SajianSedap.com - Organ intim memang jadi prioritas utama wanita.
Tak sedikit yang menghabiskan jutaan rupiah demi merawat Miss V.
Banyak masalah miss v yang sering dianggap remeh.
Seperti miss v yang gatal.
Kerap kali masalah ini diatasi cukup dengan menggaruk saja.
Padahal kebiasaan ini justru bisa mengundang masalah.
Atasi miss v gatal yang gatal cukup dengan garam dari dapur.
Cara mengatasi miss v gatal
Menggaruk dapat mengiritasi kulit sekitar area organ intim.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Iritasi ini akan dapat memicu reaksi alergi penyebab ruam gatal dan menyebar ke area di sekitar organ kewanitaan.
Untuk mengatasinya, Saselovers bisa menggunakan air hangat yang dicampurkan dengan sejumput garam dapur.
Diketahui, garam juga memiliki sifat antibakteri yang secara efektif mampu menghilangkan rasa gatal dan membasmi bakteri.
Tak terkecuali untuk mencegah perkembangan bakteri di dalam miss V.
Sifat antimikroba dalam garam menjadikannya sebagai salah satu pengobatan efektif untuk mengatasi luka dan iritasi kulit.
Kita hanya perlu mencuci miss V dengan air garam setiap kali merasakan gatal.
Selain itu, kita juga bisa berendam air hangat yang dicampurkan garam.
Berendam menggunakan air garam akan memberikan efek relaksasi seperti saat kita mandi dengan air laut.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Usai berendam atau mencuci miss V dengan air garam, kita hanya perlu memastikan pakaian dalam yang digunakan selalu bersih.
Jaga agar pakaian dalam tidak lembab dan hindari pula mengenakan pakaian dalam yang tidak disetrika terlebih dahulu.
Selain itu, utamakan juga harus menggunakan pembalut yang layak pakai saat datang bulan.
Dan hindari pembalut dengan ciri-ciri ini.
Ciri-ciri Pembalut yang Tidak Layak Pakai
Selain untuk mencegah cairan tembus, juga untuk mempermudah beraktivitas.
Tidak heran, jika pembalut selalu masuk dalam daftar belanjaan.
Tapi, kadang wanita terlalu banyak membeli pembalut, walaupun hanya untuk persediaan selama sebulan.
Dan alhasil, pembalut terlalu lama disimpan.
Namun, setelah dipakai bukannya membantu saat menstruasi, pembalut yang disimpan lama justru menyebabkan beberapa gangguan di miss V.
Dilansir Grid.Id dari laman Women’s Health, inilah penjelasannya.
Pembalut terbuat dari kapas yang dapat dengan mudah menyerap cairan.
Menyimpannya di tempat yang lembap dapat sebabkan pertumbuhan bakteri, dan juga jamur.
Jadi, simpanlah pembalut dalam wadah tertutup yang kering, agar kebersihannya tetap terjaga.
Perhatikan juga kondisi pembalut sebelum dipakai.
Jika penutupnya sudah tidak rapat, sebaiknya jangan digunakan.
Karena bisa saja pembalut telah terkontaminasi oleh kuman, yang dapat masuk ke dalam pembungkus pembalut yang sudah tidak rapat.
Jangan lupa pula perhatikan tanggal kadaluarsanya juga kemasannya.
Jika kemasan sudah terlihat tua, atau memudar warnanya, sebaiknya pilih pembalut yang lain.
Keadaan pembalut seperti yang telah dijelaskan di atas dapat membahayakan miss v.
Bisa mengakibatkan keputihan, gatal, bahkan infeksi.
Karena mengingat pemakaian pembalut adalah saat menstruasi, dan saat itu, keadaan miss v sedang lembap.
Dan semakin memudahkan bakteri dan jamur untuk berkembang.
Nah jadi, jangan sembarangan menggunakan pembalutataupun asal simpan.
Meski sepele, dampak mengerikan bisa saja terjadi jika hal ini dilakukan secara terus menerus.