Dikutip dari Kompas.com menurut Vera Sillia, Marketing Manager Eastwest Physiotherapy & Rehabilitation Jakarta, pada umumnya masyarakat baru mendatangi pusat fisioterapi saat sudah terjadi masalah.
Padahal, selama masih bergerak, setiap manusia membutuhkan fisioterapi.
"Terkadang ada orang yang merasa sehat, tapi sebenarnya ada gangguan yang tidak dia rasakan atau orang tersebut sudah terbiasa dengan rasa sakitnya," ujarnya.
Menurut Daniel Agus Nugroho, AMF, terapis fisioterapi, teknik fisioterapi 90 persen menggunakan tangan.
"Terapis akan menilai sumber nyeri berdasarkan keluhan pasien," katanya.
Sering kali rasa nyeri di satu bagian tubuh merupakan efek dari nyeri di tempat lain yang menjalar.
Misalnya saja sakit kepala yang disebabkan karena adanya persendian yang terjepit.
Meski berbeda dengan teknik memijat, Daniel mengakui terkadang dibutuhkan kombinasi teknik pijat untuk memperbaiki suatu gangguan.
"Misalnya saja untuk melakukan reposisi terkadang saya perlu massage dulu agar otot-ototnya lentur sehingga proses reposisi lebih mudah," katanya.
Selain ditangani oleh terapis, fisioterapi juga bisa ditangani oleh dokter khusus yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik.
Baca Juga: Cara Dapatkan Pengobatan Diabetes Gratis dengan BPJS, Syaratnya Gak Ribet kok!