Jangan Tergoda Harga Promo, Mending Langsung Buang Kalau Lihat Minyak dengan Ciri-ciri ini, Bukan Untung Malah Buntung!

By Ulfa, Kamis, 11 Agustus 2022 | 17:40 WIB
Ciri-ciri minyak goreng yang patut kita jauhi (news.err.ee)

SajianSedap.com - Harga minyak goreng yang melambung buat ibu-ibu pusing.

Tak hanya itu, harga minyak goreng yang mahal ini pun buat para pedagang gorengan ataupun lainnya jadi kesulitan.

Tapi, jangan sampai karena harga minyak goreng mahal kita jadi tergiur promo dan malah tertipu, ya!

Sebagai pembeli, kita harus berhati-hati saat memilih atau membeli minyak.

Soalnya, ada minyak goreng yang kelihatan jernih padahal sebenarnya bahaya banget, loh!

Efeknya pun bisa bikin seisi rumah sakit kalau sampai kita pakai.

Sering Dijual Lagi Oleh Pedagang Nakal

Penggunaan minyak goreng untuk memasak akan menimbulkan dampak samping berupa limbah minyak goreng atau orang kerap menyebutnya sebagai minyak jelantah.

Meski sudah berupa limbah, minyak jelantah ternyata masih memiliki harga enokomis cukup tinggi.

Hal ini karena adanya proses daur ulang jelantah menjadi minyak goreng.

Lalu kemudian pedagang nakal menjual kepada para pengusaha makanan khususnya, dengan harga lebih murah dibanding minyak goreng segar atau baru.

Baca Juga: Nyesel Gak Tahu dari Lama, Cuma Pakai Kain ini Sebelum Masak dengan Minyak Goreng, Hasilnya Buat Emak-emak Jadi Malas ke Pasar Besok

Padahal penggunaan minyak goreng hasil daur ulang maupun minyak jelantah ini sangat berbahaya bagi kesehatan, loh!

Wah, apa saja?

Dan bagaimana ciri minyak goreng tak layak pakai ini?

Ciri-ciri Minyak Goreng Berbahaya

Ilustrasi minyak goreng

Hal ini dibahas dalam Jurnal Biomass and Bioenergy (2009), ahli dari Departemen Teknologi Kimia dan Lingkungan di Universidad Rey Juan Carlos, Spanyol, Luis Fernando Bautista dkk.

Mereka menyatakan minyak jelantah yang dipakai untuk menggoreng berkali-kali dapat merusak kesehatan tubuh manusia.

Bahkan, minyak jelantah yang sering digunakan sebagai tambahan pakan ternak tetap berpotensi menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.

Maka dari itu, sejak 2002, negara-negara Uni Eropa sudah melarang penggunaan minyak jelantah sebagai tambahan pakan ternak.

Lebih berbahaya lagi, penggunaan minyak jelantah ini bahkan bisa menyebabkan kanker.

Dalam European Journal of Lipid Science and Technology (2007), peneliti dari Brandeis University, Waltham, Amerika Serikat, Kenneth C. Hayes dkk., mengungkap pemakaian minyak jelantah yang berulang-ulang akan meningkatkan gugus radikal peroksida yang mengikat oksigen, sehingga mengakibatkan oksidasi terhadap jaringan sel tubuh manusia.

Baca Juga: Bakal Irit Uang Belanja, Begini Cara Mengatasi Minyak Goreng yang Bau Tengik, Cukup Celupkan Saja 1 Batang Bahan Dapur Ini

Apabila hal itu terus berlanjut, niscaya akan mengakibatkan kanker.

Yang Dimaksud Minyak Jelantah Adalah...

Dijelaskan juga, yang dimaksud dengan minyak jelantah adalah minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng bahan makanan dalam satu proses penggorengan bahan makanan.

Lalu minyak tersebut disimpan beberapa waktu lalu untuk kemudian digunakan lagi untuk menggoreng.

Tak hanya di sektor bisnis atau industri, hal semacam ini dikatakan cukup lazim pula dilakukan di dalam skala rumah tangga.

Minyak yag digunakan pun bermacam-macam, ada yang terbuat dari kelapa, kelapa sawit, atau jagung.

Pada hakikatnya sebagian besar minyak goreng memang terbuat dari tumbuhan atau bahan nabati, dan yang paling digunakan di Indonesia adalah minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit.

Minyak goreng yang sudah dipakai itulah yang disebut minyak jelantah.

Baca Juga: Jangan Pernah Dibuang ke Bak Cuci Piring, 1 Bahan Dapur Ini Ternyata Bikin Minyak Goreng Bekas Jadi Padat Sehingga Bisa Dibuang di Tempat Sampah