Ganda campuran andalan tanah air tersebut kembali berada di posisi unggul pada paruh pertama gim kedua, masih dengan skor ketat 11-10.
Puavaranukroh/Taerattachai mendapat momentum untuk bangkit. Enam poin beruntun yang didapat membuat mereka membalikkan kedudukan dari 13-10 menjadi 13-16.
Kekalahan 17-21 pada gim kedua memaksa Praveen/Melati menunda kemenangan mereka. Untungnya, mereka dapat menuntaskan duel dengan segera.
Praveen/Melati tampil mendominasi pada gim pamungkas. Puavaranukroh/Taerattachai nyaris tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan permainan.
Melati tampil apik dengan menyergap bola-bola di depan net, sementara Praveen menjadi momok dengan kombinasi drop shot serta smes mematikannya.
Baca Juga: Resep Bakpao Ikan, Inovasi Bakpao Lembut Dengan Isian yang Tak Biasa
Sejak Praveen/Melati unggul 5-0, poin mereka sama sekali tidak dapat terkejar oleh Puavaranukroh/Taerattachai. Gim pamungkas mereka tutup dengan skor telak 21-8.
Bola tanggung dari Taerattachai dikonversi menjadi pukulan menyilang oleh Praveen.
Puavaranukroh tidak dapat berbuat banyak lantaran tidak berada di posisi ideal.
Praveen meluapkan kegembiraannya dengan berteriak. Ini menjadi gelar All England kedua bagi atlet asal Bontang itu secara pribadi.
Melati yang baru merasakan gelar juara pertama dari ajang prestisius tersebut juga menunjukkan ekspresi tidak percaya dengan menutup wajahnya.
Artikel telah ditayangkan di surya.co.id dengan judul, Biodata Praveen Jordan & Melati Daeva Oktavianti, Juara Ganda Campuran All England Open 2020