Nyesel Kalau Anggap Sepele! Ternyata Sering Kebas dan Kesemutan Jadi Pertanda Penyakit Mematikan ini Sudah Masuk Ke Tubuh

By Marcel Mariana, Rabu, 19 Januari 2022 | 06:25 WIB
Kebas dan kesemutan bisa jadi tanda gula darah tinggi (Tribun Jabar - Tribunnews.com)

Sajiansedap.com - Apakah anda pernah mengalami kebas atau kesemutan?

Jika dalam waktu yang sebentar maka tidak jadi masalah.

Yang jadi masalah adalah ketika terus berkelanjutan.

Jika dibiarkan akan sangat berbahaya loh.

Harus ditindak cepat untuk mengetahui tanda-tanda awal penyakit.

Bisa jadi salah satu penyebab penyakit mematikan yang harus diwaspadai.

Mulai sekarang ada baiknya tidak menganggap sepele kesemutan dan kebas yang ada di tubuh anda.

Mari kita simak ulasan lengkap berikut ini.

Agar bisa menambah wawasan anda mengenai penyakit yang bisa terjadi akibat kebas dan kesemutan.

Baca Juga: Dikira Kesemutan Biasa, Ternyata Bisa Jadi Pertanda Penyakit Berbahaya Ini, Efek Buruknya Bisa sampai Diamputasi!

Penyakit yang Bisa Diidap Tubuh Akibat Kebas dan Kesemutan

Umumnya, neuropati diabetik gejalanya mulai dari kebas, kesemutan, mati rasa, nyeri, rasa tebal, rasa berpasir, rasa dingin, panas, terbakar, hingga yang paling berbahaya adalah hilangnya sensitivitas proteksi sehingga tidak bisa merasakan ketika terluka.

"Ini bisa mengakibatkan luka atau cidera yang dapat berujung pada amputasi,” katanya.

Tri Juli menambahkan, kebas dan kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal dan tidak boleh diabaikan.

Jika berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter, karena mungkin saja Anda tidak sadar sudah menderita diabetes dan sudah mengalami komplikasi.

"Deteksi dini akan membantu pasien mendapatkan penanganan sejak awal, sebelum terjadi kerusakan saraf yang semakin parah. Salah satu cara mengurangi gejala neuropati adalah dengan melakukan latihan fisik atau berolahraga, serta mengkonsumsi vitamin untuk saraf jika perlu,” kata dr Tri.

Baca Juga: Jangan Lagi Diabaikan! Kaki yang Kesemutan Terus Menerus Bisa Jadi Tanda Tubuh Sedang Menderita Penyakit yang Paling Ditakuti Semua Orang

Dalam kesempatan yang sama, dr Ade Jeanne Domina L Tobing, Sp KO, Spesialis Kedokteran Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) mengatakan, salah satu cara untuk mencegah neuropati, perlu melakukan latihan fisik seperti senam Neuromove.

Senam ini mengandung gerakan-gerakan dasar senam dan gerakan-gerakan khusus, seperti menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, keseimbangan, dan fokus pada gerakan stretching untuk peregangan yang dapat menghindari cedera dan mencegah gejala neuropati.

Gerakan senam Neuromove yang berdurasi 30 menit terdiri dari Latihan Pemanasan (aerobik intensitas ringan dan peregangan), Gerakan Inti (aerobik intensitas sedang dengan ketrampilan dan keseimbangan), dan diakiri dengan Latihan Pendinginan.

"Senam neuromove gerakannya didesain khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf dan meningkatkan fungsi saraf serta otak kanan-kiri, sehingga fungsi kognitif seperti memori, emosi, konsentrasi menjadi lebih baik," katanya.

Selain mencegah neuropati, kata dia Neuromove juga dapat meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot, serta meningkatkan ketahanan jantung –paru dan peredaran darah.

Dr. Yoska Yasahardja, Medical & Technical Affairs Manager P&G Health Indonesia mengatakan, inisiatif penyelenggaraan webinar ini sebagai bagian dari upaya untuk terus mengedukasi masyarakat terkait gangguan saraf neuropati, dengan gejala kebas dan kesemutan yang seringkali dianggap remeh.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Sering Kesemutan Ternyata Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius Ini

"Melalui kampanye #Anti2K atau Anti Kebas dan Kesemutan melalui media sosial kami berharap masyarakat akan lebih memahami mengenai gejala ini, tidak lagi meremehkan kebas atau kesemutan yang berulang dan tergerak untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dan aktif di masa pandemi ini," kata Yoska.

Gejala Penyakit Akibat Kesemutan

Kesemutan barangkali kal yang kerap terjadi di tubuh.

Namun jika terlalu sering terjadi, rupanya hal ini bisa menjadi pertanda kadar gula darah di tubuh tinggi.

Kondisi ini dipengaruhi rusaknya saraf atau neuropari karena kadar gula darah tinggi.

Apabila muncul kesemutan terlalu sering, ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.

Seperti diketahui, kadar gula darah tinggi terus-menerus bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan saraf.

Orang yang berisiko terkena diabetes perlu mengecek kadar gula darahnya secara berkala.

Baca Juga: Selama Ini Ditutupi Pedagang! Ternyata Bukan Karena Micin, Ayam Ungkep Bisa Enak Banget Kalau Ditambahkan 1 Bahan Rahasia Ini, Cobain di Rumah Deh!

Melansir Everyday Health, American Diabetes Association (ADA) mencatat seseorang dianggap memiliki kadar gula darah tinggi apabila:

Gula darah puasa atau sebelum makan: di atas atau sebesar 126 mg/dL

Gula darah dua jam setelah makan: di atas atau sebesar 200 mg/dL

Hemoglobin A1C (HbA1C): di atas atau sebesar 6,5

Saat kadar gula darahnya melonjak tinggi, sayangnya banyak penderita yang tidak menyadari gejala penyakitnya.

Meskipun begitu, sebenarnya banyak tanda gula darah tinggi yang tak jarang membuat penderitanya merasa tidak nyaman.

Selain kesemutan, beberapa gejala lain juga wajib Anda waspadai.

Pasalnya, beberapa gejala kerap dianggap seperti masuk angin.

Baca Juga: Tak Sengaja Lihat Penjual Warteg Langganan Rebus Bunga Pepaya dengan Asam Jawa, Wanita Ini Malah Ketagihan Saat Coba Sendiri, Kok Bisa?

1. Lemas atau kelelahan

Gampang lelah merupakan salah satu gejala awal gula darah tinggi yang cukup umum.

Lemas atau kelelahan tidak hanya dialami penderita diabetes semata.

Orang tanpa diabetes juga bisa merasa lemas setelah mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti gula dalam jumlah besar.

Namun, waspadai jika rasa lemas atau kelelahan muncul terus-terusan atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Sering kencing

Ketika kandungan gula darah terlalu tinggi, ginjal otomatis akan mengeluarkan lebih banyak gula dari tubuh.

Salah satu caranya dengan kencing.

Tak pelak, penderita penyakit gula darah tinggi lebih sering kencing ketimbang dalam kondisi normal.

Baca Juga: Nyesel Setrika Gosong Dikerok Pakai Pisau, Ternyata Keraknya Bisa Hilang Sendiri Pakai Jeruk Nipis dan Baking Soda, Begini Caranya Kalau Mau Coba

3. Haus terus-menerus

Haus terus-menerus merupakan efek dari sering kencing.

Karena tubuh mengeluarkan banyak cairan, praktis tubuh jadi haus untuk memberikan kode pada tubuh agar tidak dehidrasi.

Semakin sering kencing, rasa haus pada penderita gula darah tinggi juga semakin sering.

4. Sakit kepala

Sering kencing ditambah haus apabila diabaikan bisa memicu dehidrasi.

Gejala dehidrasi salah satunya yakni sakit kepala.

Memang, sakit kepala bisa jadi gejala banyak penyakit atau masalah kesehatan tertentu.

Tapi, Anda perlu waspada jika sakit kepala disertai beberapa ciri-ciri gula darah tinggi lainnya.

5. Pandangan kabur

Kadar gula darah tinggi juga bisa memengaruhi indra penglihatan dan memicu pandangan kabur.

Kondisi ini disebabkan kelebihan gula bersama dengan air terjebak di lensa di bagian tengah mata.

Baca Juga: Tak Sengaja Lihat Penjual Warteg Langganan Rebus Bunga Pepaya dengan Asam Jawa, Wanita Ini Malah Ketagihan Saat Coba Sendiri, Kok Bisa?

Artikel telah ditayangkan di tribun kesehatan dengan judul, Jangan Abaikan Kebas dan Kesemutan, Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Tinggi