SajianSedap.com - 1 Juni 2019 lalu Indonesia begitu berduka.
Pasalnyua, Ani Yudhoyono, istri dari mentan Presiden SBY diketahui meninggal dunia.
Ani meninggal setelah berjuang melawan kanker darah atau leukimia selama 5 bulan.
Ani Yuhdoyono pun diketahui menjalani serangkaian pengobatan, termasuk juga kemoterapi.
Sayang, kondisi kesehatannya terus menurun hingga akhirnya Ani Yuhdoyono meninggal dunia.
Nah, ternyata leukimia bisa disebabkan karena daging yang sering ada di meja makan ini, lo.
Mengaku Sulit Makan
Sebelum meninggal, Ani Yudhoyono mengaku kesulitan dan menolak untuk makan.
Meskipun demikian, Ani Yudhoyono sadar betul, makan menjadi satu dari berbagai cara untuk membunuh sel kanker.
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Ani Yudhoyono mengunggah foto dirinya bersama sang suami Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia tampak tengah mengonsumsi makanan ditemani oleh SBY.
Ani mengaku, kemampuan tubuhnya untuk menolak makanan bisa ia taklukan berkat support dari SBY.
"Saat sedang sakit, badan kita sering menolak makanan. Namun, tubuh membutuhkan asupan gizi yang besar agar kita bisa menang melawan sel-sel jahat kanker.'
"Berkat support dari suami tercinta, makanan pun bisa dikonsumsi," tulis Ani.
Selain didampingi oleh SBY, Ani Yudhoyono juga kerap ditemani oleh anak dan menantunya.
Sang mantu Annisa Pohan dan Aliya Rajasa tampak bergantian medampingi Ani.
Keduanya kerap membagikan momen saat bergiliran jaga menemani Ani Yudhoyono.
Bahkan Annisa dan Aliya kini punya panggilan baru sebagai suster dari Ani.
Belajar dari kanker yang menyerang tubuh Ani Yudhoyono, jangan lagi sajikan makanan ini untuk keluarga.
Makanan penyebab leukimia
Ada baiknya kita juga mulai waspada dengan kanker darah karena penyakit ini bisa menyerang siapa saja.
Salah satu penyebab kanker darah bisa datang dari makanan favorit kita semua.
Salah satunya adalah daging olahan.
Banyak aneka daging olahan yang beredar di pasaran.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger.
Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.
Dilansir dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena kanker darah 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.
Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat.
Dua bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.
Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa 2 bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya kanker darah.
Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan resiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.
Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.
Soalnya di dalam tubuh nitrit bisa mengkonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.
Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit.
Namun di dalam sayuran tersebut juga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral alami yang menyeimbangkannya.
Ada juga vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh
Jadi daripada memberikan anak daging olahan secara terus menerus, lebih baik ganti dengan sayur atau tofu yang lebih sehat.
Pastikan juga tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu.
Selain itu, kita juga wajib menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet atau mengandung bahan kimia.