Tagihan Air Bisa Berkurang Setengahnya, Begini 4 Cara Hemat Air di Dapur yang Gak Pernah Terpikirkan Sebelumnya, Wajib Coba

By Virny Apriliyanty, Jumat, 18 November 2022 | 11:40 WIB
4 Cara Hemat Air di Dapur (angieslist.com)

SajianSedap.com - Membayar tagihan air ternyata jadi salah satu pengeluaran yang cukup besar di rumah tangga, lo.

Makanya jangan heran kalau banyak ibu yang bawel suruh anggota keluarganya jangan buang-buang air.

Banyak juga orang tua yang sampai membuat baskom penampungan air hujan supaya tidak boros membayar tagihan air.

Nah, sebenarnya kegiatan di dapur adalah salah satu kegiatan yang paling boros air, lo.

Makanya, ibu-ibu sendiri harus tahu cara menghemat air sebelum minta keluarganya menghemat air.

Nah, berikut ini ada 4 cara hemat air di dapur yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Yuk, mari kita simak.

Cara Hemat Air di Dapur

Penggunaan air dalam rumah tangga tidak hanya terpaku pada kegiatan di kamar mandi saja, tetapi juga di luar rumah untuk menyiram tanaman dan bahkan di dapur.

Untuk dapur sendiri, ada banyak kegiatan yang membutuhkan air, mulai dari mencuci ikan, mengelap meja dapur, hingga mencuci piring.

Jadi, bukanlah sesuatu yang mengeherankan jika ada beberapa keluarga yang tergolong sering melakukan pemborosan air karena kegiatan yang dilakukan di dapur lebih banyak daripada keluarga lain.

Baca Juga: Baru Tahu Malam Ini, Kalau Sakit Gigi Menyerang Bisa Langsung Reda Sakitnya Cuma Pakai Madu dan Bahan Dapur Ini, Begini Caranya

Dikutip dari The Spruce Eats, Selasa (5/7/2022), ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghemat penggunaan air saat sedang berkegiatan di dapur.

Apa saja?

1. Perhatikan produk yang dibeli

Sebelum membeli produk apa pun saat sedang di pasar atau toko kelontong, perhatikan dulu sebarapa berkelanjutan produk tersebut.

Co-founder dan CEO Gotham Greens, Viraj Puri, mengatakan bahwa masyarakat dapat menghemat lebih banyak air hanya dengan memakan lebih banyak tanaman.

Mengonsumsi makanan lokal dan musiman dapat membuat perbedaan besar.

Sebab, menjaga makanan tetap segar selama perpindahan dari satu titik menuju rumahmu membutuhkan air.

2. Perhatikan metode mencuci piring

Diperkirakan, keran di rumah menyumbang sekitar 19 persen dari penggunaan air, dalam hal ini kegiatan mencuci piring.

Sejauh ini, kegiatan mencuci piring dengan keran yang dibiarkan mengalir paling banyak menghabiskan air, atau sekitar 9 liter air dapat keluar dari keran setiap menit.

Baca Juga: Masa Baru Tahu Sekarang? Nyamuk Gak Bakal Lagi Berani Masuk Ke Rumah Modal Taburkan 1 Bahan Dapur Ini Saja, Langsung Buktikan Sendiri!

Selain itu, jika kamu menggunakan mesin pencuci piring, mereka memerlukan listrik untuk memanaskan air pencucian.

Untuk mengatasinya, sebaiknya pilih mesin pencuci piring yang memiliki sertifikat ramah lingkungan.

Untuk pencucian secara manual, isi baskom dengan air alih-alih membiarkan keran wastafel dapur terus menyala.

3. Cairkan makanan di salah satu rak kulkas

Ada beberapa makanan yang dianjurkan disimpan di dalam freezer untuk menjaga kesegarannya, seperti daging ayam.

Saat hendak mengolahnya, beberapa orang akan merendamnya di dalam baskom berisi air untuk mempercepat proses pencairan.

Akan tetapi, hal ini merupakan pemborosan air.

Kamu bisa cairkan makanan yang sebelumnya dibekukan di dalam freezer dengan menaruhnya di salah satu rak di dalam kulkas.

Posisikan agar makanan beku berada di area paling dingin, seperti di bagian paling belakang di rak paling bawah kulkas.

Lalu, diamkan semalaman.

4. Gunakan air untuk hal lain

Baca Juga: Bersih TANPA Laundry, Celana Jeans Bakal Tampak Baru Terus Kalau Direndam Bahan Dapur ini Sebelum Dicuci

Setelah menggunakan air untuk melakukan sesuatu, umumnya orang-orang akan langsung membuangnya ke saluran pembuagan.

Nyatanya, mereka bisa digunakan kembali untuk hal lain seperti mengepel lantai atau menyiram tanaman.

Air rebusan makanan, misalnya, bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman setelah mendingin.

Sementara air cucian piring bisa dimanfaatkan untuk membersihkan kloset.

Tidak Boleh Letakkan Cermin di Dapur



Feng shui adalah ilmu topografi kuno yang mempelajari bagaimana manusia, surga (astronomi) serta bumi (geografi) dapat hidup dalam harmoni sehingga memperbaiki kehidupan si manusia itu sendiri.



Itu sebabnya, banyak yang percaya kalau feng shui sangat erat kaitannya dengan rezeki.



Feng shui sering digunakan sebagai salah satu patokan dalam proses pembangunan rumah.

Tujuannya memastikan rumah tersebut dibangun dengan unsur yang seimbang dan baik.



Jadi, dalam ilmu feng shui, hampir setiap bagian rumah harus diperhatikan tata letaknya, termasuk juga dapur.



Bahkan, dapur jadi salah satu bagian yang memerlukan perhatian khusus.



Baca Juga: 3 Bahan Dapur untuk Bersihkan Lantai Kamar Mandi, Bikin Kerak Langsung Rontok

Soalnya, hanya pada bagian inilah biasanya terdapat unsur api di dalam rumah.

Nah, supaya tidak seret rezeki, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak kita lakukan saat membangun dapur, menurut ilmu feng shui.

Ternyata 1 benda ini harus ada di dapur menurut fengshui supaya rezeki mengalir terus

Salah satunya adalah aturan kalau cermin tidak boleh ada di dapur. 



Meletakkan cermin di dalam dapur dipercaya bisa membawa hal buruk untuk manusia di dalam rumah.



Apalagi, jika cerminnya menghadap langsung ke arah api kompor.



Dalam ilmu feng shui, hal ini disebut “Api Gerbang Surgawi” yang dapat membuat rumah terbakar atau anggota keluarga menderita kemalangan.



Cara mengatasinya, cukup lepaskan cermin dari dinding, ya.



Selain itu, dapur juga tidak boleh terlihat dari pintu utama. 



Dalam ilmu feng shui, sangat pantang apapila kompor bisa terlihat langsung dari pintu utama rumah.



Dalam kitab kuno Yangzhai San Yao (Tiga Pedoman Rumah Hunian) disebutkan:

Baca Juga: Tak Perlu Tiap Bulan Ngecat Rambut, Uban Di Kepala Bisa Sirna Modal 1 Bumbu Dapur Ini, Intip Caranya Langsung Yuk

“Membuka pintu melihat kompor, uang dan harta akan ludes”.



Artinya, kompor tidak boleh diletakkan dalam satu garis lurus dengan pintu utama.



Jika hal ini tetap dilakukan, maka kepala keluarga akan sulit mencari uang.



Penyakit pun bisa berdatangan terus terutama dalam hal pencernaan (lambung dan usus).



Cara mengatasinya, pindahkan kompor ke tempat lain atau beri partisi yang menutup pandangan kompor dari pintu utama.