SajianSedap.com - Siapa yang suka makan telur mentah.
Telur mentah sering digunakan sebagai teman menyantap jamu.
Bahkan tak jarang ada yang mengonsumsi telur mentah sebagai obat kuat.
Telur mentah dipercaya bisa membantu masalah ranjang dengan pasangan.
Namun, walau bermanfaat, telur mentah juga bisa membawa dampak buruk bagi tubuh.
Bisa-bisa kehilangan orang tersayang dalam waktu singkat.
Efek Mengerikan Makan Telur Mentah
Telur mentah atau setengah matang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, terutama jika mengonsumsinya secara teratur dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Dilansir mealalui Grid.ID dari laman Live Strong, perlu diketahui bahwa makan telur mentah tidak hanya meningkatkan risiko tertular penyakit, tetapi juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan protein.
Berikut penjelasan mengenai bakteri dan bahaya makan telur mentah:
1. Salmonella
Makan telur mentah dapat meningkatkan risiko keracunan salmonella, ini menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat atau The United States Department of Agriculture (USDA).
Salmonella adalah salah satu penyebab utama penyakit yang ditularkan melalui makanan di dan dapat menyebabkan sakit perut, diare, muntah, demam, dan menggigil.
Dalam beberapa kasus, keracunan salmonella bisa berakibat fatal.
Direkomendasikan untuk memasak telur sepenuhnya agar membunuh bakteri salmonella yang mungkin ada.
2. Kekurangan biotin
Menurut Linus Pauling Institute, makan telur mentah dapat mengganggu penyerapan vitamin, biotin.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Putih telur mentah mengandung avidin, protein yang mengikat biotin di perut, lalu mencegahnya diserap oleh saluran pencernaan.
Memasak telur bisa menghancurkan avidin dan mengurangi risiko kekurangan biotin.
Kekurangan biotin memang jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan masalah seperti rambut rontok dan ruam kulit.
3. Ketersediaan protein sedikit
Menurut sebuah studi tahun 1998 yang diterbitkan dalam "Journal of Nutrition," 51 persen protein yang ditemukan dalam telur mentah tersedia secara hayati, artinya hanya sekitar setengah dari protein dalam telur mentah yang dapat diserap oleh tubuh.
Sebaliknya, dengan memasak telur, ketersediaan hayati protein telur meningkat hingga 91 persen.
Hal itu membuat telur yang dimasak menjadi sumber protein lebih baik daripada telur mentah.
Baik USDA dan jurnal "Nutrition Action", merekomendasikan untuk menghindari telur mentah dan memasaknya secara menyeluruh.
Telur harus selalu disimpan di lemari es dan digunakan dalam waktu dua minggu.
Setelah menangani telur mentah, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum menyentuh apa pun, terutama makanan lain.
Hal itu bisa berisiko menularkan bakteri salmonella ke permukaan lain.