Jika tes ini menunjukkan kelainan, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan (disebut biopsi) dari tenggorokan pasien.
Selanjutnya, dokter akan menguji sampel untuk kanker.
Berbagai tahapan seperti biopsi harus dilalui untuk mendeteksi kanker.
Selain itu, seperti kanker pada umumnya, kanker tenggorokan juga terbagi menjadi beberapa tingkatan.
Tingkatan pada kanker disebut dengan stadium.
Jika menemukan sel kanker di tenggorokan pasien, dokter biasanya akan memesan tes tambahan untuk mengidentifikasi stadium atau tingkat kanker yang sudah terjadi.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Stadiumnya berkisar dari 0 hingga 4.
- Stadium 0: Tumor hanya pada lapisan atas sel-sel bagian tenggorokan yang terkena.
- Stadium 1: Tumor kurang dari 2 cm dan terbatas pada bagian tenggorokan di mana ia mulai.
- Stadium 2: Tumor berukuran antara 2 dan 4 cm atau mungkin telah tumbuh ke area terdekat.
- Stadium 3: Tumor lebih besar dari 4 cm atau telah tumbuh ke struktur lain di tenggorokan atau telah menyebar ke satu kelenjar getah bening.
- Stadium 4: Tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ jauh.
Dokter dapat menggunakan berbagai tes untuk menentukan stadium kanker tenggorokan pasien.
Tes pencitraan dada, leher, dan kepala dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang perkembangan penyakit.
Karena itu, yuk jaga kesehatan mulai sekarang agar tidak terkena kanker tenggorokan.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul 10 Gejala Kanker Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai