Jadi Penyebab Stroke di Usia Muda! 5 Lauk Favorit Semua Orang Ini Harus Dihindari Sebelum Tiba-tiba Lumpuh Tanpa Gejala

By Marcel Mariana, Sabtu, 25 Desember 2021 | 18:50 WIB
5 Lauk yang bisa jadi penyebab stroke, hati-hati (Sajian Sedap)

Sajiansedap.com - Ketika mendengar stroke tentu hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang.

Bagaimana tidak, penyakit ini sangat mematikan loh.

Nyawa bisa jadi taruhannya jika terkena stroke.

Pola makan juga bisa jadi salah satu faktornya.

Ternyata ada 5 makanan yang dipercaya bisa jadi penyebab di usia muda terkena stroke.

Baca Juga: Bukan Sehat Malah Datangkan Petaka! Kebiasaan Saat Masak Rendang Ini Ternyata Bisa Sebabkan Stoke Sampai Serangan Jantung, Gak Nyangka Banget

Penasaran kan?

Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.

5 Makanan yang Jadi Menyebabkan Stroke

1. Kerupuk, keripik dan gorengan

Muffin, donat, keripik, crackers, atau makanan dipanggang yang tinggi kandungan lemak trans, menggunakan minyak terhidrogen dalam pembuatannya.

Konsumsi makanan ini harus dibatasi karen lemak trans memiliki sifat yang berbahaya karena mampu mengeblok atau menyumbat saluran pembuluh darah, meningkatkan konsentrasi lipid (lemak) dan kolesterol jahat dalam darah dan menurunkan kolesterol baik.

Sebuah riset di University of North Carolina Amerika Serikat menemukan, wanita yang mengasup 7 gram lemak trans setiap hari (dua porsi donat atau setengah porsi kentang goreng) memiliki risiko terserang stroke 30 persen lebih tinggi ketimbang wanita yang mengkonsumsi hanya 1 gram lemak trans per hari.

Baca Juga: Rempah Mirip Merica Ini Laku Keras di Jerman, Ternyata Khasiatnya Bisa Sembuhkan Penyakit Kanker dan Stroke, Harganya Bikin Geleng Kepala!

2. Daging olahan dan rokok

Daging olahan dan rokokmerupakan kontributor jahat untuk faktor risiko pencetus stroke.

Daging olahan umumnya memiliki kandungan natrium yang tinggi dan bahan pengawet.

Para ahli berkesimpulan, natrium nitrat dan nitrit secara langsung dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan arteri mengeras dan menyempit.

Banyak penelitian telah menghubungkan antara konsumsi daging olahan dengan penyakit arteri koroner (CAD).

Sebuah riset meta-analisis dalam jurnal Circulation memperkirakan bahwa terjadi kenaikan sebesar 42 persen terkait risiko penyakit jantung koroner bagi mereka yang makan satu porsi daging olahan per hari.

3. Soda

Keputusan mengganti minuman bergula dengan diet soda tampaknya seperti solusi cerdas untuk menurunkan berat badan dan mempromosikan kesehatan jantung.

Tetapi pada kenyataannya, konsumsi soda dapat memicu datangnya stroke.

Baca Juga: Tetangga Heran Kok Tiap Hari Cium Kentut Suami, Wanita ini Bikin Satu Komplek Ketagihan saat Tahu Hasilnya, Aneh Tapi Nyata!

Mereka yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari memiliki risiko menderita stroke sebesar 48 persen.

Sebuah riset di Columbia University melibatkan 2.500 orang usia 40 tahun atau lebih tua dan menemukan bahwa peminum soda harian memiliki 60 persen lebih tinggi terserang stroke, mengalami serangan jantung, dan penyakit arteri koroner dibandingkan mereka yang tidak konsumsi soda.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

4. Daging merah

Para ahli menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi daging merah dalam porsi besar setiap hari memiliki peluang lebih tinggi terkena stroke sebesar 42 persen.

Temuan ini berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terhadap 35.000 para peserta yang semuanya adalah wanita.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa lemak jenuh dalam daging merah meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung, dengan cara menyumbat arteri lewat penumpukan plak protein secara bertahap.

Peneliti mengimbau untuk mengganti konsumsi daging merah dengan ikan.

Juga, memilih sumber protein lain seperti kacang, tumbuhan polong, tahu, dan susu tanpa lemak.

Baca Juga: Para Istri Harus Catat! 1 Bulan Sebelum Stroke Menyerang Ternyata Tubuh Akan Alami Gejala Ini, Waspada Supaya Gak Terlambat Menyerang Suami Tercinta

5. Makanan kaleng dan fast food

Para ahli nutrisi menilai, sejumlah makanan kaleng yang didalamnya mengandung kadar sodium dan garam (natrium) kelewat tinggi tidak disarankan untuk sering dikonsumsi.

Pasalnya, garam atau sodium secara langsung dapat memengaruhi risiko terkena stroke.

Asosiasi Jantung dan Stroke Amerika Serikat merekomendasikan, asupan sodium tidak boleh lebih dari 1.500 mg setiap hari.

Sebuah riset teranyar menyebutkan, orang yang mengonsumsi lebih dari 4.000 mg sodium sehari, berisiko dua kali lipat terkena stroke ketimbang mereka yang mengasup 2.000 mg atau kurang.

Oleh sebab itu, para ahli mengajurkan untuk selalu membaca label makanan dengan hati-hati.

Manfaat Tape Singkong untuk Kesehatan

Seperti yang Anda tahu, jika tape singkong dibuat dengan campuran ragi sebagai bahan unutk membantu fermentasi.

Baca Juga: Jangan Mau Disuruh Minum Obat Terus! Cegah Stroke Ternyata Cuma Modal Makan Ikan Ini, Rugi Gak Tahu Dari Dulu!

Ragi yang ditaburkan pada bahan tape sudah berisi berbagai jenis mikroorganimsme.

Mikroorganisme ini akan memecah gula menjadi kelompok gula yang lebih kecil.

Cara kerja ragi ini akan menghasilkan enzim amilolitik sehingga mampu membuat lapisan gula dalam bentuk yang lebih sederhana.

Gula-gula yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini akan dirubah menjadi bentuk alkohol yang membuat aroma tape harum dan rasa khas yang menyengat.

Kadar alkohol yang dihasilkan oleh tape akan bergantung dari lama penyimpanan tape.

Semakin lama disimpan maka akan semakin besar kadar alkohol yang dihasilkan.

Tape yang berasal dari singkong berwarna kuning lebih tinggi kandungan vitamin A daripada singkong berwarna putih.

Dibalik itu, tape singkong memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, namun manfaat ini belum banyak yang mengetahuinya.

Baca Juga: Bertahun-tahun Jadi Rahasia Rumah Makan, Ternyata Begini Cara Bikin Ikan Patin Biar Tidak Bau Tanah, Cuma Digosok Pakai 1 Bahan Dapur Ini

Rupanya tape singkong bisa menjadi obat alami anemia dan darah tinggi.

Anemia disebabkan karena turunnya produksi sel darah merah sehingga menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah dan tidak bertenaga.

Saat proses fermentasi tape maka ada berbagai jenis mikroorganisme yang meningkatkan produksi vitamin B12.

Vitamin ini sangat penting untuk mendukung produksi sel darah merah sehingga bisa mencegah anemia.

Sehingga jika Anda mengonsumsinya, sel darah merah dalam tubuh secara alami akan bertambah.

Baca Juga: Siap-siap Kaget Setengah Mati! Coba Berikan Sup Tomat Pada Penyandang Stroke, Hasilnya Bikin Sujud Syukur

Sementara itu, penyakit darah tinggi adalah jenis penyakit yang sangat menakutkan bagi semua orang.

Darah tinggi bisa meningkatkan berbagai jenis penyakit lain yang lebih berbahaya.

Paslanya dalam kondisi parah, darah tinggi bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Bagi orang yang memiliki penyakit darah tinggi bisa mengkonsumsi tape secara teratur.

Tape menjadi sumber kalium yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah, menjaga detak jantung dan memelihara kesehatan pembuluh darah.

Baca Juga: Maniskan Momen Natal Nanti Dengan Menyajikan Resep Peanut Mud Cake Sebagai Kudapannya