Jadi Musuh Dalam Selimut! Diam-diam Ikan Asin Jadi Penyebab Utama Penyakit yang Paling Ditakuti Kaum Wanita

By Marcel Mariana, Jumat, 26 November 2021 | 11:50 WIB
Bahaya ikan asin jika dikonsumsi tubuh (iStockphoto/wirachai moontha)

Sajiansedap.com - Anda pasti sangat mudah menemukan ikan asin di pasar.

Harganya juga relatif murah meriah dan sering di beli dalam jumlah banyak.

Ikan asin sering jadi pendamping makana atau dijadikan sambel.

Usut punya usut, ikan asin ternyata menyimpan bahaya tersembunyi yang jarang orang banyak tahu.

Siapa sangka, makanan favorit orang Indonesia ini punya kandungan paling tinggi penyebab kanker.

Baca Juga: Satu Indonesia Nyesel Baru Tahu Sekarang, Kebiasaan Makan Ikan Asin Bisa Mencegah Penyakit Mematikan ini Masuk Ke Tubuh, Gak Nyangka

Kok bisa ya?

Berikut ini ulasan lengkapnya agar kita lebih berhati-hati.

Bahaya Ikan Asin

Mengutip dari Nakita.id, data dari Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) mencatat dari 348.809 kasus kanker di Indonesia, angka kematian akibat penyakit kanker mencapai 207.210 jiwa.

Apakah Anda mengetahui, jika salah satu makanan yang mungkin kerap kita santap memiliki zat karsiogenik atau pemicu kanker yang sangat tinggi?

Nah, zat karsiogenik salah satunya terdapat dalam ikan asin.

Benarkah? Mari kita simak faktanya di bawah ini.

Melansir The Standard, Badan Administrasi Makanan dan Obat China telah menerbitkan daftar karsinogen, atau pemicu kanker yang telah dikompilasi oleh Agensi Riset Kanker Internasional.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Ikan Asin, Menu Sederhana Dengan Cita Rasa Selangit

Ternyata salah satu makanan yang tak asing bagi kita, ikan asin, masuk dalam grup pertama.

Ikan asin popular di berbagai negara, seperti China dan Indonesia.

Biasanya ikan dikeringkan dengan cara dijemur dan ditambah garam agar lebih awet.

Di Indonesia sendiri, ikan asin terbilang jadi primadona karena harganya yang murah dan lezat dijadikan pelengkap makan.

Padahal sejak 2012, WHO telah memasukkan ikan asin sebagai karsinogen, sebab konsumsinya memiliki kaitan dengan risiko kanker nasofaring.

Pusat Keamanan Makanan Hong Kong juga mengklasifikasi ikan asin sebagai kelompok satu makanan pemicu kanker.

Berdasarkan penelitian, komponen N-nitroso dapat timbul pada proses pembuatan ikan asin.

Baca Juga: Hentikan Emak Sekarang! Jangan Mau Terus-terusan Makan Ikan Asin Setiap Hari Kalau Tak Mau Berakhir di Rumah Sakit, Efeknya Bahaya!

Risiko kanker nasofaring menyerang bisa lebih tinggi jika ikan asin semakin sering dikonsumsi, terutama oleh anak-anak hingga usia 10 tahun.

Makanan lain yang juga termasuk karsinogen tinggi ialah daging olahan yang diasinkan, difermentasi, atau diolah dengan metode yang dimaksudkan menambah rasa seperti sosis, kornet, dan daging kering.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

Oleh karena itu, sebaiknya kita waspada konsumsi makanan sehari-hari.

Diketahui juga bahwa beberapa tokoh dan artis meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker.

Mungkin masih ingat perjuangan Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Republik Indonesia melawan kanker darah atau leukemia, hingga akhirnya berpulang pada awal Juni lalu.

Ada pula Ustaz Arifin Ilham, pendakwah yang juga sempat berjuang melawan kanker nasofaring sebelum meninggal dunia 22 Mei 2019 silam.

Atau Julia Perez yang meninggal pada usia 37 tahun karena kanker rahim.

Lalu yang baru-baru ini terdengar, pedangdut yang tenar dengan lagu 'Astuti', Agung Hercules, juga tengah berjuang lawan Glioblastoma atau kanker otak stadium 4.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu! Nggak Heran Jadi Makanan Sejuta Umat, Ikan Asin Ternyata Lebih Ampuh dari Obat untuk Atasi Penyakit Mematikan Ini, Nggak Nyangka!

Manfaat Ikan Teri untuk Turunkan Kolesterol Tinggi

Anda tentu memiliki stok ikan teri di rumah bukan?

Nah, mulai sekarang Anda patut berbahagia karena ikan kecil ini bisa menjadi obat alami untuk turunkan kolesterol tinggi.

Teri memiliki banyak jenis dan ukuran, serta tekstur yang sangat renyah dan gurih.

Satu porsi ikan teri mengandung 20 persen dari nilai niacin.

Niacin dikenal juga sebagai vitamin B3, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan menurunkan risiko kardiovaskular.

Hal ini tentu saja menjadi kabar bahagia karena koelsterol tinggi yang ekrpa meneyrang, bisa dicegah dengan ikan teri saja.

Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B3 juga diketahui dapat meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko serangan jantung.

Lalu kandungan apa saja yang membuat ikan teri bisa menurunkan kolesterol tinggi di tubuh?

Berikut adalah kandungan dalam ikan teri yang memiliki manfaat bagi tubuh dikutip dari Wide Open Eats:

Baca Juga: Tolong Ingatkan Pembantu Sekarang! Noda Tinta di Baju Bisa Bersih Seketika Cuma Dikucek Bahan Dapur ini, Pasti Bisa Kinclong Seperti Baru!

1. Asam Lemak Omega-3

Mayoritas lemak dari ikan teri adalah lemak sehat, juga dikenal sebagai asam lemak omega-3.

Asam lemak esensial ini juga dikenal sebagai lemak tak jenuh yang sehat, mengurangi peradangan dan mencegah penyakit kardiovaskular (jantung).

2. Vitamin A

Ikan teri kaya akan vitamin A, nutrisi yang bertanggung jawab untuk membantu tubuh dan menjaga penglihatan agar tetap kuat.

Vitamin A juga dikenal membantu pertumbuhan tulang, pembelahan sel, dan mengatur sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: BERITA POPULER : Rahasia Lantai Kinclong Cuma Modal Cuka dan Baking Soda Sampai Cara Agar Kangkung Tidak Layu saat Dimasak

3. Mengandung Kalium

Kalium nutrisi penting bagi tubuh untuk menjaga kontraksi otot rangka dan halus.

Ini membantu pencernaan normal dan fungsi otot sehari-hari.

Satu porsi ikan teri adalah sumber kalium yang baik untuk membantu mencapai nilai harian yang disarankan.

4. Kalsium

Siapa yang tidak ingin memiliki tulang, gigi sehat dan kuat?

Susu dan produk susu lainnya bukan satu-satunya sumber kalsium yang baik, ikan teri juga!

Satu porsi ikan teri akan memberi 147 mg kalsium.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu! Nggak Heran Jadi Makanan Sejuta Umat, Ikan Asin Ternyata Lebih Ampuh dari Obat untuk Atasi Penyakit Mematikan Ini, Nggak Nyangka!

5. Selenium

Ikan teri kaya akan selenium, mineral yang memainkan peran penting dalam metabolisme.

Selain itu, selenium kaya akan antioksidan sehingga telah dikaitkan dengan pengurangan risiko jenis kanker tertentu, seperti prostat, paru-paru, perut, dan kulit.

Baca Juga: Bak Langit dan Bumi! Galih Ginanjar Dikabarkan Nganggur, Sang Mantan Istri Fairuz A Rafiq Jadi Nyonya Besar di Rumah Mewah Bak Istana Sultan!