SajianSedap.com - Kegiatan mencuci pakaian pastinya harus dilakukan minimal dua kali dalam seminggu.
Karena tak hanya pakaian kotor, ada juga celana dalam hingga seprai dan sarung bantal.
Namun, tak sama dengan bahan lainnya, mencuci celana dalam tak boleh sembarangan, nih!
Kalau dicuci sembarangan, tak menuntup kemungkinan celana dalam yang kita pakai nanti malah jadi membahayakan.
Nah, salah satunya adalah kesalahan mencuci celana dalam ini.
Apakah Anda selalu merendam celana dalam dengan pewangi pakaian?
Kalau ya, mulai sekarang ada baiknya distop, ya!
Bukannya sehat, justru ada bahaya merendam celana dalam dengan pewangi ini.
Kenapa?
Bahaya Rendam Celana Dalam Pakai Pewangi Pakaian
Bahaya merendam celana dalam dengan pewangi ini seperti berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Women’s Health.
Siapa yang menyangka kalau celana dalam yang sering direndam pewangi pakaian bisa menyebabkan ketidakseimbangan jumlah bakteri di dalam organ kewanitaan, loh.
Diketahui sebelumnya bahwa dalam area kewanitaan terdapat 2 bakteri, yakni bakteri baik (Lactobacillus) dan bakteri jahat (anaerob).
Bakteri baik berfungsi untuk membatasi pertumbuhan bakteri jahat dengan menjaga pH atau tingkat keasaman vagina tetap normal.
Sementara, bakteri jahat biasanya akan meningkat jumlahnya saat ada gangguan atau penurunan jumlah bakteri baik.
Lalu, apa hubungannya dengan merendam celana dalam dengan pewangi pakaian?
Nah, pewangi pakaian ternyata dapat meningkatkan jumlah bakteri jahat penyebab vaginosis bakterialis atau infeksi vagina, loh!
Melansir laman Mayo Clinic, tidak semua infeksi vagina menunjukan gejala, tapi wanita perlu memeriksakannya ke dokter jika mengalami 4 hal ini, yaitu:
1. Keputihan encer dan berwarna seperti abu-abu, putih atau hijau.
2. Bau vagina "amis" berbau busuk.
3. Vagina gatal.
4. Terasa seperti terbakar saat buang air kecil.
Bahaya Lainnya
Selain itu, penggunaan pewangi pakaian pada celana dalam berisiko membuat seorang wanita mengalami infeksi jamur pada organ kewanitaan dan saluran kencing (ISK).
Pewangi pakaian juga dapat menimbulkan iritasi pada jaringan kulit vagina yang sebenarnya sangat sensitif.
Wanita yang biasa menggunakan pewangi pakaian pada celana dalam dapat mengalami perubahan hormon, aktif merokok, riwayat penyakit infeksi menular seksual, perilaku seks tidak sehat, hingga gangguan reproduksi.
Tak hanya terjadi pada wanita, penggunaan pewangi pakaian juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan organ vital pria.
Dilansir dari Metro, Karin O 'Sullivan, ahli kesehatan seksual dari Family Planning Association (FPA) menjelaskan bahwa pewangi dapat menyebabkan peradangan yang disebut balanitis.
Balanitis adalah pembengkakan akibat iritasi kulit dan kepala penis yang dapat menimbulkan masalah kesuburan.
Gejala balanitis dapat muncul tiba-tiba atau berkembang secara bertahap, seperti:
1. Terasa nyeri dan iritasi pada kelenjar (kepala penis).
2. Muncul kemerahan atau bercak merah pada penis.
3. Muncul rasa gatal di bawah kulup.
4. Terjadinya pembengkakan.
5. Area kulit mengkilat atau putih pada penis.
6. Keputihan (smegma) di bawah kulup.
7. Berbau busuk.
8. Buang air kecil terasa menyakitkan.
9. Muncul luka atau lesi pada kelenjar (gejala ini jarang terjadi dan muncul dengan jenis balanitis yang menyerang pria di atas usia 60 tahun).
Untuk itu, tidak disarankan merendam celana dalam dengan pewangi pakaian.
Celana dalam juga membutuhkan perawatan ekstra, karena tidak boleh dicuci dengan pakaian lainnya, tidak boleh dicuci menggunakan mesin, serta hindari penggunaan deterjen atau pewangi yang mengandung zat kimia kuat.
Artikel telah ditayangkan di gridhealth dengan judul, Mulai Sekarang Setop Rendam Celana Dalam dengan Pewangi Pakaian, Jika Tak Ingin Alami Infeksi hingga Gangguan Reproduksi