Coba Pencet Jempol Suami Sekarang Juga, Kalau Mendadak Rasakan ini, Segera Bawa Ke Dokter Sebelum Nyawa Melayang

By Raka, Minggu, 5 Juni 2022 | 11:50 WIB
Rasakan hal ini saat menekan jempol kaki, segera datangi dokter sebelum terlambat (Freepik)

SajianSedap.com - Pernah dengar istilah lebih baik mencegah daripada mengobati.

Kata-kata ini bukan sekedar himbauan tapi juga harus segera dilakukan.

Terutama buat keluarga di rumah.

Salah satu mengamati kesehatan dari keluarga di rumah bisa dengan anggota tubuh.

Seperti jempol kaki.

Jika ada anggota keluarga ada yang merasakan ini saat ibu jari kakinya ditekan, segera konsultasi ke dokter.

Bisa dilakukan segera sebelum menyesal.

Cara mengetes kondisi kesehatan jantung

Serangan jantung sebenarnya bisa dicegah, namun kebanyakan mereka sendiri tidak tahu punya penyakit jantung.

Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve

Memang, mendeteksi masalah pada jantung harus menggunakan alat-alat medis.

Misalnya, mengukur detak jantung permenit menggunakan alat bernama oximeter.

Sebenarnya, ada cara mudah dan murah untuk mengecek kondisi kesehatan jantung tanpa alat.

Cara ini bisa dilakukan di rumah, kapan saja dan tidak perlu kemampuan mendiagnosis.

Bagaimana caranya? Yuk simak caranya.

Menjaga kesehatan jantung sebelum terlambat

Caranya mudah, namun harus dilakukan dengan benar supaya efektif.

Pertama, cukup duduk di lantai dengan kaki diluruskan ke depan dan jari kaki mengarah ke atas.

Lalu coba menjangkau dan menyentuh ujung jari kaki dengan tangan.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 Baca Juga: Seumur Hidup Bebas Obat, Cara Sembuh Dari Penyakit Jantung Ternyata Gak Susah, Cukup Rutin Makan Buah Murah Meriah Dari Pasar Ini

Apabila Anda cukup fleksibel untuk menyentuh jari kaki, maka jantung Saselovers masih sehat dan fleksibel juga.

Namun, peneliti Jepang dr. Yamamoto mengingatkan bahwa cara ini bukanlah cara mutlak untuk mengecek kesehatan jantung

Bisa saja ada kemungkinan lain seperti otot kaku dan kondisi kurang sehat saat mengetes.

Pijat Tubuh Bagian Ini Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Rasa lelah kerap membuat tubuh tak nyaman. Untuk meredakannya, banyak orang kerap melakukan pijat pada beberapa bagian tubuh.

Salah satunya adalah pijat kaki yang memang bisa menghapus rasa lelah.

Tak hanya rasa nikmat yang ditimbulkan saat proses memijat, pijat kaki seusai beraktivitas juga sangatlah bermanfaat.

Namun jangan sembarangan, siapa sangka aktivitas itu bisa berbahaya untuk tubuh.

Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular Rumah Sakit Pondok Indah, Achmad Faisal, melarang kaki yang bervarises untuk dipijat.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Obat Dokter! Cuma Modal Makan Buah Belimbing, Jangan Kaget Bisa Bantu Jaga Kesehatan Jantung

“Kalau sudah muncul varises, jangan dipijat. Mengantar gumpalan darah jadi emboli paru.

"Ini sebabkan serangan jantung,” tegasnya dalam diskusi media yang digelar RSPI, di Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Varises menyebabkan permukaan kulit di kaki tampak kebiruan atau ungu.

Perubahan warna tersebut lantaran ada aliran vena yang tidak lancar sehingga gumpalan darah menempel pada dinding pembuluh darah vena.

Penyebab utamanya adalah katup pada vena yang mengalami kegagalan fungsi.

Darah yang mestinya balik ke jantung justru mengalami turbulensi sehingga membeku.

Nah, pemijatan malah meningkatkan risiko serangan jantung karena darah yang menggumpal di vena dalam akan terbawa sesuai alur peredaran darah kecil.

Untuk diketahui, darah dari vena yang minim oksigen dan kaya karbondioksida akan meninggalkan atrium (bilik) kanan jantung.

Lalu, diantarkan menuju serambi (ventrikel) kanan. Setelah itu, barulah darah bersih diedarkan ke pembuluh darah paru di jantung (arteri pulmonalis).

Baca Juga: Cara Diet Maia Estianty yang Sukses Bikin Tetap Sehat dan Terhindar Dari Risiko Penyakit Jantung, Coba Contek Sekarang juga

"Memijat bikin gumpalan darah di vena terlepas. Lalu ikut aliran darah kecil menuju kondisi emboli paru,” jelasnya.

Jika sudah demikian, pembuluh darah paru di jantung akan terhalang oleh gumpalan.

Akibatnya, seseorang bisa tiba-tiba sesak napas layaknya serangan jantung, kata Achmad.

“Kasus ini risiko kematiannya hingga 80 persen,” tandasnya.

Kondisi tersebut harus lekas ditangani karena tergolong kasus gawat darurat.

Namun sayang, tingkat keberhasilan dari operasi juga hanya berkisar pada 20 persen.

Penanganan ini dipersulit oleh pembuluh darah paru yang punya banyak cabang.

“Pembuluh darah paru dibuka satu-satu untuk cari gumpalan di mana. Baru bisa dibuang,” ujar Achmad.

Oleh karena itu, dia benar-benar melarang pijat bagi pasien varises.

Pasien varises lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin E.

“Kandungan antioksidan bisa bantu meregenerasi vena yang yang melebar supaya kembali ke posisi semula,” pesannya.