Dengar Bisik-bisik Tentangga, STOP Makan Ikan Asin Lebih dari 3 Kali Seminggu Mulai Sekarang! Nikmat Namun Nyawa Bisa Tak Selamat!

By Ulfa, Senin, 13 Desember 2021 | 14:50 WIB
Dibalik rasanya yang nikmat, ikan asin ternyata bisa picu penyakit mematikan ini! Berikut penjelasannya (Google.com)

SajianSedap.com - Ikan asin tentunya sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Ikan asin ini bak sudah menjadi makanan sehari-hari yang sering tersedia di meja makan.

Kita akan makin nikmat makan ikan asin dengan nasi hangat ditambah sambal yang pedas.

Ikan asin yang memiliki berbagai jenis dan harga yang murah menjadi pilihan banyak ibu rumah tangga setiap hari.

Tapi, mulai sekarang jangan makan ikan asin setiap hari, ya!

Baca Juga: Dokter Bisa Kalang Kabut! Dikira Bikin Sehat, Ternyata Makan Ikan yang Terkenal Bergizi Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Kelenjar Getah Bening

Pasalnya ternyata ada bahaya ikan asin kalau kita makan terlalu sering, apalagi kalau dimakan lebih dari tiga kali seminggu!

Jangan dianggap sepele! Karena ada risiko makan ikan asin lebih dari tiga kali dalam seminggu, loh!

Apa saja bahayanya?

Diektahui bahwa ikan asin terbuat dari ikan yang melalui berbagai proses pengolahan.

Mulai dari pembersihan, pemotongan, pengasinan, hingga penjemuran.

Nah, proses pengasinan ini penting karena selain membuat cita rasa asin, proses ini juga merupakan pengawetan alami.

Melansir Tribunnewswiki.com, ikan asin juga bernutrisi karena mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi.

Ikan asin ternyata memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh, bahkan bisa bikin panjang umur

Baca Juga: Akhirnya Uang Bulanan Bisa Utuh, Minyak Bekas Goreng Ikan Bisa Wangi Lagi Kalau Ditambah Bumbu Dapur yang Satu Ini, Dijamin 100 Persen Berhasil!

Dengan kandungan ini, ikan asin bermanfaat untuk kesehatan tulang, gigi, termasuk mencegah osteoporosis.

Namun di balik rasanya yang asin dan gurih serta kandungan gizinya, ada bahaya yang siap mengintai, loh!

Bahaya Ikan Asin

Melansir Kompas.com, ikan asin juga memiliki kandungan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.

Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, Sp.PD-KHOM FINASIM FACP dari Yayasan Kanker Indonesia pun menyebutkan dua hal yang tidak baik dari ikan asin:

1. Kandungan garam yang tinggi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikan asin terbuat dari ikan segar yang melewati beberapa proses, termasuk proses pengasinan.

Proses ini dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.

Menurut Prof. Aru, proses inilah yang membuat ikan asin mempunyai kandungan garam yang sangat tinggi.

“Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali.

Garam dalam dosis tinggi itulah yang dapat memicu sel kanker. Meski daging ikannya awalnya tidak apa-apa,” kata Prof. Aru.

Baca Juga: Emak-emak Pasti Senang, Tanaman Samping Rumah Bisa Tumbuh Subur Cuma Pakai Sisa Tulang Ayam dan Ikan, Hasilnya Menang Jauh Daripada Pakai Pupuk

2. Proses penjemuran ikan asin

Setelah melalui proses pengasinan atau penggaraman, ikan asin akan dijemur di bawah sinar matahari langsung.

Rupanya, dalam proses ini terdapat perubahan pada sel-sel daging ikannya dan muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamine.

Artikel berlanjut setelah video berikut.

“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA),

nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” imbuhnya.

Kanker yang bisa jadi disebabkan terlalu banyak mengonsumsi ikan asin adalah kanker karsinoma nasofaring (KNF).

“Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, makanya yang biasa kena esofagus dan lambung,” lanjutnya.

Prof. Aru pun menyarankan untuk membatasi konsumsi ikan asin yaitu jangan melebihi tiga kali dalam seminggu.

Baca Juga: Untung Dikasih Tahu Mertua, Ikan dari Pasar Dijamin Bebas Amis Cuma Modal Dilimuri Tepung Ini, Serumah Jadi Doyan Makan

Risiko Makan Ikan Asin dan Merokok

Cara Menghilangkan Rasa Asin dari Ikan Asin, Ini Bahayanya Kalau Merendam Ikan Asin dengan Koran

Tidak hanya itu, kombinasi mengonsumsi bahan karsinogen lewat cara lain, seperti kebiasaan merokok, juga meningkatkan faktor risiko terkena kanker tersebut.

Kebiasaan lainnya adalah mengonsumsi makanan yang masih panas dengan terburu-buru.

Kombinasi panas yang mengenai tenggorokan, dosis garam tinggi dari ikan asin dan karsinogen dari rokok bila menghisap rokok setelah makan bisa meningkatkan risiko kanker.

“Biasanya kebiasaan itu terjadi bertahun-tahun begitu, makanya itu kanker esofagus sekarang tinggi, lambung juga,” ucap dia.

Meski demikian, Aru juga mengingatkan bahwa ikan asin tidak akan menimbulkan kanker jika dikonsumsi dalam batas wajar.

“Yang perlu diperhatikan yakni jika mengonsumsi hingga tiga kali seminggu atau lebih itu bahaya.

Kalau (makan ikan asin) sesekali tak apa, tapi kalau sering itu yang bisa jadi faktor pemicu kanker tadi.

Apapun jangan kebanyakan, mungkin bisalah dua minggu sekali atau sebulan sekali saja,” jelas Aru.

Baca Juga: Se-Indonesia Geger! Cuma Makan Ikan Kembung yang Murah di Pasar Tiap Hari, Efeknya Luar Biasa Bahkan Salmon Kalah Jauh

Selain itu, ikan asin sebagai pemicu kanker akan lebih cepat lagi terjadi jika ada faktor-faktor lainnya yang terjadi di tubuh seseorang.

“Masalahnya apa kalau makan ikan asin? Kita itu kalau makan ikan asin, nasinya jadi banyak dan karbohidratnya juga nambah jadi banyak. Udah gitu kita enggak olahraga, jadi lemak, obesitas, terus kanker deh,” ujarnya.

Jadi, semua hal itu terjadi secara tidak langsung, serta ada pula pengaruh faktor lain, seperti daya tahan tubuh yang buruk, merokok, dan kurang makan-makanan mengandung serat.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Waspada, Ikan Asin Ternyata Bisa Menyebabkan Kanker, Begini Cara Mengkonsumsinya agar Tidak Bahaya