“Seperti demam, pilek, batuk ringan yang semakin lama batuk akan menjadi semakin sering,” terang dr Retno dikutip dari laman resmi unair.ac.id, Sabtu (8/10/2022).
Penyebab bronkitis umumnya berasal dari infeksi virus tapi pada beberapa kondisi bisa diakibatkan oleh kuman.
Bronkitis yang terjadi pada balita akan menimbulkan menumpuknya kuman pada saluran pernapasan sehingga akan mengakibatkan bronkitis terjadi secara berkepanjangan.
Adanya paparan asap rokok akan meningkatkan risiko terjadinya bronkitis pada balita.
“Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa adanya paparan asap rokok secara pasif akan berisiko meningkatkan risiko terjadinya bronkitis,” jelas pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.
“Tidak hanya itu saja paparan asap rokok pasif dapat memperparah kondisi saat terjadi bronkitis sehingga akan menurunkan pertahanan saluran pernapasan,” imbuhnya.
Rokok bukan hanya rokok tembakau yang dijual di pasaran tapi rokok elektrik atau yang dikenal sebagai vapor atau vape memiliki risiko seperti rokok lainnya.
Bronkitis akan terjadi secara berulang jika penyebab masalah tidak dihilangkan.
“Bronkitis bisa berulang bila faktor risiko yang menyebabkan masih ada. Seperti adanya paparan virus yang berulang dan paparan polutan (Asap),” paparnya.
Tidak hanya bronkitis saja yang dapat terjadi akibat paparan asap rokok tetapi ada beberapa gangguan pernapasan lain yang bisa terjadi.
“Adanya paparan asap rokok berhubungan dengan risiko terjadinya dan keparahan semua penyakit infeksi saluran pernapasan atas sampai bawah seperti radang paru-paru. Selain infeksi ada asma bisa juga berhubungan dengan asap rokok,” ungkap dokter Retno.