SajianSedap.com - Batik merupakan salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.
Tak heran kini batik jadi salah satu bentuk kesenian yang begitu diletarikan.
Apalagi baytik yang dulu hanya dikenal di wilayah keraton saja, kini sudah dbisa dipakai berbagai kalangan.
Beragam jenis motif batik pun kini mampu memberikan beragam pilihan bagi penggemar batik.
Nah salah satu ciri khas pembuatan batik adalah penggunaan malam.
Selain itu, ada pula jenis pembuatan batik yang berbeda yakni batik tulis dan batik cap.
Berbeda dengan batik print yang dibuat dengan mesin pabrik, batik cap dan bati tulis ini masih menggunakan cara konvensional.
Baca Juga: 4 Rahasia Laundry Mencuci Baju Batik Agar Tidak Berubah Warna, Nyesel Baru Tahu Sekarang
Sehingga proses pewarnaan hingga proses batik masih menggunakan sentuhan manusia.
Tak heran jika warnya terutama bisa mudah luntur jika tidak dicuci dengan cara yang tepat.
Agar batik Anda tidak mudah luntur saat dicuci, rupanya sebaiknya hindari penggunaan deterjen, terutama untuk batik tulis atau batik cap.
Lalu bagaimana cara mencuci batik yang tepat?
Cara Mencuci Batik Supaya Tidak Mudah Luntur
Untuk mencuci batik sebaiknya hindari penggunaan deterjen.
Deterjen bisa merusak serat kain batik dan mudah membuat warnanya luntur.
Lantas bagaimana baiknya mencuci batik ini?
Pertama hindari penggunaan mesin cuci
Mesin cuci tidak direkomendasikan untuk mencuci kain batik tulis.
Jika kain diputar di dalam mesin cuci, serat kain akan tertarik dan berkerut.
Lebih baik Anda mencuci kain batik tulis dengan tangan.
Usahakan agar tidak menggunakan sikat agar warna dan motif kain batik tulis tidak luntur atau memudar.
Alih-alih menggunaan deterjen, pilih lerak sebagai penggantinya.
Buah lerak adalah salah satu tumbuhan yang memiliki biji dengan manfaat sebagai deterjen tradisional.
Buah ini dianggap sebagai material paling sesuai untuk menjaga kualitas warna batik.
Caranya, rendam buah lerak di dalam air hangat lalu remas sampai mengeluarkan busa.
Tambahkan air secukupnya sebelum kita mencuci batik.
Aroma buah lerak diyakini mampu mencegah munculnya hewan kecil yang dapat merusak kain.
Jika kita sulit menemukan buah lerak, bisa mencuci batik tulis dengan sampo rambut.
Larutkan sampo di air sampai tidak ada bagian yang mengental, kemudian gunakan larutan tersebut untuk merendam kain batik.
Jika yerdapat noda di kain batik tulis? Tenang, Anda bisa menghilangkan noda tersebut dengan sabun mandi atau kulit jeruk.
Oleskan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian kain yang ternoda sampai menghilang. Kemudian, bilas bagian kain dengan air hangat.
Cucilah kain batik tulis secara lembut, dengan tangan dan dikucek sebentar.
Jangan memeras kain batik tulis untuk membuat kain kering, sebab serat kain dapat berkerut dan rusak.
Begitu kain batik tulis selesai dicuci, keringkan kain dengan cara dianginkan.
Alangkah baiknya kita tidak menjemur kain batik tulis di bawah sinar matahari langsung, karena dapat menyebabkan warna batik cepat memudar.
Hindari pula menggunakan mesin pengering di mesin cuci untuk mengeringkan batik tulis.
Cara ini justru membuat kain batik mengkerut dan mengecil.
Tidak usah menyetrika kain batik tulis secara langsung usai dijemur.
Jika kain kusut, semprotkan sedikit air di atas kain dan letakkan alas atau selembar kain tipis di atas permukaan kain tersebut, baru Anda bisa menyetrika.
Hal ini bertujuan agar kain tidak terpapar panas berlebih dari setrika.
Cara ini sudah dilakukan para nenek moyang kita sejak dulu.
Hindari juag penggunaan pewangi.
Pewangi setrika atau parfum adalah senyawa kimia yang bersifat keras.
Jika kain batik tulis terpapar senyawa berbahan keras ini, maka akan terdapat bekas noda di permukaan kain yang sulit dihilangkan.
Serat dan warna kain juga rentan rusak.
Untuk membuat kain batik tulis beraroma harum, Anda bisa melapisi permukaan kain dengan koran atau alas tipis, baru semprotkan pewangi atau pelembut pakaian di koran tersebut.
Nah itulah cara mencuci batik spata warnanya tetap awet dan tidak luntur.