Wanita yang Mau Umur Panjang Harus Tahu! Benarkah Wanita Tidak Boleh Minum Air Es Selama Menstruasi? Ahli Bongkar Fakta Sebenarnya

By Virny Apriliyanty, Jumat, 11 November 2022 | 16:10 WIB
Benarkah Wanita Tidak Boleh Minum Air Es Selama Menstruasi? ()

SajianSedap.com - Percaya tidak percaya, tubuh dan hormon kita memang mengalami perubahan selama menstruasi, lo.

Makanya, ada yang bilang kalau bahkan kita tidak boleh minum air es selama menstruasi.

Pasti wanita sering banget dengar isu ini kan?

Lalu, benarkah isu kalau kita tidak boleh minum air es selama menstruasi?

Katanya minum air es saat menstruasi bisa bikin kanker serviks.

Jawabannya dibeberkan langsung oleh para ahli.

Yang wanita dan mau umur panjang harus baca.

Benarkah Minum Air Es Saat Menstruasi Berbahaya?

Kanker serviks merupakan momok menakutkan bagi banyak wanita.

Apabila tidak dideteksi segera, penyakit ini bisa menghilangkan nyawa kita.

Namun, ternyata ada beberapa kabar yang beredar yang membuat wanita menjadi khawatir.

Baca Juga: Dikasih Tahu Mertua, Bagus Banget Kalau Wanita Rutin Minum Susu Hangat Dicampur Gula Merah, Efeknya Kelihatan Saat Menstruasi Bulan Depan

Salah satunya adalah tentang meminum air es saat menstruasi bisa sebabkan penyakit mematikan ini.

Menstruasi yang dialami wanita setiap bulannya buat tubuh akan mengalami perubahan hormon estrogen dan progesteron.

Sebagian akan mengalami beberapa keluhan, seperti tubuh lelah, perut nyeri, lemas, sakit kepala, dan sejenisnya.

Karena hal itu, wanita biasanya akan lebih menjaga dalam mengonsumsi makanan dan minuman selama masa menstruasi.

Minum air hangat bisa kurangi rasa sakit saat menstruasi

Salah satu minuman yang disebut-sebut dapat memperparah keadaan saat menstruasi adalah minuman dingin atau air es.

Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa minum es saat menstruasi penyebabkan kanker serviks.

Sebagian wanita yang mempercayai hal itu menganggap bahwa es akan membuat dinding rahim membeku.

Sehingga dalam jangka panjang, akan timbul gejala yang menyebabkan kanker serviks.

Tapi, apakah hal tersebut benar adanya?

Melalui kanal Youtubenya, Dokter Reisa Broto Asmoro rupanya menjelaskan mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Cara Membuat Ramuan Pelancar Menstruasi, Cocok untuk Wanita yang Sering Telat Datang Bulan

Menurut dr Reisa, rupanya minuman dingin tidak berpengaruh terhadap kelancaran atau terhambatnya proses menstruasi seseorang.

Dr Reisa menjelaskan bahwa proses menstruasi dan proses pengolahan minuman yang masuk ke dalam tubuh berada di tempat yang berbeda.

"Yang namanya menstruasi itu kan adanya di sistem reproduksi, sedangkan yang namanya makanan dan minuman itu ada di sistem pencernaan. Jadi nggak ada sangkutannya," jelasnya sambil tersenyum.

Lebih lanjut, dr Reisa masih menjelaskan mengenai ketidakmungkinan air minum yang berpengaruh pada wanita menstruasi.

"Apalagi kalo kita minum dingin nih, masuk ke mulut kita. Lalu masuk ke tubuh, udah mulai hangat.

Masuk ke lambung akan dihangatkan lagi sesuai dengan suhu tubuh kita. Jadi yang terjadi saat masuk tubuh kita jadi anget deh, jadi biasa aja suhunya," ungkapnya.

Jadi menuruti presenter dr OZ tersebut, air dingin memang tidak ada kaitannya dengan menstruasi, apalagi sampai terkena kanker serviks.

Dokter Reisa pun menambakan bahwa kanker serviks memang kanker yang paling membahayakan bagi wanita, namun ia yakin bahwa minum air es saat menstruasi tidak dapat menyebabkan kanker.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa penyebab kanker serviks ternyata karena infeksi HPV.

"Semua jenis kanker itu kebanyakan belum ada yang diketahui penyebabnya.

Namun kanker serviks itu satu-satunya kanker yang bisa diketahui penyebabnya yaitu karena infeksi HPV," paparnya.

Baca Juga: Apakah Normal Darah Haid Menggumpal? Ketahui Penyebabnya dan Kapan Harus ke Dokter

"Jadi kalau virus HPV ini menginfeksi di mulut rahim itu kemudian akan menyebabkan kerusakan sel-sel di area tersebut. Dan itu akhirnya menyebabkan sel-sel yang bermutasi menjadi sel kanker," lanjut dr Reisa.

Terakhir, dr Reisa mengatakan jika seseorang sudah terindikasi terjangkit kanker serviks, maka solusi yang disarankan adalah vaksinasi HPV.

Nah, terjawab sudah mengenai mitos minum air es bisa sebabkan kanker serviks.

Daripada bingung, mulai sekarang kita harus cerdas memilah dan memilih fakta mengenai penyakit kepada ahlinya ya Sase Lovers!

Apakah Normal Darah Haid Menggumpal?

Haid atau menstruasi merupakan siklus bulanan yang dialami setiap perempuan.

Ini merupakan hal yang penting bagi wanita, mulai dari menjadi tolak ukur masa kesuburan sampai kesehatan rahim.

Sehingga kerap kali membuat wanita menjadi khawatir bila datangnya tidak tepat waktu atau darah yang keluar memiliki warna atau tekstur yang tidak biasa.

Tahukah kamu bahwa warna dan tekstur darah haid memang bervariasi.

Warna darah haid bisa berkisar dari merah, coklat hingga kehitaman, sedangkan teksturnya bisa berbentuk encer maupun menggumpal.

Pada banyak wanita, darah haid encer lebih sering ditemukan.

Baca Juga: Apakah Normal Darah Haid Menggumpal? Ketahui Penyebabnya dan Kapan Harus ke Dokter

Sehingga sebagian wanita khawatir saat melihat gumpalan darah saat sedang menstruasi.

Lantas, apakah gumpalan darah saat menstruasi tersebut adalah sesuatu yang berbahaya? Simak berikut ini.

Menurut Adeeti Gupta, MD, seorang dokter kandungan di New York City, gumpalan darah menstruasi hanyalah campuran dari berbagai jenis produk jaringan.

"Mereka mengandung darah yang menggumpal, beberapa sel mati lainnya, jaringan fibroid, dan lapisan rahim," jelasnya.

Ditambahkan olehnya bahwa saat seseorang berdarah dari bagian tubuh mana pun, protein dan trombosit dalam darah akan bergabung membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan.

Senyawa yang sama juga hadir dalam darah menstruasi, meski tubuhmu biasanya menghasilkan enzim alami yang menjaga darah itu tetap cair.

Dan ketika aliran darah sangat deras, enzim-enzim tersebut mungkin tidak dapat mengikuti dan gumpalan dapat terbentuk.

Sebenarnya gumpalan darah saat mentsruasi normal terjadi dalam jumlah kecil dan konsisten dari bulan ke bulan.

Kendati demikian, jika Anda melihat gumpalan yang lebih besar dan disertai gejala menyakitkan, itu bisa jadi tanda bahaya.

"Jika ada gejala seperti pusing atau kelemahan, segera periksakan ke dokter kandungan," saran dr Adeeti.