"Rendang is the best," tulis seorang voter, Kamal F Chaniago. Voter lainnya, Isabela Desita menuliskan, "Rendang should be the first! It's really nice, you should try!"
Daging yang dimasak dengan berbagai bumbu dan rempah-rempah asli Indonesia, membuat rendang menjadi makanan dengan cita rasa yang unik dan lezat.
Selain itu rasa pedas dari masakan yang memerlukan waktu memasak cukup lama ini juga mempresentatifkan masakan Indonesia yang kaya akan rempah dan bercita rasa pedas.
Jadi tak salah jika makanan ini pun sangat tersohor di luar negeri dan berhasil menduduki peringkat pertama sebagai makanan terenak di dunia versi CNN, mengalahkan berbagai makanan lezat dari seluruh negara.
Sementara di Indonesia kita bisa menikmati sepotong daging rendang seharga 8000-25000 rupiah saja di warung makan atau resto padang terdekat, berbeda dengan harga rendang di luar negeri.
Diketahui bahwa di Jerman harga satu porsi rendang sekitar 10 euro atau sekitar Rp 160 ribu. Serta di restoran Indonesia yang ada di Amerika Serikat dibanderol dengan harga 150.000 rupiah.
Bagi orang Indonesia harga segitu mungkin mahal, tetapi bagi para penggemar rendang di luar negeri bisa dianggap wajar sebab dapat menikmati kelezatan rendang tanpa harus jauh-jauh ke Indonesia.
Tips Membuat Rendang Asli Minang Agar Dedak Tidak Menggumpal
Bentuk rendang yang umum dijumpai di Minang berwarna hitam dengan dedak yang sudah berbentuk taburan. Namun, ada juga beberapa olahan rendang yang menghasilkan dedak masih dalam bentuk gumpalan.
Chef asli Minang Adzan Budiman mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil akhir dedak rendang yaitu tingkat kekentalan santan yang dipakai.
"Ini (dedak menggumpal) biasanya terjadi karena santannya. Ada yang masih lembek, dan mash. Ini biasanya terjadi pada olahan rendang daerah pantai, seperti di daerah Pariaman," katanya.
Supaya mendapatkan hasil dedak rendang yang kering dan berbentuk taburan, gunakan santan pekat yang terbuat dari kelapa tua.