansir WebMD, dehidrasi bisa terjadi karena banyak alasan, seperti olahraga, diare, muntah, dan terlalu banyak berkeringat.
Selain menginginkan air, tanda dehidrasi lainnya bisa berupa:
- Urine berwarna gelap
- Intensitas buang air kecil berkurang
- Mulut kering
- Kulit kering
- Merasa lelah atau pusing
- Sakit kepala
Sedangkan, anak-anak yang mengalami dehidrasi mungkin akan menunjukan tanda berikut:
- Tidak ada air mata saat mereka menangis
- Memiliki mulut yang kering dan lengket
- Lebih jarang ke kamar mandi atau popok kering
- Mudah tersinggung
2. Diabetes
Rasa haus yang sepertinya tidak dapat Anda hilangkan, yang oleh dokter disebut sebabagai polidipsia adalah salah satu gejala diabetes.
Jika Anda menderita penyakit ini, tubuh tidak menghasilkan cukup hormon insulin atau tidak menggunakannya dengan benar.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Kondisi ini bisa menyebabkan terlalu banyak gula (disebut glukosa) menumpuk di tubuh.
Glukosa dalam urine dapat menarik lebih banyak air, sehingga penderita diabetes lebih sering buang air kecil.
Kondisi itu membuat tubuh ingin mengganti cairan yang hilang.
Seiring dengan rasa haus dan lebih banyak pergi ke kamar kecil, gejala diabetes lainnya meliputi:
- Penglihatan kabur
- Merasa sangat lelah
- Sering lapar
- Luka dan memar yang susah sembuh
3. Diabetes insipidus
Terlepas dari namanya, kondisi ini tidak terkait dengan diabetes.
Itu terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon yang membantu ginjal mengontrol jumlah air dalam tubuh.
Rasa haus yang berlebihan adalah salah satu gejala utama.
- Jika menderita diabetes insipidus, Anda mungkin juga menderita:
- Dehidrasi
- Keinginan untuk sering buang air kecil
4. Xerostomia
Xerostomia atau mulut kering menjadi salah satu kondisi kesehatan yang bisa ditandai dengan rasa sering harus.
Biasanya, hal itu terjadi karena kelenjar di mulut menghasilkan lebih sedikit air liur.
Seseorang mungkin bisa mengalami xerostomia karena obat-obatan yang dikonsumsi, perawatan untuk kondisi lain seperti kanker, penyakit seperti sindrom Sjogren, kerusakan saraf di kepala dan leher, atau merokok.
Jika kelenjar tidak menghasilkan cukup air liur, Anda mungkin mengalami gejala lain, seperti:
- Bau mulut
- Perubahan rasa
- Gusi yang teriritasi
- Lipstik menempel di gigi
- Air liur yang kental dan berserabut
- Kesulitan mengunyah
5. Anemia
Anemia berarti tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.
Beberapa orang terlahir dengan gangguan kesehatan ini, sementara yang lain mendapatkannya di kemudian hari.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab anemia, antara lain penyakit lain, pola makan yang buruk, atau pendarahan yang hebat.
Anemia ringan mungkin tidak akan membuat Anda haus.
Tetapi, Anda mungkin akan merasa ingin minum lebih banyak jika kondisinya semakin parah.
Gejala anemia lainnya yang bisa dikenali, yakni:
- Sering pusing
- Merasa lelah dan lemah
- Memiliki kulit pucat atau kekuningan
- Denyut nadi cepat
- Berkeringat
6. Ketoasidosis diabetik
Melansir Medical News Today, ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang dapat mengancam nyawa.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan insulin, sehingga glukosa di dalam darah tidak digunakan dan tubuh memecah lemak sebagai bahan bakar pengganti.
Proses ini dapat menghasilkan produk sampingan beracun yang disebut keton.
Jika keton menumpuk di dalam darah, bisa menyebabkannya menjadi terlalu asam.
Perubahan pH ini dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik yang berpotensi fatal.
Gejala awal ketoasidosis diabetik adalah rasa haus yang ekstrim dan sering buang air kecil.
Seseorang yang memiliki gejala ini harus menguji kadar gula darahnya.
Jika jumlahnya 240 miligram per desiliter atau lebih, orang tersebut harus memeriksa urine mereka untuk keton.
Gejala ketoasidosis diabetik selanjutnya mungkin termasuk:
- Napas bau tidak sedap
- Kelelahan
- Kulit kering atau memerah
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kehilangkan konsentrasi
- Sulit bernafas
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Hilang kesadaran
- Koma
Siapa pun yang memiliki gejala ini harus mencari bantuan medis darurat karena kondisinya dapat dengan cepat menjadi parah dan bahkan mengancam jiwa.
7. Kondisi kesehatan mental
Dalam sebuah studi pada 2013, para peneliti mengamati rasa haus atau konsumsi cairan yang berlebihan pada orang yang mengunjungi klinik rawat jalan untuk kondisi kesehatan mental.
Dari orang-orang ini, 15,7 persen di antaranya menderita polidipsia primer, rasa haus yang berlebihan yang bukan karena penggunaan obat atau penyebab lain yang dapat diidentifikasi.
Dalam subkelompok ini, 13 orang menderita skizofrenia, dan satu orang menderita gangguan bipolar.
Obat yang diresepkan dokter untuk kondisi ini dan lainnya juga dapat meningkatkan rasa haus.
Alasan yang diberikan peserta untuk banyak minum, antara lain mulutnya kering, percaya bahwa minum air menjaga kebersihan tubuh, melakukannya di luar kebiasaan, dan berusaha mengatasi rasa hampa.
Sementara, sekelompok peneliti pada 2017 menyimpulkan bahwa polidipsia memiliki fitur yang sama dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Misalnya, orang tersebut seringkali tidak sadar bahwa konsumsi cairannya berlebihan.
Para peneliti memandang bahwa mungkin ada hubungan neurobiologis antara kondisi ini dan mengusulkan cedera otak traumatis sebagai salah satu kemungkinan penyebab polidipsia.
Jika penyebab minum terlalu banyak bersifat psikologis, ada risiko keracunan air yang bisa berbahaya.
Peneliti belum mengetahui secara pasti mengapa polidipsia bisa terjadi.
Para ilmuwan telah meminta penelitian lebih lanjut untuk mengetahuinya.
Jika Anda ternyata saat ini mengalami kondisi sering haus padahal merasa sudah banyak minum air, tidak ada salahnya untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Apa pun penyebab sering haus, jangan hanya menerimanya.
Sebagian besar kondisi yang menyebabkan rasa haus dapat diobati.
Meski rasa haus berlebih bsia menjadi gejala pernyakit berbahaya, namun Anda harus tetap memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan dignosis yang tepat.
Hindari melakukan diagnosa sendiri tanpa melakukan pemeriksaan ke dokter.
Ingat, pengobatan etrbaika dalah pencegah yang dilakuakn sejak dini.
Semoga informasi ini bisa jadi pengingat Anda Sase Lovers!
Baca Juga: Renggut Nyawa Pak Raden, Penyakit Radang Paru-paru Bisa Diobati dengan Air Rebusan Bubuk Kunyit, Efeknya Bisa Selamatkan Nyawa dari Maut!Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Penyebab Sering Haus yang Perlu Diwaspadai