Waspada! Sekeluarga Bisa Mati Muda Kalau Masih Masak Santan dengan Cara Seperti Ini, Emak-emak Tolong Catat

By Amelia Pertamasari, Sabtu, 5 Februari 2022 | 06:25 WIB
Cara masak santan yang benar. (The Kitchen Community (thekitchencommunity.org))

SajianSedap.com - Hidangan makanan berkuah santan selalu banyak peminatnya.

Tak terhitung berapa resep masakan menggunakan kuah santan, mulai dari gulai, lodeh, dan sayur santan lainnya.

Juga mudah dicari di pasaran dan cara mengolah santan yang mudah menjadikan banyak ibu rumah tangga menyajikan beragam sayur santan untuk keluarga.

Namun perlu diketahui, dalam memasak santan ini ternyata tak boleh dilakukan secara sembarangan karena bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sebab selama ini santan selalu dikaitkan dengan beragam penyakit seperti kolesterol hingga hingga menaikkan risiko penyakit jantung.

Itu berkat kandungan lemak jenuh tinggi yang terdapat dalam santan.

Nah, untuk meminimalisir hal tersebut, cara memasak santan juga perlu diperhatikan.

Simak berikut ini supaya Anda mulai berhati-hati dalam mengolah santan.

Dan Anda tak perlu takut lagi untuk memasukkan santan sebagai konsumsi harian Anda.

Baca Juga: Penderita Kolesterol Bisa Aman Makan Santan dan Jerohan Asal Lakukan Hal Sederhana Ini Usai Makan! Kolesterol Bisa Turun Seketika

Cara memasak santan yang benar

Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.

Jadi jika dikonsumsi secara berlebihan, air perahan kelapa ini bukan tidak mungkin lama kelamaan bisa meningkatkan kadar lemak darah dan membuat kegemukan tentunya.

“Konsumsi santan secara berlebih tentu tidak dianjurkan,” kata Rista saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/4/2020).

1. Tidak dimasak lebih dari 3 menit

Dia menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik. Santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.

Namun, cara memasak yang salah pada kenyataannya bisa bikin lemak pada santan berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.

Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.

Baca Juga: Untung Punya Tetangga yang Buka Warung Padang, Dikasih Tahu Cara Simpan Santan Biar Tahan Lama, Tetap Segar Walau Sudah Berbulan-bulan!

Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.

“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.

Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.

2. Tidak memanaskan makanan yang mengandung santan

Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.

Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.

“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Baca Juga: Tukang Sayur Sampai Bingung Kok Ibu Ini Tiap Hari Beli Santan, Ternyata Digunakan Untuk Sembuhkan Penyakit Sejuta Umat Ini, Pantas Saja Nggak Pernah Pergi Ke Dokter

3. Dicampur dengan bahan lain yang berisiko timbulkan kolesterol

Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.

Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan. Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.

Dia memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang. Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula.

“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.

Konsumsi santan saat puasa

Rista menambahkan, di bulan puasa Ramadhan, konsumsi santan sebaiknya diwaspadai oleh para penderita penyakit mag khususnya.

Menurut dia, bagi beberapa orang, makan makanan yang mengandung santan saat buka puasa atau saat perut kosong bisa memiliki efek samping membuat perih dan begah di perut.

“Santan sebenarnya enggak apa-apa dikonsumsi saat buka puasa asal bukan santan kental. Tapi, untuk penderita mag sebaiknya berhati-hati karena bisa bikin perih di perut,” jelas dia.

Baca Juga: Dikasih Tahu Tukang Kelapa, Ternyata 4 Kesalahan Sepele Ini yang Bikin Santan Pecah Saat Dimasak! Yang Suka Masak Harus Tahu

Perhatikan Cara Memeras Kelapa agar Menghasilkan Santan Melimpah

Apakah Anda pernah memperhatikan cara memeras kelapa?

Hal ini ternyata menjadi kuncinya lho!

Anda tidak bisa sembarangan ketika ingin memeras kelapa agar santan melimpah.

Dilansir dari Youtube Sajian Sedap, Anda bisa melakukan cara ini.

Pertama tuangkan air panas ke kelapa parut. Air panas akan membuat kelapa banyak menghasilkan santan.

Selain itu, santan juga akan lebih tahan lama dan tidak mudah bau.

Selanjutnya, aduk-aduk parutan kelapa dengan sendok kayu. Tekan-tekan parutan sesekali agar santannya dapat keluar maksimal.

Setelah suhunya menjadi hangat, Anda bisa menyaring dan memerasnya hingga berulang kali.

Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan