Sajiansedap.com - Setiap orang Indonesia pasti membutuhkan nasi untuk memberikan energi.
Jadi sudah dipastikan setiap hari para ibu rumah tangga akan memasak nasi.
Belanja bulanan pun beras jadi salah satu yang harus dibeli.
Kadang pasti membuat kita membeli berlebihan beras.
Kelebihan beras di rumah tentu bisa jadi masalah besar.
Hal ini bisa munculkan kutu beras yang bikin makan hati.
Tapi tenang saja, ada cara mudah dan praktis mengatasinya.
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Jangan sampai anda telat tahu ya!
Taruh Beras Di Tempat Ini Bisa Bikin Kutu Jadi Mati
Jika dibiarkan kutu beras bisa merusak beras dan berakibat tidak sehat untuk dimakan.
Kalau Anda nekat masak beras yang sudah berkutu kesehatan satu rumah taruhannya.
Kutu yang ada di dalam beras bisa menggerogoti habis gizi yang ada di dalam beras.
Lalu, bagaimana cara menyimpan beras yang benar agar tidak berkutu?
Untungnya, kami punya solusi yang tepat agar beras tetap awet dan bebas kutu.
Beras yang berkutu sebenarnya merupakan masalah yang bertahun-tahun belum terpecahkan.
Hal ini karena Anda belum tahu cara menyimpan beras yang benar.
Bahkan, hingga sekarang ini, Anda masih sering mendapati beras berkutu.
Kalau tak mau terus-terusan ada kutu beras, Anda harus tiru cara berikut ini.
Mengutip dari Live Strong, Anda harus menyimpan beras di dalam kulkas selama 7 hari.
Manfaat menyimpan beras di dalam kulkas selama 7 hari adalah agar kutu atau bakal kutu bisa langsung mati.
Karena kutu tidak tahan akan suhu yang dingin sekali.
Itulah sebabnya Anda harus menyimpan beras di dalam kulkas selama 7 hari.
Dengan menyimpan beras di kulkas selama 7 hari, Anda bisa membuat seisi rumah sehat dan bebas penyakit.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Jangan Beli Beras dengan Ciri Ini
Kini banyak beredar beras dengan campuran pemutih di pasaran.
Para pedagang menambahkan zat klorin untuk membuat beras yang butek jadi tampak putih kembali.
Padahal zat ini merupakan bahan kimia yang tak bisa dimakan alias tidak food grade, lo.
Klorin biasanya digunakan dalam proses pemutihan air atau biasa kita temukan dalam pembalut.
Pemakaian klorin, menurut Prof.Djoko Said Damardjati dari Pusat Riset dan Pengembangan Tanaman Pangan Bidang Litbang Pertanian, dalam acara diskusi yang diadakan oleh PT.TPS Food di Solo, Selasa (4/11/14), biasanya dilakukan oleh petani atau pedagang yang nakal untuk mengakali beras yang sudah apek atau jelek.
"Mereka mencampurkan klorin saat beras digiling," katanya.
Dengan mengenali ciri fisik beras berkualitas, sebenarnya kita bisa membedakan beras yang warna putihnya tidak alami.
"Pada dasarnya tidak sulit membedakannya, antara lain dari baunya yang tajam. Kita juga perlu curiga kalau warna berasnya putih sekali atau putih pucat. Beras yang bagus putihnya alami dan tampak mengkilat," kata Prof.Djoko Said Damardjati dari Pusat Riset dan Pengembangan Tanaman Pangan Bidang Litbang Pertanian, dalam acara diskusi yang diadakan oleh PT.TPS Food di Solo, Selasa (4/11/14).
Beras yang berkualitas ditentukan oleh dua hal, yakni kualitas beras, misalnya bentuk fisik beras, kadar air, panjang beras, dan kualitas gilingannya.
Produk beras yang bagus biasanya hanya memiliki sedikit beras patah dan juga kotoran seperti batu.
Selain itu, beras yang berkualitas juga bisa kita nilai dari mutu nasi, yakni rasanya setelah dimasak.
Sebagian besar orang yang tinggal di Pulau Jawa pada umumnya menyukai beras yang pulen, sementara di wilayah Sumatera lebih menyukai yang sedikit pera.
Yang menarik, ternyata banyak orang yang ingin mendapatkan beras yang bagus dan pulen tapi kurang memerhatikan kualitas.
"Dari survei kami, ternyata ibu-ibu kurang memikirkan kualitas beras saat membeli beras, tetapi mereka sangat memerhatikan kualitas air yang dimasak. Biasanya air yang dipakai untuk masak besar adalah air galon," kata Chris Oey, Marketing Director Beras Cap Ayam Jago, dalam acara yang sama.
Padahal, lanjut Chris, untuk mendapatkan nasi yang enak, tentu bahan bakunya, yakni beras itu sendiri, harus yang bermutu.
Salah satu cara untuk mengetahui beras yang kita beli terjamin mutunya, bisa dilihat pada kemasan.
Produk yang sudah memiliki label SNI (standar nasional Indonesia) mutunya lebih terjamin.
Baca Juga: Resep Garang Asem Ayam, Hidangan Serba Ayam Sederhana yang Rasanya Bikin Kita Kagum
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Nyesal karena Baru Tahu, Simpan Beras di Kulkas Selama 7 Hari Ternyata Bisa Buat Satu Rumah Sehat dan Panjang Umur, Ini Buktinya