Waspada! 7 Penyakit Ini Bisa Menular Saat Berenang di Kolam Renang, Salah Satunya Penyakit Akut dan Fatal Banget

By Virny Apriliyanty, Selasa, 27 September 2022 | 11:10 WIB
Penyakit yang Bisa Menular Saat Berenang ini harus diwaspadai (nuffieldhealth.com)

SajianSedap.com -7 7 penyakit ini bisa menular saat berenang di kolam renang.

Anda harus waspada pada 7 penyakit ini bisa menular saat berenang.

Soalnya, salah satu dari 7 penyakit ini bisa menular saat berenang ini ada yang fatal banget.

Ya, ternyata ada penyakit berbahaya yang bisa menular lewat air kolam renang.

Seperti diketahui air bisa jadi media perpindahan virus dan bakteri,

Makanya, Anda harus waspada kalau berenang.

Soalnya, ada 7 penyakit yang bisa ditularkan lewat berenang.

Apa saja?

Yuk, segera cari tahu.

Penyakit yang Bisa Menular Saat Berenang

Beberapa penyakit ternyata bisa ditularkan lewat kolam renang.

Menurut laman houstonmethodist.org, penyakit-penyakit yang menular lewat kolam renang ini termasuk kelompok penyakit air rekreasional.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Warna Kuku Seperti Ini Ternyata Pertanda Mengidap Penyakit Jantung, Cek Sekarang Juga

Penyakit ini menyebar dengan menelan, bersentuhan dengan atau menghirup kabut aerosol dari air yang mengandung kuman.

Kebanyakan penyakit rekreasi air disebabkan oleh pencemaran air yang terjadi ketika seseorang yang sakit dan membawa kuman memasuki kolam.

Dalam kasus lain, penyakit ini bisa disebabkan ketika kuman yang secara alami hidup di air tumbuh ke tingkat yang dapat menyebabkan infeksi.

Lantas penyakit apa saja yang termasuk penyakit air rekreasional?

Dilansir dari laman spoonuniversity.com, berikut 7 penyakit yang bisa ditularkan saat berenang di kolam renang umum:

1. Swimmer's ear atau otitis eksterna

Swimmer's ear atau otitis eksterna bisa disebabkan karena masuknya air ke telinga saat berenang.

Swimmer's ear merupakan risiko penyakit di kolam renang yang terjadi akibat kelembaban dari sisa air dan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang terperangkap dalam telinga sehabis berenang.

Hingga akhirnya kuman dan bakteri yang berkembang biak, meluas dalam telinga.

Ketika kita mengalami swimmer's ear ini, telinga bisa bengkak dan kemerahan, serta terasa panas juga nyeri, bahkan bisa keluar nanah.

Pada kasus ekstrem, infeksi ini bisa mengakibatkan demam dan rasa nyeri yang menyebar pada wajah, kepala, dan leher, hingga penurunan pendengaran.

Untungnya, ini dapat diobati dengan obat tetes telinga yang diresepkan oleh dokter.

Baca Juga: Malam Ini, Coba Kukus 2 Siung Bawang Putih Lalu Kunyah, Besok Pagi Pasti Takjub Rasakan Hal Ini di Tubuh

Untuk menghindari otitis eksterna, selalu keringkan telinga dengan handuk setelah berenang, atau tarik daun telinga dengan lembut sambil memiringkan kepala ke samping.

2. Shigellosis

Shigellosis merupakan infeksi di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Shigella.

Diketahui bakteri ini mudah mencemari air, termasuk kolam renang.

Ketika seseorang mengalami penyakit ini, mereka bisa mengalami gejala diare parah, muntah, demam hingga kram.

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami diare lebih dari 3 hari, agar tidak terjadi dehidrasi.

Jangan menunda ke dokter jika diare terasa parah sampai lebih dari 10 kali per hari, terdapat darah pada tinja, atau disertai demam.

3. Infeksi kutu

Siapa sangka kutu ternyata dapat bertahan hidup dalam air yang mengandung klor, seperti kolam renang.

Perlu diketahui kutu adalah serangga parasit kecil yang kebal terhadap efek klorin.

Tujuan hidup mereka adalah untuk ditempelkan pada kulit kepala manusia sehingga dapat menghisap darah manusia.

Memang kemungkinan terkena infeksi kutu di kolam kecil, tetapi mungkin saja mendapatkannya dari berbagi handuk atau sikat di kolam renang.

Karenanya selalu berhati-hati setelah berenang, lakukan pembersihan menggunakan barang yang terjamin kebersihannya.

Baca Juga: Nyesel Banget Gak Tahu, Cuma Kunyah Kacang Rebus Tiap Hari, Penyakit yang Sering Diidap Bapak-bapak Ini Auto Minggat

4. Hepatitis A

Dari banyak tipe hepatitis, hanya ada satu yang berpotensi mencemari air kolam renang, yaitu hepatitis A.

Ini merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus.

Hepatitis A dapat menular pada anak melalui makanan, minuman, atau air yang terkontaminasi feses mengandung virus.

Anak bisa tertular hepatitis A dari menelan air kolam renang yang terkontaminasi oleh feses pengunjung yang sakit hepatitis berenang di kolam renang umum.

Hal yang membuat hepatitis A menjadi berbahaya adalah, tidak semua orang terinfeksi virus hepatitis A akan memiliki gejala.

5. Infeksi E. Coli

Meskipun bakteri E. Coli biasanya berhubungan dengan makanan, bakteri ini juga ternyata dapat hidup di air termasuk kolam renang.

Sebagian besar E. Coli tidak berbahaya (sebenarnya hidup di usus), namun, jenis bakteri tertentu dapat menyebabkan diare, gagal ginjal, dan bahkan kematian jika tidak diobati.

Untuk menghindari infeksi ini, jangan berenang di kolam tempat hewan berenang, atau di mana kotoran telah masuk ke area tersebut.

6. Kriptosporidiosis

Penyakit ini lebih dikenal sebagai "Crypto," dan disebabkan oleh parasit Cryptosporidium.

Penyakit ini, seperti penyakit lainnya, menyebabkan diare dan kram parah, yang menyebabkan ketidaknyamanan besar di perut.

Untuk melindungi diri, jaga rambut dan telinga tetap kering, dan jangan berenang dengan luka terbuka.

Baca Juga: Rumah Sakit Bisa Sepi, Makan Terong Ungu Ternyata Bisa Cegah Penyakit Sejuta Umat Ini Menyerang Tubuh, Murah Meriah dan Mudah Diolah

Setelah berenang, pastikan untuk mandi dalam waktu lama untuk menghilangkan klorin berlebih.

7. Penyakit Legionnaires

Penyakit Legionnaires sebenarnya adalah jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Legionella.

Ini bisa menyebar melalui menghirup kabut dari air yang terkontaminasi.

Akan tetapi seseorang lebih mungkin terinfeksi jika memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Gejalanya antara lain, menggigil, demam, sakit badan dan sakit kepala.

Untuk menghindari penyakit Legiuner, pastikan kolam renang yang digunakan sesuai dengan peraturan kesehatan dan keselamatan.

Cara Mencegah Kram Setelah Berenang

Kram saat berenang adalah hal yang banyak terjadi, tak terkecuali ketika berenang di sungai. Apalagi jika airnya sangat jernih mengundang untuk kita terjun  ke dalamnya.

Tetapi kita perlu ekstra waspada untuk menjaga diri. Selain karena faktor alam, hal yang tidak diinginkan juga bisa saja terjadi jika kita kurang persiapan. Di antaranya bisa munculnya kram yang tiba-tiba.

Dikutip dari Kompas. com (08/06/2022), Ketua Umum Gopala Valentara PMPA Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Toif Fadzoli mengatakan, setidaknya ada tiga hal penting yang harus dipersiapkan sebelum berenang untuk mencegah kaki kram saat berenang di sungai, di laut, di kolam ataupun di danau;

1. Pastikan kondisi badan bugar

Toif mengatakan hal pertama yang wajib dipastikan adalah memastikan kondisi badan dalam keadaan bugar dan sehat.

Hindari melakukan aktivitas berenang, apalagi di sungai, jika tidak dalam kondisi bugar.

Baca Juga: Nyesel Banget Baru Tahu! Beginilah Cara Menyimpan dan Membersihkan Sikat Gigi yang Benar, Biar Gak Jadi Sarang Penyakit

“Meski hanya sakit atau cedera ringan sebisa mungkin jangan berenang dulu dalam kondisi tersebut, karena bisa berakibat fatal nantinya,” jelas Toif.

Kondisi badan yang tidak bugar bisa membuat seorang perenang lebih mudah kehabisan tenaga atau mengalami kram saat berenang di sungai, walaupun sudah mahir sekalipun.

2. Lakukan pemanasan terlebih dahulu

Sebelum renang atau melakukan akitivitas luar ruang apa pun, Toif menyarankan untuk melakukan pemanasan dulu. Pemanasan dilakukan agar otot tidak kaget untuk melakukan aktivitas fisik.

“Selain itu, pemanasan juga bisa mengurangi rasa pegal-pegal setelah kegiatan,” sambungnya.

Pemanasan yang dimaksud tidak harus berlari, melainkan bisa melakukan peregangan mulai dari tubuh bagian atas, yakni kepala, hingga bawah, yakni kaki.

3. Minum air putih secukupnya

Biasakan minum air putih terlebih dahulu sebelum berkegiatan di luar ruang, termasuk sesaat sebelum berenang.

“Jangan hanya sekadar minum, tapi juga harus minum air putih yang cukup,” ujar Toif.

Selain bisa mencegah seseorang mengalami dehidrasi, minum air putih ternyata juga bisa jadi solusi mengatasi kram.

“Hal ini dapat menjadi solusi buat kita yang sering kram. Caranya biasanya dengan menambahkan sedikit garam pada air putih,” sarannya.