SajianSedap.com - Ferdy Sambo merupaka mantan jenderal bintang dua yang kini tengah menjadi sorotan.
Ia dituding sebagai dalang dibalik dugaan kasus pembunuhan berencana terhadap ajudannya sendiri, Brigadir Yoshua.
Kasus yang telah bergulir lebih dari satu bulan ini pun menyita perhatian masyarakat.
Pasalnya statusnya sebagai jenderal polisi tentu saja membuat masyarakat geram terhadap statusnya kni yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun kali ini, bukan kasus Ferdy Sambo yang akan dibahas melainkan weton Ferdy Sambo.
Weton merupakan hari lanhir seseorang berdasarkan penanggalan Jawa.
Weton ini pun kerap dikaitkan dengan watak, nasib hingga sifat.
Beberapa orang pun masih mempercayai weton ini dalam berbagai aspek kehidupan.
Nah membahas mengenai weton Ferdy Sambo, Anda tentu penasaran bukan seperti apa sosoknya menurut penanggalan Jawa ini.
Apalagi kini kariernya sebagai jenderal polisi hancur lantaran terlibat kasus pembunuhan.
Seperti apa ulasan mengenai weto Ferdy Sambo ini?
Weton Ferdy Sambo
Ferdy Sambo Sendiri lahir Jumat, 8 Februari 1973.
Ia merupaka lulusan Akpol tahun 1994.
Sambo sendiri memiliki weton Jumat Wage dalam penggalan Jawa.
Menurut primbon Jawa, weton Jumat Wage dengan nilai neptu 10 ini maka mereka yang lahir pada weton itu memiliki sifat layaknya aras pepet dan juga rakam Nuju pati.
Karena itulah, mereka yang dilahirkan pada weton Jumat Wage harus diruwat, karena mereka sering kali mengalami kesialan.
Ruwatan yang dilakukan untuk menghilangkan kesialan yang dibawa oleh anak yang lahir pada weton Jumat Wage tersebut.
Mereka yang lahir pada Jumat Wage juga sering dianggap suka berbohong, mengganggu orang lain, pemarah, kaku hati, dan juga takabur.
Dan bila mereka sudah pernah dikecewakan maka mereka tidak akan lagi percaya dengaan yang bersangkutan.
Tetapi mereka juga memiliki cukup banyak sifat positif, seperti: dermawan, berbelas kasih, suka membantu, penurut, energik, dan sangat loyal dalam berteman.
Maka tidak heran bila akan ada banyak orang yang membantunya jika mereka mengalami kesulitan.
Mongso Katelu adalah untuk mereka yang lahir pada 26 Agustus hingga 18 September.
Ciri khas mereka yang lahir pada mongso Katelu dipengaruhi oleh Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih.Sehingga orang kelahiran mongso Katelu ini mempunyai watak pemalu, tidak suka melirik kanan kiri, dan suka mengandalkan kemampuan pribadinya.Kebiasaan yang paling menonjol dari mereka kelahiran mongso Katelu ini selalu menghentak-hentakkan kaki atau meremas-remas jari jemarinya, yang menandakan kalau mereka sedang gelisah.
Namun, pengaruh Dewi Kamaratih yang wajahnya selalu mendongak, maka bila sudah terdesak, mereka kelahiran mongso Katelu ini berani maju ke depan dengan suara lantang tetapi penuh perhitungan dan kewaspadaan.Lalu, siapa jodoh yang cocok untuk kelahiran weton Jumat Wage?
Dengan jumlah neptu 10, maka orang yang berjodoh dengan weton Jumat Wage adalah mereka dengan jumlah nilai neptu 9 dan 14.
Jumlah nilai neptu 9 dan 14, adalah mereka kelahiran Minggu Pahing, Senin Legi, Minggu Wage, Jumat Kliwon, Rabu Pon, dan Sabtu Legi.
Selain itu dikutip dari Sonora.id, sosok yang lahir pada Jawa Wage memiliki pantangan serta kesialan.
Untungnya, dalam primbon Jawa diberikan solusi serta ritual untuk menghilangkan kesialan tersebut.
Baca Juga: Jangan Anggap Sebelah Mata! Primbon Jawa Sebut Mimpi Makan Nasi Bisa Siratkan Hal Buruk Ini
Sisi baik dari mereka yang lahir pada Jumat Wage dikenal dengan orang yang cerdas dan urah hati.
Biasanya, mereka yang lahir dengan neptu 10, mudah sekali untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tidak hanya dengan mereka yang sebaya tapi dengan mereka yang lebih tua.
Namun, ada kelemahan yang mengganggu dari karakter yang lahir pada weton ini dan membawa kesialan.
Anda boleh saja tidak percaya dengan ramalan tersebut di atas, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan untuk melestarikan warisan budaya leluhur bangsa.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Hitungan Weton Jawa Hari Ini, Weton Jumat Wage, Jodoh yang Cocok Sesuai Hitungan Neptu Weton Jawa Ini Berdasarkan Perhitungan Primbon Jawa