Kabar Buruk yang Suka Ngopi, BPOM Temukan Kopi Saset Mengandung Paracetamol dan Viagra, ini Mereknya

By Raka, Senin, 7 Maret 2022 | 14:25 WIB
BPOM temukan kopi saset mengandung paracetamol dan obat kuat (Pexels.com via Foodie Factor)

Bahaya jangka panjang parasetamol dan sildenafil

Heru Sasongko membeberkan sejumlah bahaya bagi kesehatan jika masyarakat "doyan" mengonsumsi kopi saset yang mengandung parasetamol dan sildenafil.

Ia menjelaskan, parasetamol yang dikonsumsi secara jangka panjang maupun dengan dosis yang besar dapat mendatangkan akibat fatal.

"Seperti, gangguan hati, sakit kepala yang hebat, mual muntah, dan lain-lain," imbuh Heru Sasongko.

"Pada kondisi tertentu parasetamol dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti penggunaan bersama dengan warfarin (menimbulkan perdarahan), izoniazid (meningkatkan risiko kerusakan organ hati) dan efek lainnya," tambahnya.

"Oleh sebab itu apabila parasetamol dicampur dengan obat tradisional maupun produk makanan, maka risikonya sangat berbahaya."

Di sisi lain, ia menambahkan kandungan sildenafil atau yang lebih familiar dikenal masyarakat sebagai viagra juga memiliki bahaya jika dikonsumai secara jangka panjang.

Baca Juga: MULAI Pagi ini, Coba Geprek Jahe Lalu Cemplungkan ke Seduhan Kopi Panas, Siap-siap Rasakan Perubahan Pada Tubuh yang Gak Main-main!

Heru Sasongko menyampaikan bahwa sildenafil secara ilegal juga sering dicampurkan pada obat tradisional maupun produk makanan.

"Motivasi dicampurkannya BKO pada produk makanan maupun obat tradisional umumnya adalah ingin memberikan suatu efek yang cepat atau onsetnya cepat sehingga konsumen lebih percaya," terangnya.

Namun, ia menambahkan efek samping dari penggunaan produk makanan maupun obat tradisional mengandung BKO adalah terjadinya gangguan kesehatan.

Di antaranya, aritmia atau ritme detak jantung tidak teratur, nyeri dada, sakit kepala, ereksi berlangsung terlalu lama dan menimbulkan rasa sakit, kejang, hingga pingsan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kopi Saset Mengandung Parasetamol dan Sildenafil, Apa Bahayanya?"