SajianSedap.com - Setiap hari kita pasti masak nasi.
Apalagi sekarang ada rice cooker yang membuat nasi jadi cepat matang.
Beragam jenis merek rice cooker bisa kita temui dengan mudah di toko-toko daring dan luring.
Kita pun semakin dimanjakan dengan fitur-fitur dari rice cooker.
Mulai dari nasi cepat matang hingga menghindari nasi jadi cepat basi.
Walau sudah semakin lengkap, tetap saja kesalahan dalam memasak nasi tetap dilakukan.
Bahkan beberapa diantaranya bisa membuat nasi jadi cepat bau
Kesalahan dalam memasak nasi
Rice cooker memang terdiri dari banyak komponen.
Tiap komponen itu tentu saja beda kegunaan dan beda cara penggunaannya.
Namun, tahukah kamu kalau ada 1 bagian dari rice cooker yang selalu lupa kita bersihkan?
Padahal bagian ini terlihat dari luar dan mudah dibersihkan, lo.
Coba balik rice cooker dan lihat sebuah wadah tempat air di bagian belakang badan rice cooker.
Bagian ini disebut wadah penampungan uap yang nantinya akan berubah menjadi air.
Jadinya, wadah ini akan menampuang air dari rice cooker terus menerus hingga tak jarang bisa jadi penuh, lo.
Nah, air yang tertampung terlalu lama di penampungan uap air bisa menimbulkan banyak bakteri dan bau tak sedap.
Tak jarang, banyak juga yang sampai jadi kerak menguning, lo.
Karena itu, pastikan memeriksa dan membersihkan tabung penampung uap air rice cooker secara berkala, terutama sebelum memasak nasi.
Tak perlu menunggu penuh, kita bisa membuang airnya seminggu sekali lalu cuci bersih wadah penampungan dengan sabun.
Hal ini bertujuan menjaga kualitas rice cooker sekaligus membuat nasi tetap enak tidak mudah basi.
Pasalnya, penampungan yang kotor bisa membuat nasi jadi berbau tak enak juga, lo.
Selain itu, ada beberapa kesalahan yang jarang orang sadari saat menggunakan rice cooker.
Kalau ditanya soal proses masak nasi, semua orang pasti dengan pede mengaku sudah bisa melakukannya.
Tapi, yang mengejutkan, ternyata tidak semua orang mengetahui cara memasak nasi yang benar.
Banyak kesalahan yang masih kita lakukan.
Salah satunya rice cooker terus ditutup setelah nasi matang.
1. Memberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak air
Ketika memasak nasi, yang Anda harapkan adalah beras yang mengembang sempurna menjadi nasi yang pulen.
Namun seringkali kita memberikan air terlalu sedikit sehingga nasi menjadi keras, atau malah menjadi lembek karena airnya terlalu banyak.
Jika Anda menggunakan jenis beras baru yang belum pernah Anda gunakan sebelumnya, masaklah 1/2 cup beras dengan 1/2 cup air.
Sedangkan untuk beras merah, masaklah 1/2 cup beras merah dengan 1 1/4 cup air.
2. Memasak beras merah seperti beras putih
Ketika memasak beras merah, tambahkan air 1/4-1/2 cup air lebih banyak untuk setiap cup beras merah dibanding saat Anda memasak beras putih.
Jangan gunakan ukuran yang sama dengan beras putih ketika Anda memasak beras merah, karena akan membuat nasi merah Anda akan menjadi keras dan terasa belum matang.
3. Menutup nasi terlalu lama
Jangan biarkan nasi dalam keadaan terus tertutup setelah nasi matang.
Karena uap panas yang terkurung dalam alat menanak nasi akan tetap berputar di dalam dan membuat proses pemasakan nasi tetap berlangsung meskipun api sudah dimatikan.
Hal ini akan membuat nasi menjadi lebih lembek.
Sebaiknya setelah nasi matang, biarkan tertutup selama 10 menit, kemudian hilangkan uap panasnya dengan cara meratakannya dengan garpu secara merata agar uap panasnya keluar dan nasi menjadi lebih pulen.
Namun jangan terlalu lama mengaduknya.
4. Terlalu sering diaduk
Biasanya, Anda selalu mengaduk-aduk nasi untuk menghindari tingkat kematangan yang tidak merata.
Namun, sebenarnya Anda tak perlu mengaduk nasi yang dimasak terlalu sering karena proses pengadukan ini akan mengaktifkan kandungan pati dalam nasi, dan akan membuat nasi menempel satu sama lain dan berair.
Proses pengadukan yang terlalu sering juga akan membuat nasi cepat lembek dan hancur, bahkan halus seperti bubur.