Kedua jenis produk pangan fermentasi ini cukup populer, sehingga mudah ditemukan dalam menu makan sehari-hari, bahkan di Jepang banyak yang meneliti produk pangan fermentasi.
"Nah kenapa kita nggak mengeksplor yang ada di tempat kita?
Sebelumnya, memang ada penelitian yang menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik pada makanan tradisional Jepang berbasis kedelai, yaitu nato," katanya.
Rani menjelaskan metode penelitian diawali dari isolasi mikroba oncom dan tempe yang kemudian dilanjutkan dengan proses purifikasi enzim.
Selanjutnya didapat enzim murni yang digunakan untuk proses elektroforesis dan zimografi guna mengonfirmasi adanya enzim fibrinolitik protease.
Selain itu juga dilakukan proses konfirmasi lainnya, yaitu dengan menggunakan fibrin plate assay dengan menggunakan media fibrin dan thrombin, metode yang digunakan untuk melihat adanya aktivitas pemecahan enzim dari oncom dan tempe guna membuktikan adanya aktivitas pemecahan terhadap fibrin (bekuan darah).
Proses lanjutan yaitu dengan menggunakan uji blood clot degradation dengan perlakuan suhu yang berbeda-beda, yakni 60oC, 80oC, 1000C.
Metode selanjutnya merupakan metode yang digunakan untuk konfirmasi adanya aktivitas proteoltik dengan menggunakan media susu skim dan Nutrient Agar (NA).
"Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi output kepada masyarakat mengenai cara pengolahan terbaik agar manfaat dari enzim fibrinolitik protease yang terdapat dalam produk oncom dan tempe dapat bekerja dengan baik," ujarnya.
Dari produk tempe dan oncom yang diteliti menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik protease pada suhu 60oC, 80oC yang ditandai dengan adanya degradasi darah pada uji blood clot degradation.
Adanya zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik yang menunjukkan adanya aktivitas protease dari enzim, serta didapat berat molekul pada proses elektroforesis dan zimografi yaitu 30 kDa.
Wah ternyata manfaat oncom sangat baik untuk kesehatan ya!
Daun jambu biji Ampuh Hilangkan Bau Tidak Sedap
Cukup mengagetkan rasanya untuk menggunakan air rebusan daun jambu biji ini untuk membasuh organ intim kewanitaan saat menstruasi.
Akan tetapi, berdasarkan penelitian yang dilakukan di Royal Hallamshire Hospital, Sheffield menyebutkan bahwa daun jambu biji memiliki sifat antimikroba yang menjadikannya salah satu obat herbal terbaik untuk mengobati bau tak sedap tersebut.
Daun jambu biji mengandung tanin, antioksidan, antibakteri, dan sifat anti-proaktif.
Daun jambu biji telah digunakan untuk mengobati luka dan mencegah infeksi mikroba.
Baca Juga: BERITA POPULER : Dari Manfaat Makan Kecipir Rebus sampai Manfaat Pel Lantai dengan Air Garam