SajianSedap.com – Anda suka makan kerupuk tiap hari sebagai hidangan pendamping makanan?
Makan kerupuk tiap hari memang sangat nikmat.
Apalagi jika makan kerupuk tiap hari disantap dengan hidangan yang lezat.
Namun makan kerupuk tiap hari ternyata berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Resep Kerupuk Bayam Bumbu Pizza, Camilan Renyah yang Bikin Mulut Susah Diam
Bahkan makan kerupuk dinilai tak sehat.
Ahli gizi ini sudah mewanti-wanti.
Kira-kira kenapa ya makan kerupuk bisa berbahaya?
Simak terus dalam artikel berikut.
Kalori Kerupuk Sangat Tinggi
Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan keripik tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).
Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.
Saat Anda makan tiga buah kerupuk kaleng ukurang sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.
Kalori tiga buah kerupuk kaleng juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal.
Hal ini juga berbanding dengan mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.
"Mari bijak memilih asupan. Orang Indonesia normalnya membutuhkan 1.500-2.000 kkal sehari, bukan per buka mulut atau makan," jelas Tan.
Selain tinggi kalori karena dibuat dengan cara digoreng, sejumlah kerupuk atau keripik nan renyah juga perlu dipertimbangkan bahan pembuatannya.
Menurut Tan, orang tak arif jika hanya mengganti teknik memasak kerupuk dari digoreng menjadi di-microwave atau dipanggang demi makanan renyah ini lebih sehat.
"Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahan-bahan lainnya. Beberapa kerupuk juga mengandung tepung, gula, micin, garam, dan esens ikan," kata Tan.
Menurut Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi gula orang dewasa dalam sehari (dengan aktivitas normal) adalah 200 kkal atau setara dengan empat sendok makan atau 50 gram.
Sedangkan, anjuran konsumsi garam orang dewasa dalam sehari adalah 2.000 miligram natrium.
Hal ini setara dengan satu sendok teh garam atau lima gram.
"Kerupuk itu buat stimulasi oral. Orang jadi doyan makan kerupuk kasusnya sama, mengapa orang susah lepas dari rokok, sementara bayi dengan dot," jelas Tan.
Bahaya Terlalu Banyak Kalori
Makan kerupuk akan berbahaya jika berlebihan.
Hal ini terjadi karena banyak kalori yang masuk pada tubuh kita.
Kebiasaan sederhana seperti makan sambil mengudap kerupuk dan keripik apabila dibiarkan bisa punya efek negatif bagi kesehatan.
Aritkel berlanjut setelah video berikut.
Melansir Live Strong, kalori sebenarnya energi yang digunakan sebagai bahan bakar bagi tubuh untuk bergerak.
Kebutuhan energi tersebut bergantung pada jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, kondisi kesehatan, sampai aktivitas sehari-hari.
Begitu pasokan kalori terlalu banyak atau lebih besar daripada yang dikeluarkan untuk beraktivitas, tubuh seseorang dapat menyimpan kelebihannya sebagai lemak.
Kelebihan kalori umumnya disimpan dalam bentuk trigliserida atau lemak jahat.
Timbunan lemak jahat dalam tubuh ini dalam jangka panjang dapat menyumbat pembuluh darah arteri di jantung.
Dampaknya, arteri dapat keras, kaku, dan menyempit.
Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Selain itu, kelebihan kalori dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan, risiko penyakit hati berlemak, tekanan darah tinggi, sampai kanker.
Penimbunan lemak juga bisa meningkatkan tekanan pada sendi, biang osteoartritis.
Sementara itu, penimbunan lemak di sekitar leher dapat menyebabkan penderitanya mengalami berhenti bernapas selama beberapa saat ketika tidur (sleep apnea).
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk