“Jadi kalau anak dibawa ke dokter atau rumah sakit, obat yang diminum sebelumnya itu harus dibawa untuk menyampaikan riwayat pengobatan yang sudah dilakukan atau diminum sebelumnya,” imbuh dia.
Gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut yakni ada diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Sementara dokter penyakit dalam, dr. Andi Khoemini Takdir Haruni, Sp.PD menyampaikan kepada masyarakat untuk menghindari obat parasetamol berbahan EG (Etilen-Glikol) atau DEG (Di-Etilen-Glikol). Informasi tersebut disampaikannya melalu akun Twitter miliknya, @dr_koko28 pada Selasa (18/10/2022).
"Untuk sementara waktu teman2 mohon hindari pemakaian obat sirup parasetamol. Apalagi yang mengandung etilon-glikol dan atau di-etilen-glikol. Ditengarai sebagai satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak. Note : Oktober-2022," tulis Andi dalam twitnya.
Ia juga menjelaskan bahwa bahan tersebut sudah menjadi perhatian setelah adanya kasus gagal ginjal pada anak-anak di Gambia setelah konsumsi obat terkontaminan EG dan DEG.
Hingga Selasa (18/10/2022) malam, twit tersebut telah diretwit sebanyak 6.400 kali dan disukai lebih dari 15.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Meski begitu, Andi mengimbau kepada masyarakat untuk jangan panik dan tetap mencermati komposisi label pada obat parasetamol.
"Teman-teman jangan panik. Baca label. Kenali isi. Penting untuk tahu dari mana asal obat tersebut," ujar Andi kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).
Ia juga memberikan alternatif bentuk obat parasetamol yang bisa dikonsumsi anak yakni dalam bentuk puyer. "Jika tidak bisa dengan obat sirup, opsinya balik ke puyer," imbuhnya, dikutip dari Kontan.co.id.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Orangtua Perlu Waspada"