SajianSedap.com - Kelapa merupakan salah satu bahan pangan yang fungsinya sangat beragam.
Dalam kuliner, kelapa diparut untuk diambil santannya untuk pengental kuah, memperkaya rasa, hingga menyedapkan masakan.
Biasanya proses pembuatan ini meninggalkan ampas kelapa parut.
Ini biasanya dibuang begitu saja karena tidak bisa dikonsumsi dan dianggap tidak bermanfaat.
Padahal sebenarnya ini juga bermanfaat, dimana di dalamnya ada kandungan gizi yang baik.
Namun tidak untuk dimakan, salah satu pemanfaatannya bisa digunakan untuk menyiram tanaman dan sebagai pengganti pupuk alami.
Pupuk alami dari ampas kelapa parut ini bisa menyuburkan tanaman, lo.
Itu karena ampas kelapa mengandung lemak kasa dan juga protein kasar.
Nah simak berikut ini manfaat dan cara penggunaan ampas kelapa untuk tanaman.
Manfaat Ampas Kelapa untuk Tanaman
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, sebenarnya ampas kelapa parut atau perasan kelapa yang diambil santannya bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik.
Berikut cara membuat pupuk organik dari ampas kelapa parut.
1. Ambil ampas kelapa parut yang sudah tidak dipakai
Anda bisa memanfaatkan ampas perasan kelapa parut yang tidak terpakai.
Selain itu, Anda juga bisa mencarinya di pasar tradisional, di mana sehari-hari di tempat tukang kelapa sisa ampas kelapa ini sangat banyak.
2. Taburkan ampas kelapa parut di sekitar tanaman buah atau tanaman bunga
Hasil penelitian menunjukkan pupuk ampas kelapa masih mengandung kandungan kadar protein kasar dan lemak kasar yang masih relatif tinggi.
Setelah menaburkan ampas kelapa parut di sekitar tanaman, tutup tipis dengan tanah yang sedikit berpasir.
3. Panduan penggunaan pupuk organik dari ampas kelapa parut
Lakukan secara rutin sebanyak dua minggu sekali.
Dengan pengaplikasian rutin ini, tanaman buah atau tanaman bunga Anda akan semakin lebat dan subur.
Manfaat Air Cucian Beras untuk Menyiram Tanaman
Air bekas cucian beras sebaiknya tidak dibuang, melainkan disimpan dan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.
Hal ini disarankan oleh Dosen di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Eny Palupi.
"Paling mudah pemanfaatan air bekas cucian beras untuk menyiram tanaman itu yang paling mudah," jelas Eny Palupi, kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2020).
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ia menyatakan, dalam air bekas cucian beras terdapat banyak gizi dan kandungan vitamin yang dapat membantu tumbuh kembang tanaman.
"Zat gizi mikro yang paling signifikan proporsi kehilangannya, antara lain: vitamin B, zat besi dan seng," kata Eny.
Komponen makro yang ikut terlarut yang juga terbawa saat beras dicuci di antaranya terutama karbohidrat (pati), protein, dan sebagian asam lemak bebas.
"Zat organik yang terlarut dalam air cucian beras bisa untuk sumber hara untuk tanaman," ujar Eny.
Dengan demikian air bekas cucian beras bisa merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman (daun, tunas, cabang).
Terutama dari komponen vitamin B1. Kemudian membantu pembentukan khlorofil sehingga tanaman bisa lebih hijau. Selain itu juga bisa digunakan untuk mempekuat tumbuhan dari penyakit.
"Bisa juga yang difermentasi lalu jadi pupuk organik cair itu juga bagus," jelas Eny Palupi.
Pupuk organik cair bisa digunakan sebagai pupuk cair alami untuk tanaman hidroponik. Pupuk cair alami untuk tanaman hidroponik bisa didapat dari air bekas rendaman beras dan air bekas rendaman daun pisang yang sudah diolah.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul Mudah, Cara Menggunakan Pupuk Organik dari Ampas Kelapa Parut