Kirain Obat Segala Penyakit, Orang dengan Kondisi ini Justru Makin Parah Kalau Disuruh Makan Jahe, Bisa-bisa Masuk RS

By Raka, Rabu, 20 Juli 2022 | 10:31 WIB
Orang yang dilarang mengonsumsi jahe demi kesehatan (Kolase Freepik)

SajianSedap.om - Semua pasti kenal jahe.

Dan bahkan beberapa orang kerap stok jahe di kulkas.

Entah untuk masak atau juga untuk sebagai pengobatan alami.

Khusus pengobatan, jahe juga bisa mengatasi masalah kulit dan rambut.

Meski dikenal sebagai obat segala penyakit, ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam mengonsumsi jahe.

Terutama bagi orang-orang dengan kondisi ini.

Orang yang Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Jahe

Meskipun jahe memiliki banyak manfaat kesehatan, ternyata jahe juga dapat memicu sejumlah efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Baca Juga: Perut Buncit Bikin Nggak Pede, Berat Badan Auto Turun Drastis Cukup dengan Jahe yang Diolah Seperti Ini, Nyesel Gak Coba

Menurut herbalist, konsumsi lebih dari 4 gr jahe dalam satu hari dapat menyebabkan mulas, kembung, mual, atau gangguan perut.

Jahe juga mengganggu efek obat pengencer darah, seperti warfin dan aspirin.

Dalam pengobatan Cina, jahe digunakan sebagai penangkal untuk keracunan makanan atau obat, yang menekankan sifat detoksifikasi.

Bahkan racun yang diciptakan di dalam tubuh dapat mereka buang secara efektif dengan jahe.

Mungkin mengejutkan bahwa ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan ini dapat benar-benar menimbulkan ancaman kesehatan juga.

Berikut adalah orang-orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi jahe.

1. Orang dengan gangguan darah

Jahe mencegah pembekuan darah, tetapi meningkatkan sirkulasi dan aliran darah.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 Baca Juga: Baru Tadi Malam, Iseng Rendam Timun, Jahe dan Lemon Lalu Airnya di Minum Pagi Hari, Penyakit Menahun Kakek ini Bisa Langsung Kabur!

Hal ini meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang dengan kelainan darah atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah.

2. Orang dengan batu empedu

Jahe merangsang produksi empedu sehingga tidak dianjurkan untuk orang yang menderita batu empedu.

3. Orang dengan Ulkus atau IBD

Jahe segar telah dikaitkan dengan penyumbatan usus, sehingga orang yang menderita ulkus, penyakit radang usus atau usus yang tersumbat sangat disarankan untuk menghindarinya.

4. Orang yang akan melakukan operasi

Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa mengonsumsi jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi teh jahe dua minggu sebelum operasi.

5. Perempuan hamil

Sejumlah penelitian menghubungkan jahe untuk menurunkan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada perempuan hamil.

Baca Juga: Gak Sampai 20 Menit, Potong-potong Labu Siam dan Jahe Lalu Buat Jadi Jus, Penyakit Bertahun-tahun Kakek ini Kabur dan Tak Pernah Kembali Lagi

Jahe juga dapat menyebabkan kontraksi uterus.

Jika sedang hamil, konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe.

Selain itu, hindari minum teh jahe terutama di trimester terakhir karena ada peningkatan risiko pendarahan.

6. Orang-orang yang mengonsumsi obat tertentu

Jahe berinteraksi dengan obat-obatan tertentu termasuk antikoagulan, barbiturat, beta-blocker, obat insulin atau terapi anti-platelet.

Layanan medis dari National Institutes on Health mengungkapkan bahwa jahe juga mengganggu efek dari beberapa obat lain termasuk antasida karena merangsang produksi asam di lambung.

Orang yang memakai obat untuk jantung, antihistamin, perawatan kanker dan obat penurun berat badan juga harus menghindari rempah ini.

7. Orang dengan diabetes dan hipertensi

Jahe mungkin menurunkan gula darah dan tekanan darah, sehingga orang yang mengonsumsi obat untuk diabetes atau hipertensi harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi jahe dalam bentuk apa pun.