SajianSedap.com - Siapa yang suka bikin tempe goreng tepung di rumah ?
Bagiamana hasilnya ?
Sudahkah maksimal?
Ternyata, bikin tempe goreng tepung tak cukup cuma pakai terigu, lo.
Kita harus menggunakan campuran 2 tepung ini supaya hasilnya bisa garing seharian seperti di pedagang gorengan itu.
Rugi kalau sampai gak tahu.
1. Memerhatikan Campuran Tepung
Untuk membuat tempe goreng tepung yang renyah dan tidak keras, kita bisa menggabungkan dua jenis tepung.
Campuran tepung untuk membuat adonan pelapis tempe itu adalah tepung terigu dan tepung beras.
Tambahan tepung beras bisa membuat tempe goreng tepung jadi renyah.
Namun, perbandingan antara tepung terigu dan tepung beras juga harus diperhatikan.
Takaran tepung terigu harus lebih banyak dibandinkan tepung berasnya, ya.
Sebab, campuran tepung beras yang terlalu banyak membuat tempe goreng tepung jadi keras saat tempe goreng sudah dingin.
Jadi, kita bisa menggunakan perbandingan 75 persen tepung terigu dan 25 persen tepung beras.
2. Bahan Tambahan dan Kekentalan Adonan
Supaya tempe goreng tepung renyah, tambahkan juga baking powder double acting ke dalam adonan tepung.
Untuk kekentalan adonan, pastikan adonan tidak terlalu kental ataupun terlalu encer.
Kalau adonan terlalu kental, saat digoreng nanti kulit tempe akan terlalu tebal.
Ini membutuhkan waktu penggorengan yang lebih lama, namun justru jadi lebih keras.
Tipsnya, tambahkan air sedikit-sedikit supaya kita bisa mengendalikan kekentalan adonan tepungnya.
Kalau bingung, ingat bahwa adonan tempe goreng yang baik itu sedikit lebih encer dibandingkan adonan pelapis pisang goreng.
Namun, jangan terlalu encer karena adonan jadi sulit menempel pada tempe.
Selamat mencoba membuat tempe goreng tepung yang renyah, teman-teman!
3. Tambahkan Baking Powder
Setiap membuat gorengan, coba deh tambahkan sedikit baking powder.
Bahan ini bisa membuat gorengan jadi terasa lebih renyah, lo.
Tak perlu banyak, cukup 1/2 sendok teh saja untuk setiap 250 gram tepung.
Jangan Beli Tempe dengan Warna Ini
Mengutip dari kompas.com, seorang koki dari Hotel Santika Cirebon Aguk Prasetiyo membagikan tips memilih tempe yang tepat.
Dengan begitu kalau Anda menemukan tempe dengan 3 tanda ini sebaiknya jangan dipilih.
1. Warna tempe kecoklatan
Perhatikan warna tempe dan jamurnya.
Anda pasti akrab dengan tempe yang memiliki warna kuning dan jamurnya berwarna putih.
Nah, pastikan Anda memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecolatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
2. Mudah hancur
Ciri lain yang perlu Anda hindari yaitu mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Coba tekan tempe secara perlahan, dan pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah karena akan cepat busuk.
3. Aroma jamur menyengat
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.Tetapi tempe yang bagus akan mengeluarkan aroma yang tidak menyegat atau sangit.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya, kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.